Jokowi: Belum Ada Penelitian yang Menunjukkan Varian Baru Corona Lebih Mematikan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tak khawatir dengan ditemukannya varian baru virus corona B117 asal Inggris. Menurut dia, belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa varian baru ini lebih mematikan daripada Covid-19.
"Belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa varian baru ini lebih mematikan," ucap Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (4/3).
Dia mengatakan bahwa dua pasien yang terpapar virus corona B117 sudah dinyatakan negatif. Jokowi menekankan bahwa upaya-upaya pencegahan penularan varian baru corona juga telah dilakukan.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
"Tidak perlu khawatir karena ditemukannya dua kasus positif Covid-19 dengan mutasi virus corona dari Inggris atau B117. 2 orang yang terpapar varian baru tersebut saat ini sudah negatif," jelasnya.
Dia pun mengingatkan masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan agar tak terpapar Covid-19. Mulai dari, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak aman.
"Mari kita tetap berdisiplin menjalankan protokol kesehatan dengan ketat seiring pelaksanaan vaksinasi yang semakin cepat," kata Jokowi.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan dua warga Kabupaten Karawang terpapar virus Corona varian baru dari Inggris (UK 117). Warga tersebut diketahui terpapar varian baru virus Corona dari Inggris B117 usai bepergian dengan menggunakan maskapai penerbangan Qatar Airways.
Menurut Ridwan Kamil, standar penanganan penyakit infeksi menular khusus selama 10 hari langsung dilakukan setelah pasien mendarat. Tetapi saat ini virus B117-nya tidak hilang.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca Selengkapnya