Jokowi akui banyak dapat bisikan untuk bahan evaluasi menterinya
Merdeka.com - Di hadapan ribuan relawan pendukung setianya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masukan dan saran jika ada anak buahnya yang tidak maksimal dalam bekerja untuk rakyat. Mantan Gubernur DKI ini menilai, masukan itu penting sebagai bagian dari perubahan. Namun Jokowi tidak mengaitkan pernyataannya dengan isu reshuffle kabinet yang semakin kencang berhembus seiring dipanggilnya beberapa menteri kabinet kerja beberapa hari terakhir.
Bukan tanpa alasan Jokowi menyampaikan permintaan itu pada relawannya. Pemerintahan Jokowi-JK yang sudah berjalan hampir dua tahun, harus bertanggungjawab pada seluruh rakyat Indonesia. Bisikan dari rakyat digunakan Jokowi untuk mengevaluasi kinerja menteri-menterinya. Bisikan itu juga sebagai bagian dari pengawasan rakyat terhadap pemerintahannya.
"Ya supaya kita ini ikut mengawasi jalannya pembangunan, ikut mengawasi jalannya pemerintahan, sehingga setiap instansi, kementerian juga pemda, merasa bahwa bekerja itu ada yang mengawasi, bekerja ada yang mengontrol. Itu siapa? ya rakyat. Jangan merasa bekerja itu tidak ada yang mengawasi. Ada yang mengawasi, rakyat yang mengawasi," tegas Jokowi usai menghadiri silaturahmi nasional relawan pendukungnya di Gedung Serbaguna, Senayan, jakarta, Minggu (24/7) malam.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Mengapa pengawasan pemilu sangat penting bagi demokrasi di Indonesia? Pengawasan merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga integritas, transparansi, dan keadilan dalam proses pemilihan umum. Dengan adanya pengawasan yang baik, proses pemilu akan berjalan secara fair dan tidak terjadi manipulasi atau kecurangan.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku banyak mendapat 'bisikan' jika ada hal-hal yang tidak tepat dan perlu perbaikan. Terlalu banyak persoalan bangsa yang jadi pekerjaan rumah bagi Jokowi-JK.
"Banyak yang bisikin saya, 'Pak ini ada yang enggak bener lho, harus dibenerin'. Ya kita perbaiki. Rakyat pun, bilang ada yang enggak bener, tapi masalah negara kita, negeri ini banyak sekali, yang menjadi tugas kita permasalahan itu," ujar Jokowi.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), sekitar 67 persen warga Indonesia menyatakan puas dengan kinerja Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Terkait kinerja, Jokowi menyerahkan pada masyarakat.
"Kalau tugas kita ini tugas bekerja, siang-malam, siang-malam, pagi kalau perlu tugas kita itu," katanya.
Mantan Wali Kota Solo ini mengakui, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah pusat dan daerah. Tugas ini bukan hanya pekerjaan presiden, wapres dan menteri, tapi juga kepala daerah.
"Ada yang bisa yang sudah baik, ada yang sudah cukup. Tapi masih banyak yang kurang, ini tugas kita memperbaiki yang kurang lebih baik," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi meminta masukan dan evaluasi dari relawan serta pendukungnya jika ada anak buahnya yang tidak maksimal dalam bekerja.
"Saya mengajak bapak ibu relawan bergerak bersama-sama. Perubahan-perubahan yang kita lakukan. Kalau ada di instansi, kementerian-kementerian yang perlu diperbaiki tolong bisikan ke saya. Tolong diinformasikan kepada saya," kata Jokowi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyampaikan terima kasih kepada insan Pers yang selama ini memberi masukan dan mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan data yang dia terima setiap harinya tersebut lengkap.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan ramainya kritik kepada Jokowi merupakan vitamin bagi demokrasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan, telah memerintahkan menterinya untuk membuka semua fakta.
Baca SelengkapnyaKritikan menjadi masukan konstruktif untuk memperbaiki pemerintahan.
Baca Selengkapnya4 Menteri yang hadir Airlangga Hartarto, Muhadjir Effendy, Sri Mulyani dan Tri Rismaharini
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi data intelijen partai politik yang dia pegang.
Baca SelengkapnyaJokowi selalu mendapatkan data lengkap dari BIN, BAIS, TNI, Polri, dan PPATK.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Jokowi menyebut banyak pihak yang menuding Pemilu di Indonesia mudah diintervensi
Baca SelengkapnyaGerindra menyebut di negara lain pun presiden mendapatkan laporan intelijen soal partai politik.
Baca SelengkapnyaNgabalin menilai keterangan empat menteri itu melengkapi apa yang dibutuhkan oleh Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaSetiap menteri juga memiliki data intelijen. Namun, laporan tersebut diterimanya setiap satu bulan sekali.
Baca Selengkapnya