Joget Bersama Saat Hajatan, Lurah di Depok Sebut Tradisi Keluarga Besan
Merdeka.com - Nama Lurah Pancoran Mas Depok, Suganda kini menjadi viral. Lantaran dia menggelar hajatan tepat di hari pertama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada Sabtu (3/7). Bahkan sempat beredar video berisi beberapa orang yang sedang berjoget dalam hajatan tersebut.
Suganda pun angkat bicara perihal hajatan yang digelarnya itu. Dia menegaskan bahwa joget-joget yang ada di rekaman video itu merupakan bagian dari tradisi keluarga besannya yang disebut berasal dari Nias, Sumatera Barat, yakni tradisi Maena.
"Itu tradisi Nias itu. jam 14.30 WIB dia (keluarga besan) mau pamitan pulang dan mengucapkan terima kasih dan kegembiraannya kepada kedua mempelai, itu ada yang namanya tradisi Maena," kata Suganda dalam keterangan video, Senin (5/7).
-
Mengapa Desa Bantarkuning viral? Pemandangan alam di sini sempat menjadi sorotan, karena memiliki keindahan pemandangan sawah dan deretan pegunungan yang menyejukkan mata.
-
Siapa yang viral? Belum lama ini, aksi seorang wanita yang memberi kejutan pergi umrah untuk semua karyawannya viral di TikTok.
-
Siapa yang viral di media sosial? Kisah pilu gadis ini mencuri perhatian publik di media sosial. Sejak pertama kali diunggah, videonya sudah mendapat 34 ribu tanda suka.
-
Kapan Desa Karangjaya menjadi viral? Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat baru-baru ini viral di media sosial.
-
Apa yang membuat Aipda Purnomo viral? Melalui kanal Youtubenya, Purnomo membagikan kegiatannya saat membantu masyarakat.Purnomo melakukan banyak kegiatan sosial seperti megurus ODGJ, penjual keliling, hingga keluarga yang kurang mampu. Aksi baiknya ini membuat sosoknynya naik daun.
-
Kenapa Serka Sudiyono viral? Hari di mana ia mendapat hadiah sepeda dari Presiden Jokowi itu merupakan hari ulang tahun istri dan anak pertamanya. Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang. Sehari-hari, ia tinggal di Dusun Pejaten, Desa Pasedan, Kecamatan Bulu, Rembang.
Dia menjelaskan bahwa tradisi Maena itu seperti salam pulang. "Kayak sayonara lah, mau pulang, mau pamitan ini, tidak bisa salaman satu per satu. Itu tradisi di sana," ucapnya.
Suganda menyampaikan, tari-tarian Maena itu berlangsung secara spontan. Durasinya pun hanya 5-10 menit. Suganda menuturkan hanya mengundang besan selaku orang tua mempelai. Namun karena adat kebersamaan, sejumlah anggota keluarga besan juga turut menghadiri resepsi pernikahan itu.
Dia menegaskan yang hadir dalam hajatan itu tidak melebihi batas yang telah ditentukan oleh pemerintah dalam ketentuan PPKM Darurat, yakni 30 orang.
"Walaupun kami difasilitasi 200 kursi oleh si penyewa, tapi kami hanya gunakan 30 di situ, sisanya kami tumpuk, kami taruh di rumah tetangga, tidak digelar. Ini menandakan saya sudah menjaga prokesnya, 30 orang," tegasnya.
Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 tentang PPKM Darurat, resepsi pernikahan memang diizinkan, dengan syarat jumlah hadirin maksimum 30 orang, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Tidak diperkenankan untuk makan di tempat hajatan juga.
"Termasuk juga kami siapkan sarung tangan plastik bagi masyarakat yang hendak makan di situ, kami siapkan, agar tidak terjadi megang benda, piring, dan sebagainya itu bekas orang lain," ungkapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi sampai turun tangan mendatangi lokasi dan bertemu pemilik hajatan agar segera menghentikan kegiatannya.
Baca SelengkapnyaTradisi ini juga bertujuan menjaga kekompakan para pemuda dari generasi ke generasi melalui media bermusik patrol.
Baca SelengkapnyaBodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaTradisi itu juga bisa menjadi potensi wisata karena banyak menyedot perhatian warga.
Baca SelengkapnyaBikin dompet tak aman, jalanan di Malang ini dipenuhi orang hajatan di waktu yang sama.
Baca SelengkapnyaTradisi khitanan ini unik, karena diiringi warga dengan keliling kampung sembari menabuh angklung.
Baca SelengkapnyaMeski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.
Baca SelengkapnyaAksi emak-emak ikut nimbrung joget bareng prajurit TNI ramai disorot.
Baca SelengkapnyaMereka melakukan itu semua demi memperingati jasa para pahlawan
Baca SelengkapnyaSaksi tim Ganjar-Mahfud bernama Mukti Ahmad mengungkapkan, dirinya melihat ASN dan kepala desa dan ASN senam oke gas memakai baju biru.
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung dan perwira tinggi TNI AD joget dengan dipandu para penari jaipong dan diiringi musik Sunda.
Baca SelengkapnyaPria Korea pertama kali ikut Lebaran. Momen sungkem curi perhatian.
Baca Selengkapnya