Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jogja Sold Out, refleksi kritis hari bumi di Yogyakarta

Jogja Sold Out, refleksi kritis hari bumi di Yogyakarta Gunungan sampah di titik nol. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Memperingati hari bumi yang jatuh pada hari ini 22 April, Universitas Gajah Mada menggelar refleksi kritis Jogja Sold Out di Fakultas Fisipol UGM, Rabu (22/4). Dalam refleksi tersebut mereka mengkritisi pembangunan Apartemen dan Hotel di Yogyakarta yang kian tak terkendali.

Sosiolog UGM, Suharko yang menjadi narasumber dalam refleksi tersebut mengatakan Yogyakarta sudah menjadi perebutan banyak pihak yang berkepentingan. Tidak hanya ruang fisik tetapi juga modal dan kekuasaan.

"Secara fisik ruang terbuka hijau kita semakin berkurang, setiap hari semakin padat, dan ketika dominasi finansial, kekuasaan menguat, maka inilah yang terjadi," katanya, Rabu (22/4).

Sementara itu aktivis Jogja Asat, Dodok Putra Bangsa melihat dominasi tersebut terlihat dari pertumbuhan hotel dan apartemen di daerah Kota Yogyakarta dan Sleman. Tidak hanya membuat lahan terbuka menjadi sempit, tapi juga membawa permasalahan lain, yaitu air.

"Padahal air ini masalah krusial, orang tidak bisa hidup tanpa air. Sementara pembangunan hotel dan apartemen menyedot banyak air dan membuat sumur-sumur warga kering," ungkapnya.

Berdasarkan data yang dimilikinya saat ini ada 67 hotel yang sudah siap dibangun. Dia khawatir setelah pembangunan tersebut makin banyak kampung-kampung yang kekeringan.

"Ada kejadian sumur hotel dicabut izinnya, setelah itu sumut warga yang kering jadi ada airnya lagi, ini bukti. Saya kan juga khawatir kalau Yogya kekeringan, beringin di alun-alun jadi kering, kuda-kuda jadi kurus, kan jadi jelek kalau untuk foto," sindirnya.

Sementara itu Francis Wahono, ekonom dan penulis buku Ekonomi Hijau memprediksi Yogyakarta bisa menjadi comberan besar jika tidak menata pembangunannya. Sebab, berdasarkan lokasinya Yogyakarta merupakan cekungan besar yang dikelilingi deretan gunung api seperti Gunung Slamet, Sindoro, Sumbing, Ungaran, Merbabu dan Merapi.

"Kalau pembangunan Yogya tidak terkontrol, Yogyakarta yang awalnya cekungan raksasa bisa jadi comberan besar," tandasnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Bali Kini di Mata Para Turis: Macet, Sampah dan Pembangunan Semrawut
Potret Bali Kini di Mata Para Turis: Macet, Sampah dan Pembangunan Semrawut

Keindahan alam dan budaya yang begitu kental membuat turis mancanegara betah berlama-lama liburan di Bali.

Baca Selengkapnya
Viral Penampakan Kampus Terbengkalai di Tengah Kota Jogja, Diduga Hampir 10 Tahun Tak Terurus
Viral Penampakan Kampus Terbengkalai di Tengah Kota Jogja, Diduga Hampir 10 Tahun Tak Terurus

Karena sudah lama tak terurus, kampus tersebut jadi terkesan seram.

Baca Selengkapnya
Viral Pengerukan Tebing Pecatu Diduga untuk Hotel, Sandiaga: Kemurnian Alam Bali Harus Dijaga!
Viral Pengerukan Tebing Pecatu Diduga untuk Hotel, Sandiaga: Kemurnian Alam Bali Harus Dijaga!

Viral Pengerukan Tebing Pecatu Diduga untuk Hotel, Sandiaga: Kemurnian Alam Bali Harus Dijaga!

Baca Selengkapnya
Gelar Parade Budaya, Begini Cara Kreatif Organisasi Masyarakat di Jogja Peringati Hari Lingkungan Sedunia
Gelar Parade Budaya, Begini Cara Kreatif Organisasi Masyarakat di Jogja Peringati Hari Lingkungan Sedunia

Acara ini juga menjadi momen penyaluran aspirasi mereka atas kebijakan pemerintah yang tidak pro lingkungan

Baca Selengkapnya
Potret Yogyakarta Tempo Dulu, Masih Banyak Pepohonan & Alat Transportasi Gunakan Delman
Potret Yogyakarta Tempo Dulu, Masih Banyak Pepohonan & Alat Transportasi Gunakan Delman

Berikut potret Yogyakarta tempo dulu yang masih begitu banyak pepohonan dan delman.

Baca Selengkapnya
Curhat Hotel Dampak Banjir Semarang: Tamu Banyak Cancel Hingga Promo Bukber Sepi
Curhat Hotel Dampak Banjir Semarang: Tamu Banyak Cancel Hingga Promo Bukber Sepi

Para pengusaha hotel kini hanya bisa mengandalkan event dari pemerintah untuk mempertahankan keterisian kamar hotelnya.

Baca Selengkapnya
Pembelaan Rocky Gerung Kritik Jokowi: Presiden Jual Lahan Kalimantan untuk IKN
Pembelaan Rocky Gerung Kritik Jokowi: Presiden Jual Lahan Kalimantan untuk IKN

Jika IKN dijalankan, kata Rocky, tentu akan ada perjanjian-perjanjian tertentu yang disinyalir dapat merugikan.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah Gelar Konsolidasi Bahas 'Jatah' Konsesi Tambang, Warga Demo Ingatkan soal Kewarasan
Muhammadiyah Gelar Konsolidasi Bahas 'Jatah' Konsesi Tambang, Warga Demo Ingatkan soal Kewarasan

Masduki menilai lebih banyak mudharat yang akan didapat Muhammadiyah

Baca Selengkapnya
Bundaran HI Pagi Ini Usai Perayaan Tahun Baru 2024, Warga Keluhkan Beberapa Taman Rusak
Bundaran HI Pagi Ini Usai Perayaan Tahun Baru 2024, Warga Keluhkan Beberapa Taman Rusak

Agus menyayangkan aktivitas warga malah merusak taman. Padahal harusnya, perayaan tahun baru tak merusak taman di sekitar.

Baca Selengkapnya
Menteri Sandiaga Bakal Setop Izin Pembangunan Hotel, Ini Alasannya
Menteri Sandiaga Bakal Setop Izin Pembangunan Hotel, Ini Alasannya

Kebijakan yang disiapkan juga menyangkut fasilitas akomodasi pariwisata yang tidak memiliki aspek berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Warga 'Kafe' Gang Royal Sayangkan Bangunan Dibongkar Meski Punya Sertifikat
Warga 'Kafe' Gang Royal Sayangkan Bangunan Dibongkar Meski Punya Sertifikat

Terdapat satu alat berat juga ikut merobohkan bangunan tersebut.

Baca Selengkapnya
Paguyuban Bank Sampah DIY, Bawa Mimpi Kota Jogja Lepas dari Masalah Sampah
Paguyuban Bank Sampah DIY, Bawa Mimpi Kota Jogja Lepas dari Masalah Sampah

Sejak 2018 berdiri, paguyuban ini mempraktikan cara mengubah sampah organik sisa dapur menjadi kompos, protein tumbuhan sampai cairan ecoenzyme

Baca Selengkapnya