Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK, terorisme bukan disebabkan ajaran agama

JK, terorisme bukan disebabkan ajaran agama JK di Konferensi Cendikiawan Muslim Ulama dan Sufi se-Dunia. ©2015 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan keprihatinan tentang kondisi umat Islam dunia kepada peserta Konferensi Cendekiawan Muslim, Ulama dan Sufi se-Dunia di Malang, Jawa Timur. Aksi kekerasan, radikalisme dan terorisme menjadi persoalan berkepanjangan yang telah menelan banyak korban.

"Tentu itu bukan disebabkan karena agama kita. Bukan juga disebabkan ajaran agama kita, tapi akibat perilaku-perilaku buruk yang terjadi di banyak negara," kata Jusuf Kalla di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Jawa Timur, Rabu (25/11).

Perilaku itu menyebabkan terjadinya kekacauan, konflik, saling bunuh, serta masalah-masalah yang besar di negara-negara Islam. Indonesia sendiri juga mengalaminya, tetapi dengan cepat dapat ditangani.

Orang lain juga bertanya?

"Kita juga berusaha keras dan bersyukur bahwa di Indonesia hal-hal itu ada juga terjadi, tapi alhamdulillah dapat kita atasi dengan baik. Sehingga kita dapat hadir dengan damai seperti sekarang ini," katanya.

JK memberikan kisah tentang arus pengungsi dari negara-negara muslim yang berduyun-duyun ke Eropa atau negara lain demi mendapatkan keamanan. Kenyataan itu memberikan tamparan kondisi Islam dan umat Islam di dunia.

"Kita tentu sedih, pada saat kita merayakan atau memperingati tahun baru hijrah. Pada saat kita mendalami ajaran hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah, bersamaan kita melihat di media, hijrahnya jutaan umat Islam dari negaranya yang Indah, ke negara non Islam untuk mendapatkan perlindungan," katanya.

Sunguh tragis, kata JK, perilaku dan keadaan itu terjadi di banyak negara Islam. Indonesia sendiri juga menerima dampaknya, dan telah membantu pengungsi dari Myanmar yang hijrah karena mendapat perlakuan kurang baik di negaranya.

JK berkeyakinan di zaman jahiliah, jumlah orang terbunuh dan jumlah orang tersiksa tentu lebih banyak dari keadaan sekarang. Kondisi saat itu lebih rumit dengan segala potensi konfliknya.

Kata JK tiga penyebab yang membuat dunia Islam tercabik-cabik seperti sekarang ini. Pertama, karena kepemimpinan yang terjadi di negara-negara Islam tidak memperlakukan masyarakat dengan baik dan adil. Perilaku otoriter dan perilaku-perilaku lainnya menyebabkan kehancuran negerinya sendiri.

Konflik internal negara juga menjadi penyebabnya. Beberapa negara berpenduduk Islam sibuk dengan persoalan politik internal yang membuat lalai mengurus rakyatnya.

"Penyebab yang terhebat adanya penyerangan dari luar. Afghanistan mengalami kehancuran, Yaman sekarang, Irak, Libya. Negara-negara yang berpenduduk Islam hancur dari dalam dan dihancurkan dari luar," katanya.

Ketiga faktor tersebut menyebabkan penduduk muslim hijrah ke negera lain, termasuk Eropa untuk mencari perlindungan.

Kalla mengajak kepada 32 negara peserta konferensi untuk mengembalikan wajah Islam yang rahmatal lil alamin. Islam harus datang menjadi bagian yang menyejahterakan.

"Ajaran agama kita mendahulukan kesejahteraan dan keadilan rakyatnya. Pemimpin-pemimpin Islam tidak boleh otoriter dan menghancurkan negaranya sendiri," katanya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir menutup Konferensi Cendikiawan Muslim, Ulama dan Sufi se-Dunia yang digelar Senin (23/11) sampai Rabu (25/11). Acara tersebut diprakarsai oleh International Conference of Islamic Conference (ICIS), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Jamiyah Ahli Thariqoh al Mutabarah an Nadliyah (Jatman) serta Kementerian Luar Negeri.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap Sisi Lain Akibat Kerusuhan Anti-Muslim di Inggris, Banyak Orang Belajar Islam & Jadi Mualaf
Terungkap Sisi Lain Akibat Kerusuhan Anti-Muslim di Inggris, Banyak Orang Belajar Islam & Jadi Mualaf

Pasca kericuhan di Inggris banyak warganya justru menjadi penasaran dan tertarik dengan Islam.

Baca Selengkapnya
Eks Pentolan Jemaah Islamiyah Bicara Merawat Kebhinekaan & Jaga NKRI dari Terorisme
Eks Pentolan Jemaah Islamiyah Bicara Merawat Kebhinekaan & Jaga NKRI dari Terorisme

Kelompok Jemaah Islamiyah (JI) telah membubarkan diri. Apakah ini akhir dari kelompok teror tersebut atau hanya manuver untuk bergerak di bawah tanah?

Baca Selengkapnya
Jemaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Janji Akan Patuh Pada NKRI
Jemaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Janji Akan Patuh Pada NKRI

Jamaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Akan Patuh Pada NKRI

Baca Selengkapnya
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan

Narasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme

Agama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Paus Fransiskus Sosok Sederhana dan Penuh Kedamaian
Jusuf Kalla: Paus Fransiskus Sosok Sederhana dan Penuh Kedamaian

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir dalam pidato Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal, Jakarta hari ini.

Baca Selengkapnya
Cerita Pria Indonesia Diadang Tentara Israel saat ke Masjid Al Aqsa, Salut Anak Palestina Justru Dekati Tentara
Cerita Pria Indonesia Diadang Tentara Israel saat ke Masjid Al Aqsa, Salut Anak Palestina Justru Dekati Tentara

Momen pria Indonesia berkunjung ke komplek Masjidilaqsa.

Baca Selengkapnya
Memaknai Hari Kemerdekaan dengan Merangkul Perbedaan
Memaknai Hari Kemerdekaan dengan Merangkul Perbedaan

Kemerdekaan yang dirayakan bangsa Indonesia adalah untuk mengingat lepasnya Indonesia dari penjajahan negara asing.

Baca Selengkapnya