Jokowi Apresiasi Peran TNI-Polri dalam Penanganan Covid-19
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo(Jokowi) mengapresiasi kinerja TNI dan Polri dalam penanganan pandemi Covid-19. Dengan adanya keterlibatan mereka pemberlakuan tracing berdampak pada peningkatan rasio kontak erat.
"Keterlibatan TNI dan Polri dalam melakukan tracing turut berkontribusi terhadap peningkatan angka ratio kontak erat," kata Jokowi pada konferensi pers dalam siaran Youtube Sekretariat Presiden, Senin(23/8).
Dia menjelaskan pada 20 Agustus 2021 rasio kontak erat alami peningkatan hingga 6,5. Sebelumnya kata Jokowi hanya 1,9.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Bagaimana Panglima TNI memperkuat hubungan pertahanan? Di bawah kepemimpinan Jenderal TNI Agus Subiyanto, kedua angkatan bersenjata memperluas interaksi profesional dan hubungan antar masyarakat melalui kunjungan tingkat tinggi secara berkala, mengikuti kursus, pertukaran profesional, dan latihan bilateral dan multilateral.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
-
Mengapa Jokowi meminta TNI-Polri belajar teknologi? Maka dari itu, Jokowi menilai penguasaan teknologi semakin dibutuhkan. Sehingga, TNI-Polri mesti adaptif mempelajari ilmu pengetahuan teknologi.
-
Kenapa duet Kapolri dan Panglima TNI menarik perhatian? Aksi duet Kapolri-Armand Gigi ini sukses mencuri perhatian publik.
"Pada 20 Agustus 2021 rasio kontak erat mencapai 6,5. Jauh meningkat dibanding pada 31 juli 2021 yang berada pada posisi 1,9," bebernya.
Diketahui pada 26 Juli 2021, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, TNI terus berupaya melakukan tracing atau pelacakan kasus Covid-19. Tracing tersebut dilakukan terhadap masyarakat yang disinyalir terpapar Covid-19.
"Upaya yang saat ini kita laksanakan antara TNI-Polri, Kementerian Kesehatan, BNPB adalah tracing kontak erat," kata Hadi saat jumpa pers optimalisasi program 3T dalam PPKM Level IV, Senin (26/7).
Dia menjelaskan, tracing kontak erat dilaksanakan Babinsa dan Babinkamtibnas serta Dinkes dalam hal ini adalah Puskesmas bidang desa. Mereka semua melakukan tracing secara manual.
"Dengan cara mendatangi masyarakat yang disinyalir melakukan kontak erat terhadap kasus konfirmatif tersebut dengan cara mewawancarai dan memberikan penyuluhan kapan dilaksanakan tes dengan menggunakan alat tes dan kapan melaksanakan karantina dan kapan juga melaksanakan test dengan menggunakan PCR," ujar dia.
Hadi mengakui tracing yang dilakukan belum sesuai standar World Health Organization (WHO) yaitu 1:30 atau dari satu pasien Covid-19 dapat ditelusuri 30 orang yang kontak erat pasien Covid-19. Menurut dia, tracing yang dilakukannya baru bisa melaksanakan tracing 1 berbanding 1.
"Kalau kita ketahui bersama sesuai standar WHO dalam pelaksanaan tracing kontak erat itu adalah rasionya 1 banding 30. Namun di Indonesia saat ini baru bisa dilaksanakan 1 banding 1, 1 yang terkonfirmasi dan 1 yang kita laksanakan tracing kontak erat," ujar dia.
Untuk itu, Hadi menyatakan bahwa TNI-Polri, BNPB dan Kemenkes berusaha memenuhi standar yang dikeluarkan WHO tersebut. Caranya memperbanyak tracer - tracer dari TNI Polri dan Dinas Kesehatan.
"Saat ini ada 63.000 tenaga tracer dari TNI yang sudah tersebar di wilayah wilayah di posko-posko PPKM mikro untuk membantu kepala puskesmas bidang desa untuk melaksanakan tracing kontak erat untuk masyarakat," tandasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan Sigit di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat rapat pimpinan TNI-Polri di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya"Saya ingin menyampaikan ucapan terima masih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran TNI dan Polri yang telah menjamin keamanan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaDia berterimakasih atas kerja keras Polri dalam menjaga stabilitas dan keamanan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Widodo) menyebut, bahwa Polri harus bisa menjadi cooling system sekaligus perekat kebinekaan.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Jokowi kepada Pejabat TNI-Polri di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Kamis (12/9).
Baca SelengkapnyaJokowi berharap kepada seluruh perwira TNI dan Polri menjadi sosok yang unggul hingga profesional
Baca SelengkapnyaKepada seluruh anggota Polri, Jokowi berpesan agar tidak tebang pilih dalam penegakan hukum
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, TNI mampu menjadi institusi yang paling dipercaya rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI terus menjaga kepercayaan dari masyarakat tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi memberi arahan depan jenderal TNI Polri saat Rapimnas.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada TNI-Polri agar menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca Selengkapnya