Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi: 5 RS yang tolak bayi Dera memang lagi penuh

Jokowi: 5 RS yang tolak bayi Dera memang lagi penuh Bayi Dera. mustiana lestari.©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) turun tangan mengecek meninggalnya seorang bayi kembar Dera Nur Anggraini pada Sabtu (16/2) di Rumah Sakit Zahira Jakarta Selatan. Bayi malang ini meninggal karena ditolak di beberapa rumah sakit dengan alasan penuh. Jokowi membenarkan alasan rumah sakit itu.

"Sebetulnya memang ada lonjakan pasien yang luar biasa besarnya. Hampir 70 persen lonjakannya dibandingkan sebelumnya. Sehingga kamar-kamar itu penuh. ICU juga penuh. Itu di lapangan yang kita lihat," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin (18/2).

Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan untuk mengatasi hal tersebut harus ada penambahan ruang rawat inap untuk kelas III maupun ICU di setiap rumah sakit rujukan. Terlebih ruang ICU khusus untuk bayi juga ditambah.

"Di lapangan ada kondisi seperti itu, sehingga yang harus kita lakukan nambah kamar, nambah ICU. Apa lagi yang namanya bayi. Bayi itu ICU-nya khusus. NICU. Singkatannya apa saya ndak ngerti. Itu khusus dan itu juga penuh semuanya," jelasnya.

Jokowi mengaku kemarin malam telah melakukan pengecekan langsung ke rumah sakit yang menolak Dera berobat. Ternyata, dalam kenyataannya memang ICU untuk bayi penuh sementara kondisi bayi memang memiliki permasalahan pada pernafasan.

"Tadi malam langsung saya cek, persoalannya apa sampai enggak diterima. Karena itu memang kondisi bayi ada problem di ini. Kemudian apanya, ICU-nya penuh, kamar juga penuh. Memang ini kondisi real yang perlu kita sampaikan," jelasnya.

Dia mengatakan sistem KJS sudah berjalan tetapi memang kondisi Rumah Sakit yang belum memungkinkan untuk menerima pasien. Untuk itu, dia meminta untuk segera mengejar pendukung dari KJS yakni ruangan rawat inap.

"Apakah KJS enggak dijalanin sehingga yang 70 persen itu sakitnya dibiarin. Kan ndak seperti itu. Sistemnya jalan, tapi pendukungnya harus dikejar agar cepet,"ucapnya.

Politisi PDIP ini mengaku solusi untuk kejadian ini dengan menambah ruangan rawat inap kelas III dan ICU. Pasalnya, tadi pagi dia telah menelepon Kepala Dinas Kesehatan Dien Emawati untuk segera menambah kamar dan ICU.

"Ya solusinya tambah, tadi pagi sudah telepon ke Kadis Kesehatan cepet tambah kamar, ruang ICU. Kalau tidak problem-problem seperti itu, lonjakannya gede sekali 70 persen. Kan gede sekali," terangnya.

Sedangkan untuk sanksi yang akan diberikan, Jokowi masih meminta untuk mengumpulkan data. Artinya, apakah memang benar ruang ICU untuk bayi penuh atau tidak.

"Saya suruh ngumpulin. Saya beri sanksi kita bertanya kalau penuh bener gimana. Ini realnya saya suruh cek," tandasnya.

Bapak tiga anak ini memastikan Rumah Sakit yang menolak tersebut memang karena ruangan ICU bayi penuh. Selain itu, takut menerima untuk pengobatan Dera karena tidak memiliki ICU khusus bayi.

Untuk ini, Jokowi mengaku akan menanggung semua pengobatan warga pemegang KJS berapa pun nilainya. Pasalnya, ada kejadian warga pemegang KJS yang habis biaya pengobatan sebesar Rp 50 juta juga ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Kemarin habis Rp 50 juta lebih pun juga kita take over kok. Memang masalah ketidaksiapan ruang dan ICU menerima pasien. Tidak hanya ini saja, tapi sistem yang lain juga berjalan," terangnya.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Merasa Ditelantarkan RSUD, Warga Sumsel Ini Teriak Minta Tolong karena Sakit Anaknya Tak Kunjung Ditangani
Merasa Ditelantarkan RSUD, Warga Sumsel Ini Teriak Minta Tolong karena Sakit Anaknya Tak Kunjung Ditangani

Bocah yang sakit itu sudah tampak lemas. Hidungnya terus mengeluarkan darah.

Baca Selengkapnya
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'

Kasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.

Baca Selengkapnya
Depan Jokowi, Menkes Sebut 78.000 Bayi di Indonesia Meninggal Dunia Setiap Tahun
Depan Jokowi, Menkes Sebut 78.000 Bayi di Indonesia Meninggal Dunia Setiap Tahun

"Setiap tahun ada 78.000 bayi meninggal dari 4,6 juta yang dilahirkan," kata Budi.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Arahnya RUU Kesehatan Bisa Atasi Kekurangan Dokter Spesialis
Jokowi: Arahnya RUU Kesehatan Bisa Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Presiden Jokowi berharap Indonesia tidak lagi kekurangan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya
6 Dokter Spesialis RSAB Harapan Kita Tangani Bayi Sempat Kritis dan Gizi Buruk Diduga Akibat Suster Salah Beri Susu
6 Dokter Spesialis RSAB Harapan Kita Tangani Bayi Sempat Kritis dan Gizi Buruk Diduga Akibat Suster Salah Beri Susu

RSAB Harapan Kita juga berjanji akan memberikan perkembangan penanganan anak dari Chintia Suciati (29) tersebut secara terbuka kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya
Bayi Kejang Dimasukkan Selang ke Mulut Lalu Meninggal, RS di Jambi Dilaporkan ke Polisi
Bayi Kejang Dimasukkan Selang ke Mulut Lalu Meninggal, RS di Jambi Dilaporkan ke Polisi

Polisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Tak Ada Dokter Spesialis Jantung hingga Kanker di RSUD Tamiang Layang
Jokowi Soroti Tak Ada Dokter Spesialis Jantung hingga Kanker di RSUD Tamiang Layang

RSUD Tamiang Layang harus memiliki dokter sepesialis untuk penyakit-penyakit kritikal.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Kematian Ibu-Anak di Indonesia Sangat Tinggi Sekali, Peringkat 9 dan 7 di ASEAN
Jokowi: Kematian Ibu-Anak di Indonesia Sangat Tinggi Sekali, Peringkat 9 dan 7 di ASEAN

Pemerintah membangun 12 rumah sakit di seluruh Indonesia yang standarnya seperti Gedung Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Sardjito.

Baca Selengkapnya
Pasien di RSUD Pirngadi Meninggal Diduga Akibat Ketiadaan Obat, Ini Respons Bobby Nasution
Pasien di RSUD Pirngadi Meninggal Diduga Akibat Ketiadaan Obat, Ini Respons Bobby Nasution

Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.

Baca Selengkapnya
Diduga Kelelahan Berdesakan Ingin Lihat, Satu Warga Meninggal saat Jokowi di RSUD Sinjai
Diduga Kelelahan Berdesakan Ingin Lihat, Satu Warga Meninggal saat Jokowi di RSUD Sinjai

Petugas kesehatan masih mencari informasi pasti kronologi meninggalnya Kamaluddin.

Baca Selengkapnya
Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes

Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Berharap Prabowo-Gibran Bisa Selesaikan Masalah Kesehatan
Presiden Jokowi Berharap Prabowo-Gibran Bisa Selesaikan Masalah Kesehatan

Kurangnya dokter spesialis di Indonesia, Jokowi meminta agar problem tersebut segera dicarikan solusinya.

Baca Selengkapnya