Jl RA Fadillah, mengenang pertempuran heroik kapten Kopassus
Merdeka.com - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merayakan hari jadi ke-61, Selasa (16/4) lalu. Perayaan digelar di markas komando Cijantung, Jakarta Timur.
Memasuki wilayah Cijantung, setiap orang akan melewati Jl RA Fadillah. Jalan itu tampak bersih dan asri dengan pepohonan rindang. Di kiri kanan berderet markas militer.
Nama RA Fadillah diberikan sebagai penghormatan untuk Kapten RA Fadillah Tjitrokoesoemo yang gugur saat menumpas gerakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Riau tahun 1958.
-
Bagaimana Letnan Komarudin memimpin serangan? Ketika memimpin serangan terhadap tentara Belanda, Letnan Komarudin sering kali maju menyerang sendirian. Menariknya, meskipun pasukan Belanda terus meluncurkan pelurunya, tapi tak ada satupun yang mengenai Letnan Komarudin.'Entah mungkin karena nasib Komarudin waktu itu belum waktunya atau betul-betul karena dia anti peluru. Tapi yang jelas Komarudin tidak mati,' ungkap Hendi Jo, seorang sejarawan, dikutip dari kanal YouTube merdekadotcom.
-
Siapa yang memimpin Kopassus? Saksikan Video ini: Komandan Jenderal Baru Korps baret Merah
-
Kapan Prabowo Subianto menjadi Panglima Kopassus? Panglima Komando Pasukan Khusus (1996-1998)
-
Siapa yang tewas dalam penyerangan KKB? Berdasarkan hasil investigasi, personel OPM yang tewas adalah Engabub.
-
Kapan Kapten Muslihat meninggal? Ada satu momen yang terkenang bagi sang istri yang tengah hamil tua di masa silam. Sebelum menghembuskan nafas, Kapten Muslihat meminta agar kelak anaknya lahir bisa diberi nama Tubagus Merdeka.
-
Apa yang membuat Letnan Komarudin dikenal sebagai sosok yang kebal peluru? Pria kelahiran Maluku Tenggara ini dikenal sebagai sosok yang kebal peluru oleh anak buahnya.Kisah ini sering diceritakan oleh para mantan anak buahnya. Dalam setiap pertempuran yang dilaluinya, Letnan Komarudin selalu dikenal sebagai sosok yang pemberani dan kebal peluru.
Ada dua kompi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang diturunkan dalam operasi Tegas kala itu. RPKAD ini dikenal sebagai Kopassus. Kompi A dipimpin Letnan I Benny Moerdani diterjunkan di Simpang Tiga, untuk merebut landasan udara. Kompi B yang dipimpin Kapten Fadillah mendarat di Bengkalis menyapu Sungai Siak selanjutnya menembus hutan menuju Pekanbaru. Kompi B juga bertugas mengamankan ladang-ladang minyak yang tersebar di Pekanbaru.
Sersan Eka, prajurit Kopassus tercantik
4 Kemesraan Jokowi dengan Kopassus
Pasukan Benny sukses merebut Simpang Tiga nyaris tanpa kerugian. Rupanya pasukan pemberontak memilih mundur dan memusatkan pertahanan di Batang Kuantan yang terletak di tepi Sungai Siak. Ada ribuan pasukan PRRI yang memperkuat kekuatan di sana.
Pertahanan pasukan PRRI sangat ideal. Mereka memasang banyak kubu senapan mesin di tepi sungai yang lebarnya hampir 100 meter dan berarus deras. Di belakang mereka, hutan rimba kawasan Bukit Barisan membentang luas. Ideal sekali untuk medan gerilya. Tak lupa, PRRI juga menghancurkan semua akses penyeberangan. Tentu ini kesulitan besar bagi pasukan TNI.
Kompi B RPKAD tak gentar. Pertempuran di Batang Kuantan berjalan sengit. Angkatan Udara mengirimkan pesawat B-25 untuk memberikan bantuan tembakan udara. Tetapi pilot pesawat terkena tembakan gencar sehingga harus kembali ke pangkalan Tanjung Pinang.
Tembakan bertubi-tubi membuat pasukan pemberontak bisa dipukul. Mereka mencoba meloloskan diri dari pasukan TNI. Kompi B mencoba menghadang mereka yang mundur.
Namun, nahas saat itulah Kapten Fadillah tertembak. Dia dan seorang prajurit RPKAD lainnya tewas tertembak muntahan peluru senapan mesin tanggal 2 April 1958.
Sejumlah sumber menyebut, Kapten Fadillah masih mencoba mengobarkan semangat tempur anak buahnya sebelum tewas. "Selamat berjuang," pesannya.
Kematian Fadillah membuat semangat tempur pasukannya menyala. Mereka menggempur pertahanan PRRI habis-habisan. Seluruh pertahanan di Batang Kuantan bersih disapu RPKAD dan pasukan lain. Hal ini sekaligus mematahkan perlawanan RI di seluruh Riau.
Baca juga:
6 Pasukan elite dunia dengan latihan paling sadis
4 Manuver Danjen Kopassus bela anak buah
6 Operasi pasukan elite dunia yang tuai pujian
(mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberanian prajurit Kopassus ini jadi legenda di medan tempur.
Baca SelengkapnyaTekadnya yang kuat membuat dirinya berani maju secara terbuka untuk menghadapi sekutu. Muslihat tak peduli meski hujan peluru terjadi di sana.
Baca SelengkapnyaSebuah peristiwa pembajakan pesawat maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 206 ini menjadi momen bersejarah bagi Kopassus.
Baca SelengkapnyaPraka Mohammad Sugeng adalah nama prajurit TNI yang gugur dalam pertempuran di Papua. Namanya dikenang untuk lapangan tembak di Bandung.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Lapangan Tembak TNI AU yang dinamai dengan nama prajurit Kopasgat yang gugur di Papua.
Baca SelengkapnyaKolonel Sahirman dan sejumlah pimpinan PKI Jawa Tengah melarikan diri setelah G30S/PKI gagal.
Baca SelengkapnyaBerkat jasa-jasanya semasa hidup, nama KS Tubun diabadikan sebagai nama kapal perang hingga jalan.
Baca SelengkapnyaPanglima Perang dari Riau ini terlibat langsung dalam peperangan melawan Belanda di Sumatera Barat di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol.
Baca SelengkapnyaTNI versus Tokoh PKI Kebal Peluru, apa yang dilakukan untuk melawan PKI?
Baca SelengkapnyaAksi prajurit Kopassus bertempur sampai titik darah penghabisan ini menimbulkan simpati dari kawan dan lawan.
Baca SelengkapnyaSosok anggota polisi pertama di Indonesia yang dinobatkan jadi pahlawan revolusi.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Farid Makruf berbicara soal kerasnya perjuangan seorang tentara Kopassus.
Baca Selengkapnya