Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Johan Budi buat makalah sinergi penegak hukum selamatkan aset

Johan Budi buat makalah sinergi penegak hukum selamatkan aset Seleksi Capim KPK. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Calon Pimpinan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Johan Budi membuat makalah tentang sinergi KPK dengan lembaga penegak hukum yang lain. Hal tersebut guna memenuhi uji makalah yang digelar komisi III DPR.

"Tadi itu saya tulis soal sinergi antara KPK, Polri, dan kejaksaan, soal upaya penyelamatan aset," kata Johan di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (4/12).

Johan menerangkan bahwa masing-masing Capim KPK diberikan tema makalah secara acak. Johan sendiri mendapatkan tema terkait penyelamatan aset. Namun dia mengemasnya penyelamatan aset tersebut melalui lintas lembaga penegak hukum.

Orang lain juga bertanya?

"Judul saya tentang penyelamatan aset. Makalah itu harus dibuat yang harus memasukkan jawaban atas pertanyaan itu," tuturnya.

Sebelumnya Wakil Ketua Komisi III Benny Kabur Harman menjelaskan bahwa 8 Capim KPK yang lolos seleksi Pansel KPK tengah jalani uji makalah. Proses ini dilakukan guna meloloskan hasil Pansel KPK ke tahap fit and proper test.

"Capim membuat makalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan oleh Komisi III," kata Benny di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (4/12).

Politikus Demokrat ini menjelaskan bahwa 8 Capim KPK harus menyelesaikan makalah sejumlah 5 halaman. Mereka harus menyelesaikannya dengan durasi 2 jam.

Menurut Benny, dalam waktu dekat komisi III DPR dipastikan gelar fit and proper test. Saat ini masih dicari kesesuaian untuk mekanismenya.

"Jadwal nomor urut peserta fit (and proper test) disusun setelah Capim KPK mendapatkan nomor urut seleksi," tuturnya.

Bukan hanya 8 Capim yang lolos Pansel KPK dipanggil komisi III hari ini. Dua Capim KPK yang lolos pada fit and proper test sebelumnya yakni Busyro Muqoddas dan Robby Arya Brata turut dipanggil. Namun mereka tidak ikut uji makalah. Keduanya diundang guna mengklarifikasi kesiapan menjelang pemilihan Capim KPK yang lolos pada 16 Desember mendatang. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Sudah Tetapkan 9 Nama Pansel Capim KPK, Ini Komposisinya
Jokowi Sudah Tetapkan 9 Nama Pansel Capim KPK, Ini Komposisinya

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) soal Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) KPK.

Baca Selengkapnya
Mundur dari PDIP, Johan Budi Ikut Tes Tertulis Capim KPK: Saya Ingin Ikut Berantas Korupsi
Mundur dari PDIP, Johan Budi Ikut Tes Tertulis Capim KPK: Saya Ingin Ikut Berantas Korupsi

Johan Budi mengaku ingin mengembalikan marwah KPK.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Saya Tidak Ada Intervensi Seleksi Capim KPK
Jokowi: Saya Tidak Ada Intervensi Seleksi Capim KPK

Jokowi menegaskan tak mengintervensi seleksi calon pimpinan (capim) KPK.

Baca Selengkapnya
Johan Budi akan Kembali Berkarir di Kuningan Usai Mundur dari PDIP, Eks Penyidik KPK: Bisa Independen atau Tidak?
Johan Budi akan Kembali Berkarir di Kuningan Usai Mundur dari PDIP, Eks Penyidik KPK: Bisa Independen atau Tidak?

Djarot berharap, Johan Budi bisa lolos di tahap-tahap selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Pansel Ungkap Kriteria Penentuan 10 Capim dan Cadewas KPK yang Diserahkan ke Jokowi
Pansel Ungkap Kriteria Penentuan 10 Capim dan Cadewas KPK yang Diserahkan ke Jokowi

Menurut Arief, proses penetapan kriteria itu tidak hanya berdasarkan pertimbangan internal Pansel.

Baca Selengkapnya
Daftar 10 Nama Capim KPK Diserahkan ke Jokowi, Tidak Ada Johan Budi
Daftar 10 Nama Capim KPK Diserahkan ke Jokowi, Tidak Ada Johan Budi

Sepuluh orang tersebut dinyatakan lolos seleksi wawancara dan tes kesehatan jasmani rohani.

Baca Selengkapnya
Beda Pendapat di Sidang Dewas KPK, Albertina Ho Nyatakan Johanis Tanak Terbukti Langgar Etik
Beda Pendapat di Sidang Dewas KPK, Albertina Ho Nyatakan Johanis Tanak Terbukti Langgar Etik

Albertina menilai komunikasi yang dilakukan Johanis dengan pejabat Kementerian ESDM berpotensi menimbulkan benturan kepentingan.

Baca Selengkapnya