Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Joget Bersama Saat Hajatan, Lurah di Depok Sebut Tradisi Keluarga Besan

Joget Bersama Saat Hajatan, Lurah di Depok Sebut Tradisi Keluarga Besan Ilustrasi pernikahan. ©Pexels/Irina Iriser

Merdeka.com - Nama Lurah Pancoran Mas Depok, Suganda kini menjadi viral. Lantaran dia menggelar hajatan tepat di hari pertama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada Sabtu (3/7). Bahkan sempat beredar video berisi beberapa orang yang sedang berjoget dalam hajatan tersebut.

Suganda pun angkat bicara perihal hajatan yang digelarnya itu. Dia menegaskan bahwa joget-joget yang ada di rekaman video itu merupakan bagian dari tradisi keluarga besannya yang disebut berasal dari Nias, Sumatera Barat, yakni tradisi Maena.

"Itu tradisi Nias itu. jam 14.30 WIB dia (keluarga besan) mau pamitan pulang dan mengucapkan terima kasih dan kegembiraannya kepada kedua mempelai, itu ada yang namanya tradisi Maena," kata Suganda dalam keterangan video, Senin (5/7).

Dia menjelaskan bahwa tradisi Maena itu seperti salam pulang. "Kayak sayonara lah, mau pulang, mau pamitan ini, tidak bisa salaman satu per satu. Itu tradisi di sana," ucapnya.

Suganda menyampaikan, tari-tarian Maena itu berlangsung secara spontan. Durasinya pun hanya 5-10 menit. Suganda menuturkan hanya mengundang besan selaku orang tua mempelai. Namun karena adat kebersamaan, sejumlah anggota keluarga besan juga turut menghadiri resepsi pernikahan itu.

Dia menegaskan yang hadir dalam hajatan itu tidak melebihi batas yang telah ditentukan oleh pemerintah dalam ketentuan PPKM Darurat, yakni 30 orang.

"Walaupun kami difasilitasi 200 kursi oleh si penyewa, tapi kami hanya gunakan 30 di situ, sisanya kami tumpuk, kami taruh di rumah tetangga, tidak digelar. Ini menandakan saya sudah menjaga prokesnya, 30 orang," tegasnya.

Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 tentang PPKM Darurat, resepsi pernikahan memang diizinkan, dengan syarat jumlah hadirin maksimum 30 orang, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Tidak diperkenankan untuk makan di tempat hajatan juga.

"Termasuk juga kami siapkan sarung tangan plastik bagi masyarakat yang hendak makan di situ, kami siapkan, agar tidak terjadi megang benda, piring, dan sebagainya itu bekas orang lain," ungkapnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesta Pernikahan di Tangsel Dikecam karena Pakai Badan Jalan & Bikin Macet Parah dari Pagi Hingga Malam
Pesta Pernikahan di Tangsel Dikecam karena Pakai Badan Jalan & Bikin Macet Parah dari Pagi Hingga Malam

Polisi sampai turun tangan mendatangi lokasi dan bertemu pemilik hajatan agar segera menghentikan kegiatannya.

Baca Selengkapnya
Musik Patrol, Tradisi Bangunkan Warga Sahur dan Pergi ke Masjid saat Malam Lailatul Qadar di Lumajang
Musik Patrol, Tradisi Bangunkan Warga Sahur dan Pergi ke Masjid saat Malam Lailatul Qadar di Lumajang

Tradisi ini juga bertujuan menjaga kekompakan para pemuda dari generasi ke generasi melalui media bermusik patrol.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat
Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat

Bodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Gerobagan, Pawai Meriah dengan Gerobak Tiap Syawalan ala Masyarakat Desa di Kebumen
Mengenal Tradisi Gerobagan, Pawai Meriah dengan Gerobak Tiap Syawalan ala Masyarakat Desa di Kebumen

Tradisi itu juga bisa menjadi potensi wisata karena banyak menyedot perhatian warga.

Baca Selengkapnya
Viral Jalanan Desa di Malang Dipenuhi Acara Hajatan di Waktu Berdekatan, Bikin Dompet Tak Aman
Viral Jalanan Desa di Malang Dipenuhi Acara Hajatan di Waktu Berdekatan, Bikin Dompet Tak Aman

Bikin dompet tak aman, jalanan di Malang ini dipenuhi orang hajatan di waktu yang sama.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tradisi Khitan di Salawu Tasikmalaya, Warga Keliling Kampung Sambil Menabuh Angklung
Uniknya Tradisi Khitan di Salawu Tasikmalaya, Warga Keliling Kampung Sambil Menabuh Angklung

Tradisi khitanan ini unik, karena diiringi warga dengan keliling kampung sembari menabuh angklung.

Baca Selengkapnya
Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan
Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan

Meski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.

Baca Selengkapnya
Momen Kocak Emak-Emak Nimbrung Joget Heboh Bareng Prajurit TNI, Langsung Ramai Dikomentari
Momen Kocak Emak-Emak Nimbrung Joget Heboh Bareng Prajurit TNI, Langsung Ramai Dikomentari

Aksi emak-emak ikut nimbrung joget bareng prajurit TNI ramai disorot.

Baca Selengkapnya
Kreativitas Warga Jateng Rayakan Hari Kemerdekaan, dari Peragaan Kostum Unik hingga Arak Bendera Raksasa
Kreativitas Warga Jateng Rayakan Hari Kemerdekaan, dari Peragaan Kostum Unik hingga Arak Bendera Raksasa

Mereka melakukan itu semua demi memperingati jasa para pahlawan

Baca Selengkapnya
Di Depan Hakim MK, Saksi Ganjar Putar Video Pejabat dan ASN Labura Senam 'Oke Gas' Pakai Baju Biru
Di Depan Hakim MK, Saksi Ganjar Putar Video Pejabat dan ASN Labura Senam 'Oke Gas' Pakai Baju Biru

Saksi tim Ganjar-Mahfud bernama Mukti Ahmad mengungkapkan, dirinya melihat ASN dan kepala desa dan ASN senam oke gas memakai baju biru.

Baca Selengkapnya
Asyiknya Jenderal Dudung Joget Bareng Perwira Tinggi TNI AD di Markas Kodam III Siliwangi
Asyiknya Jenderal Dudung Joget Bareng Perwira Tinggi TNI AD di Markas Kodam III Siliwangi

Jenderal Dudung dan perwira tinggi TNI AD joget dengan dipandu para penari jaipong dan diiringi musik Sunda.

Baca Selengkapnya
Viral Pria Korea Pertama Kali Ikut Lebaran, Momen Sungkem Curi Perhatian
Viral Pria Korea Pertama Kali Ikut Lebaran, Momen Sungkem Curi Perhatian

Pria Korea pertama kali ikut Lebaran. Momen sungkem curi perhatian.

Baca Selengkapnya