Jokowi akui Pemda Sulteng belum maksimal tangani korban gempa dan tsunami
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui pelayanan pemerintah daerah Sulawesi Tengah belum maksimal menangani korban terdampak gempa dan tsunami. Selain Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengamini kinerja Pemda setempat lamban jika dibandingkan TNI.
"Informasi yang saya terima pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, setelah saya perintahkan buka, ya buka. Tapi bahwa pelayanan itu belum maksimal iya, karena juga banyak keluarga mereka yang jadi korban, ya kan," kata Jokowi di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (10/10/2018).
Jokowi pun meminta semua pihak untuk memahami kondisi tersebut. "Kondisi lapangan berbeda dengan yang seperti kita bayangkan," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
-
Bagaimana Jokowi bantu warga? 'Tadi sudah saya sampaikan yang meninggal segera akan diberikan santunan, kemudian yang rumahnya rusak untuk menenangkan beliau-beliau masyarakat akan segera bantuannya diberikan dan dimulai pembangunannya. Tetapi sekali lagi, dengan catatan lahan untuk relokasi sudah ditetapkan dari Pak Bupati,' jelas Jokowi usai meninjau lokasi banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Kenapa Jokowi meresmikan bangunan di Sulbar? Jokowi menekankan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pasca gempa ini merupakan perintah langsung darinya.'Saya lihat tadi Alhamdulillah (bangunan) sudah selesai. Hanya kurang gedung DPRD dan satu masjid,' kata Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/4).
-
Apa yang diresmikan Jokowi di Sulbar? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan rekonstruksi 147 bangunan yang rusak akibat gempa di Sulawesi Barat (Sulbar) pada 2021 silam.
-
Bagaimana Jokowi menangani jalan rusak di Lampung? Perintah Jokowi Tegas! Perbaikan jalan rusak di Lampung, langsung diambil alih Kementerian Pekerjaan Umum.
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Bagaimana BPH Migas memastikan ketersediaan BBM di Sulut? ‘Kami ingin memastikan ketersediaan BBM terutama dalam menghadapi akhir tahun ini, di mana terdapat dua peristiwa penting yaitu Pilkada, serta libur Natal dan Tahun Baru 2025. Mayoritas masyarakat Sulut ini penganut Nasrani yang tentunya mereka akan merayakan Natal dan Tahun Baru, sehingga kita harus pastikan keamanan pasokan BBM, baik BBM subsidi maupun kompensasi,’ ungkap Kepala BPH Migas Erika Retnowati disela-sela kunjungan lapangan di IT Bitung.
Namun, menurutnya, yang terpenting sekarang adalah pelayanan BBM dan listrik untuk warga di Sulteng sudah berangsur membaik.
"Gardu listrik yang tujuh roboh, sudah. Sekarang hampir 70 persen aliran listrik sudah bisa diselesaikan," ujar dia.
Jokowi berpendapat mengembalikan kota terdampak bencana memang tidak mudah. Apalagi, sebagian besar fasilitas umum rusak berat. Karena itu, dia meminta kepada semua pihak untuk bersabar.
"Masih ada kekurangan iya, saya akui iya, karena keadaannya enggak pada posisi ideal dan normal untuk menyelesaikan masalah itu. Oleh sebab itu, kita terjunkan TNI, polri, pusat, BNPB semuanya," tandas Jokowi.
Reporter: Hanz Salim
Sumber : Liputan6.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut dia, pemerintah daerah Sumatera Barat telah menyiapkan lahan untuk relokasi warga.
Baca SelengkapnyaPersoalan listrik di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur menjadi keluhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak
Baca SelengkapnyaAkmal menegaskan bantuan logistik, kebutuhan makan dan air bersih menjadi hal prioritas, termasuk tenda
Baca SelengkapnyaHeru memerintahkan kepada Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya untuk mengirim truk tangki air ke lokasi pengungsian.
Baca SelengkapnyaWarga mengeluh masih kesulitan mendapatkan listrik dan air bersih
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut negara memberikan anggaran pencarian itu batasnya enam hari, setelah itu ditanggung BNPB.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengingatkan begitu pentingnya sumber daya air
Baca SelengkapnyaJokowi sudah menyimpan data penduduk yang bersedia direlokasi.
Baca SelengkapnyaSelain korban meninggal, 20 orang lainnya masih hilang dan dalam proses pencarian.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengunjungi posko pengungsian warga terdampak banjir di SMK Ganesa Demak, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan proses relokasi rumah warga yang rusak akibat banjir lahar hujan di Sumatera Barat (Sumbar) segera dimulai.
Baca Selengkapnya