Jokowi Akan Panggil Tiga Siswa Penemu Obat Kanker ke Istana
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti tiga siswa SMA asal Palangka Raya, Kalimantan Tengah yang berhasil memenangkan lomba ilmiah Internasional. Mereka berhasil menyembuhkan kanker payudara pada tikus dengan kayu Bajakah.
Penemuan ketiga siswa tersebut membuat Jokowi ingin bertemu mereka di Istana Negara. Dia ingin mengetahui dukungan apa yang telah diberikan pemerintah atas penemuan mereka.
"Yang penting ketemu anak-anaknya dulu. Ya kan? Seperti apa sehingga kita tau hubungan apa yang sudah diberikan pemerintah pusat kepada para peneliti-peneliti muda ini," kata Jokowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/8).
-
Apa yang ditemukan ilmuwan? Menariknya, para ilmuwan baru-baru ini menemukan salah satu fosil burung terror yang diyakini menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti? Puluhan petroglief berusia ribuan tahun ditemukan terukir di atas bebatuan di balik semak-semak di daerah pedesaan di Tanum, Provinsi Bohusian, Swedia.
Dia menilai, apa yang telah ditemukan para siswa itu adalah penemuan besar. Namun untuk mendapatkan penelitian yang optimal, masih perlu dilakukan riset lebih lanjut lagi.
"Saya kira ini sebuah riset yang dilakukan anak-anak menemukan penemuan besar. Tapi itu kan baru awal nanti ada tindak lanjutan menuju ke sebuah penelitian yang lebih detail," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Diketahui, Tiga pelajar SMA Negeri 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rafi Akbar, Aysa Maharani dan Anggina Rafitri berhasil menemukan khasiat pohon bajakah, tumbuhan khas Suku Dayak untuk menyembuhkan kanker.
Penelitian dilakukan ketiganya di laboratorium Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Hasilnya ditemukan zat-zat yang diyakini dapat menyembuhkan kanker. Ketiga sisa SMA ini kemudian mengolahnya dalam bentuk teh celup.
Berkat penemuan ini mereka berhasil meriah medali emas pada ajang kompetisi tingkat dunia di Seoul, Korea Selatan.
Rafi Akbar, penggagas pemanfaatan bajakan bercerita, ide awalnya penelitian tersebut berawal dari kondisi kesehatan sang nenek. Menurutnya, penyakit kanker payudara stadium empat yang diidap nenek hilang setelah rutin mengonsumsi bajakan selama tiga bulan.
"Nenek saya 40 tahun lalu kurang lebih kena kanker payudara stadium 4. kebetulan kakek dan nenek bekerja perawat. Jadi untuk (pengobatan) secara medis belum memiliki biaya. akhirnya kakek juga mencari tahu dari orang suku-suku dahulu akhirnya dapat bajakan. Ini dicoba oleh kakek nenek, akhirnya alhamdulillah sembuh total dalam waktu singkat dua bulan tiga bulan," kata Rafi Akbar kepada wartawan. Dilansir dari video Liputan6.com.
Dengan penelitian tersebut, Rafi Akbar ingin memperkenalkan keberhasilannya kepada masyarakat luas. "Dan saya ngangkat ini, kearifan lokal ini, mau memperkenalkan kepada dunia luar bahwa ini kami generasi muda Dayak, mencoba memperkenalkan kearifan lokal bahwa kami bisa," lanjutnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi memerintahkan Mendikbudristek Nadiem Makarim menambah anggaran untuk riset, khususnya di perguruan tinggi pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya"Saya akan memerintahkan kepada BRIN untuk jadi orkestrator penelitian, bersama Bappenas untuk merancang kebutuhan riset kita," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi lantas meminta Mendikbud Nadiem Makarim menganggarkan dana riset dan pengembangan besar-besaran.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kualitas riset memang masuk dalam salah satu visi-misi Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan itu, Jokowi dan pengurus FRI juga membahas mengenai tantangan yang dihadapi untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Baca SelengkapnyaJokowi menyaksikan penandatanganan MoU antara Otorita IKN dan Stanford Doerr School of Sustainability, Stanford University.
Baca SelengkapnyaUsai meninjau sejumlah ruang kelas, dia pun menilai bahwa SMKN 3 Malang merupakan SMK terbaik yang pernah dikunjungi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengunjungi SMKN 5 saat kunjungan kerja ke Kupang, NTT.
Baca SelengkapnyaPerhimpunan Periset Indonesia atau PPI menyebut dua capres, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo punya perhatian besar terhadap periset.
Baca SelengkapnyaTeknologi ini memungkinkan deteksi kanker dengan akurasi yang lebih tinggi, serta pengobatan yang lebih efektif.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, Indonesia bakal menghadapi bonus demografi pada tahun 2030.
Baca Selengkapnya