Jokowi ajak negara-negara maju kurangi penggunaan emisi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja menghadiri Conference of the Parties (COP) 21 atau konferensi tingkat tinggi perubahan iklim di Paris, Prancis. Sebanyak 150 pimpinan negara hadir dalam konferensi yang dilaksanakan pada 30 November 2015, kemarin.
"Di sana kita menyampaikan pernyataan, yaitu memberikan dukungan suksesnya COP 21, menegaskan komitmen pada isu perubahan iklim," kata Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (2/12).
Di COP 21 tersebut, Jokowi mengajak negara-negara berkontribusi lebih, dan mengajak negara-negara maju dalam pengurangan emisi. Selanjutnya mendorong kerja sama internasional terutama dalam hal implementasi.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk mengatasi perubahan iklim? Kegiatan yang diselenggarakan MASINDO ini menjadi momentum untuk mengajak para pemangku kepentingan di sektor kesehatan, lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya, bersama-sama masyarakat menerapkan kesadaran risiko dan aksi nyata dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas Tahun 2045.
-
Kapan kekeringan mengancam 5 miliar orang? Temuan ini diterbitkan dalam laporan terbaru Konvensi PBB untuk Memerangi Desertifikasi (UNCCD) dan memperingatkan jika tren ini terus berlanjut, 5 miliar orang akan hidup di lahan kering pada akhir abad ini – yang akan menyebabkan berkurangnya tanah, menyusutnya sumber daya air, dan runtuhnya ekosistem penting.
Selain itu, Presiden juga menegaskan akan komitmen Indonesia dalam pembangunan yang berkelanjutan bersama 17 negara lainnya. Di antaranya Australia, Brasil, Kanada, Colombia, Kongo, Ethiopia, Prancis Gabon, dan Jerman. Kemudian Indonesia, Jepang, Liberia, Meksiko, Bolivia, Peru, Inggris, dan Amerika Serikat.
"Karena terdapat 1 miliar orang yang hidup langsung berkaitan dengan hutan, dan 6 miliar orang yang secara tidak langsung berkaitan dengan hutan. Sedangkan pesan yang saya sampaikan, dalam pertemuan energi baru dan terbarukan, kita menekankan komitmen Indonesia untuk mendorong akselerasi penggunaan energi baru terbarukan," jelas Jokowi.
"Dan saya sampaikan bahwa Indonesia telah memiliki arah jelas mengenai energi baru terbarukan. Target mencapai 23 persen penggunaan energi baru terbarukan pada 2025 dan konektivitasi pedesaan yang mencapai 100 persen pada 2019," tutup Jokowi. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti kurangnya pohon dan banyaknya kendaraan di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi menjabarkan sejumlah upaya yang telah dilakukan Indonesia guna menurunkan emisi karbon
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya menjaga kelestarian bumi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengajak semua pihak untuk menanam pohon sebanyak-banyaknya, serta melakukan rehabilitasi hutan. Khususnya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui adanya tekanan dari sektor energi khususnya tambang
Baca SelengkapnyaKegiatan penanaman pohon tersebut akan terus dilakukan di seluruh Tanah Air.
Baca SelengkapnyaEnergi dan pertambangan, kata Jokowi, menjadi sektor yang paling terdampak apabila lingkungan buruk.
Baca SelengkapnyaUpaya memitigasi dampak perubahan iklim yang dilakukan akan sia-sia tanpa adanya dukungan investasi maupun pendanaan murah dari negara-negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan perubahan iklim menjadi masalah pemerintah di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaMitigasi perubahan iklim melalui transisi energi tak akan bisa tercapai jika negara dunia didorong dalam konteks ekonomi.
Baca SelengkapnyaJakarta sempat menempati urutan pertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia versi data dari situs IQAir.
Baca Selengkapnya