JK: Yunus Husein sumpah demi Allah tidak ada rekening gendut Polri
Merdeka.com - Beberapa tahun terakhir pemberitaan di Tanah Air marak soal dugaan rekening gendut di tubuh para petinggi Polri. Para petinggi Polri pun hingga saat ini terus dibayang-bayangi oleh kasus yang masih belum ada titik terang tersebut.
Bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka selang satu hari menjalani uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon tunggal Kapolri di DPR lantaran dia diduga tersangkut rekening gendut.
Fakta mencengangkan disampaikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat wawancara khusus dengan merdeka.com. Menurut JK, kasus rekening gendut tersebut sebenarnya sama sekali tidak ada. Tak tanggung-tanggung, yang langsung mengatakan adalah Ketua PPATK saat kasus rekening gendut tersebut mulai bergulir, Yunus Husein.
-
Apa pendapat Jusuf Kalla tentang speaker masjid? 'Masjid harus syahdu, karena itu kalau pidato atau dakwah atau tabligh-nya sampai keluar itu malah warga tidak dengar juga. Hanya suaranya yang keras, tapi tidak dipahami,' imbuhnya.
-
Kenapa Jusuf Kalla dukung larangan speaker luar masjid? 'Sejak dulu juga kami di dewan masjid, DMI itu mengatur itu bahwa sound system yang keluar itu hanya boleh Azan dan juga pengajian. Awal paling hanya 5 -10 menit, tidak boleh lebih dari itu,' ujarnya usai melantik Pengurus Masjid Al Markaz Al Islami Makassar, Minggu (10/3).
-
Apa yang Ridwan Kamil sampaikan ke Jusuf Kalla? 'Saya sudah sampaikan saya memuliakan semua program gubernur sebelumnya, siapapun itu selama baik kita lanjutkan,' kata RK kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/9).
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Kenapa Ridwan Kamil bertemu Jusuf Kalla? 'Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,' sambungnya.
-
Bagaimana cara Jusuf Kalla ingin agar suasana masjid syahdu? JK mengatakan, masjid seharusnya dalam kondisi syahdu. Jika setiap masjid memakai sound system luar, bukan tak mungkin masyarakat umum akan terganggu. 'Supaya ada syahdu, ibadah itu perlu syahdu. Kalau terlalu besar sound sistemnya masjid yang lain saling berhadapan itu. Jadi jangan suara sond system antara masjid suaranya saling berhadapan, harus syahdu,' tuturnya.
"Ribut di negeri ini, selalu disebutkan apa itu rekening gendut, zaman Yunus Husein. Saya ketemu di masjid deket rumah, Yunus bilang demi Allah demi Rasul, tidak ada disebut rekening gendut," kata JK di kantornya, Jl Veteran III, Jakarta, Senin (9/3) kemarin.
Mendengar pengakuan Yunus Husein, JK saat itu mengaku kaget. "Hah, kenapa gak bilang dari dulu. Coba anda bayangkan, kalau memang tidak ada, berapa korban, padahal tidak ada. Tidak ada satu pun data di PPATK," ungkap JK.
"Saat itu dia (Yunus Husein) kepalanya (PPATK), dan bersumpah demi Allah demi Rasul tidak ada itu, ya bagaimana kita tidak marah kalau begini," imbuh JK.
JK menyayangkan kasus ini berkembang liar hingga menyasar para jenderal polisi yang menjadi tertuduh, padahal menurutnya sumber tersebut sama sekali tidak benar.
"Kacau semua. Kasihan orang, menghukum jenderal-jenderal polisi dengan tuduhan itu, dan media luar biasa habisin orang hanya dengan rumor yang tidak benar itu tanpa dasar hanya rumor yang tidak benar. Gimana coba itu anda sebagai pemimpin bangsa supaya jangan terjadi keributan, pasti kita marah, pasti kita hentikan itu semua," papar JK.
Saat ditanya kenapa Yunus Husein tidak klarifikasi saja saat itu, JK mengaku juga menanyakan hal yang sama ke Yunus Husein.
"Itu pertanyaan saya pada Pak Yunus. 'Pak Yunus kenapa dulu itu anda tidak bantah, 'ya sudahlah pak" Demi Allah demi Rasul ngomong gitu. Itu saat salat magrib bersama, di masjid lagi," JK menambahkan.
JK pun meminta kepada para jurnalis untuk klarifikasi langsung ke Yunus Husein terkait hal ini. "Boleh konfirmasi ke Yunus, dia mengatakan demi Allah demi Rasul, tidak ada rekening gendut," imbuh JK.
"Nggak ada, nggak ada kasus itu, gak pernah diperiksa, gak pernah ada data itu. Jadi ada orang yang bikin isu kemudian dikutip macam-macam, dibantah nggak didenger. Coba bagaimana kalau anda dalam posisi saya tidak mengoreksi semuanya," tutup JK.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Dewan Adat Bamus Betawi, Muhammad Rifqi atau akrab disapa Ek Pitung, merespons polemik Suswono soal janda kaya nikahi pemuda pengangguran.
Baca SelengkapnyaUstaz Gunawan mengaku sebagai korban dari konten viral.
Baca SelengkapnyaPanji juga mengaku tidak kenal ATM, dan terkejut punya rumah di selatan Jakarta.
Baca SelengkapnyaDia melihat, tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan Suswono terkait ucapan tersebut.
Baca SelengkapnyaHendropriyono mengaku dirinya hanya mengikuti perintah dari Presiden kala itu dalam rangka menjalankan tugas negara sebagai pejabat pemerintahan.
Baca SelengkapnyaDin menjelaskan dimasukannya nama itu, berdasarkan pertemuan dengan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla.
Baca SelengkapnyaHendropriyono kerap dituding bekingi Panji Gumilang dan Al-Zaytun. Padahal dirinya sudah lama tak berhubungan dengan Panji.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, apabila Kemenag benar maka bisa dibuktikan di forum Pansus.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid menyebutkan Mahfud MD merupakan sosok santri yang tidak mau berkompromi dengan para koruptor.
Baca SelengkapnyaGus Ipul mengaku tidak masalah jika memang dirinya tidak memiliki KTA PKB
Baca Selengkapnya