JNF ricuh, 3.600 Satpol PP gagal amankan Jokowi-Ahok
Merdeka.com - 3.600 Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tidak dapat mengamankan jalannya perayaan Jakarta Night Festival (JNF). Bahkan pengamanan terhadap Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini tampaknya sengaja dibuat bagus di awal saja. Pada pertengahan jalan tiba-tiba pengamanan hilang begitu saja.
"Memang koordinasi hanya terjadi di awal saja. Tetapi di pertengahan kita tiba-tiba tidak mendapat arahan apapun dari atas. Petugas pun tiba-tiba hilang begitu saja," ujar salah satu petugas Satpol PP yang tidak mau disebutkan namanya, Selasa (31/12).
Petugas yang juga tengah mengawal Jokowi dan Ahok ini juga mengatakan bahwa semakin mendekati area Bunderan Hotel Indonesia (HI) tak hanya jumlah petugas Satpol PP yang berkurang, koordinasi dengan petugas yang mengawal Jokowi - Ahok di bagian depan dan belakang pun sontak hilang.
-
Apa yang dilakukan warga saat Jokowi berkunjung? Padahal korban tersebut hanya membentangkan spanduk berisikan 'Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pindah, Kami Pilih Ganjar' pada saat Jokowi berada di pasar Agrosari, Wonosari.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang diajak Jokowi saat kunjungan kerja? Menariknya saat kunjungan kerja di Bone, Jokowi ditemani pengusaha sekaligus Wakil Ketua DPR dari Partai NasDem Rachmat Gobel.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
Dengan demikan, mengakibatkan saat rombongan Jokowi Ahok saat sampai di Bunderan HI terhenti. Sehingga terjadi kericuhan yang mengakibatkan bentrokan antara warga dan petugas.
Di depan Hotel Kempinsky kericuhan tak terelakkan lagi. Apalagi ketika barisan Satpol PP sudah tidak sanggup lagi mengamankan jalan untuk Jokowi dan Ahok. Warga dan petugas saling dorong hanya untuk dapat mendekati Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.
Koordinasi yang kacau akhirnya terjadi, petugas Satpol PP dan sejumlah petugas yang berseragam putih serta petugas Satpol PP yang menyebut dirinya sebagai barisan tentara keraton bala krama jayakarta hanya sibuk berteriak sembari memaki orang yang dianggap menghalangi jalan mereka. Namun, teriakan mereka tidak dibarengi dengan koordinasi pengamanan jalan.
"Woi minggir lo semua. Ini mau lewat ini. Minggir lo. Ngapain sih disini berdiri semua," teriak beberapa petugas bala krama jayakarta kepada pasukan yang menjaga gerbang menuju panggung.
Ternyata di ujung jalan antara Kempinsky dan Plasa Indonesia tak hanya kerumunan warga yang menghambat perjalanan rombongan Jokowi Ahok. Pasalnya ada berderet mobil dan motor mewah yang terparkir. Dimana seharusnya daerah tersebut harus steril dari kendaraan jenis apapun.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, beberapa motor milik warga yang terparkir tepat di depan Hotel Kempinsky rusak terinjak-injak oleh warga dan petugas yang saling dorong. Petugas pun tak segan memaksa warga naik ke atas mobil tersebut. Tak sedikit warga berteriak dan menangis karena terjepit.
Kondisi semakin buruk ketika promotor pelaksana acara ini, yaitu ANTV ternyata menutup akses jalan disekitar tenda. Awak media yang sedari awal mengikuti rombongan DKI 1 dan DKI 2 pun tidak diperbolehkan masuk. Situasi makin memanas ketika petugas Satpol PP mendesak pihak ANTV memperbolehkan wartawan masuk ke dalam arena panggung utama yang terletak di depan Hotel Grand Hyatt.
"Buka..kalau lo nggak buka akan kita dobrak. Ini rombongan nggak bisa masuk gara-gara mobil dan motor parkir. Buka segera," teriak salah satu petugas.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tertulis ada 15 tuntutan seperti mendukung DPR untuk menyegerakan.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan kepada Cagub-Cawagub Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menuturkan, saat itu Kapolda sudah menundukan kepala untuk berpamitan.
Baca SelengkapnyaKarena disetop, mobil ambulans yang tengah membawa pasien pun tidak dapat masuk ke RSUD Murjani Sampit.
Baca Selengkapnyagabungan TNI, Polri yang dibantu Pol PP serta Dishub yang nantinya akan di bagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas
Baca SelengkapnyaNana keluar dari pintu Istana Negara pukul 09.20 WIB, usai bertemu Jokowi.
Baca SelengkapnyaPersonel gabungan yang diturunkan terdiri dari Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Pemprov DKI dan stakeholder terkait.
Baca SelengkapnyaPuluhan pendemo berbaju putih membawa spanduk “Coblos Tiga Paslon”.
Baca SelengkapnyaKesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang masuk rumah sakit akan mendapatkan bantuan.
Baca Selengkapnya