Jokowi belum akan tetapkan Hari Santri pada 1 Muharram ini
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum akan memenuhi janjinya menetapkan Hari Santri Nasional pada 1 Muharram pada tahun ini. Sebab, penetapan harus didahului dengan kegiatan-kegiatan substansial yang terkait.
"Hal itu belum dilakukan sekarang karena presiden tidak ingin hanya mengeluarkan selembar keppres untuk menetapkan Hari Santri itu tapi ingin melakukan aktivitas-aktivitas yang substansial yang berkaitan dengan pembangunan pesantren, berkaitan dengan interaksi para kiai, dengan memajukan level pendidikan untuk para santri dan ekonomi umat," ujar mantan Deputi Tim Transisi, Andi Widjajanto.
Hal itu dikatakan Andi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (25/10).
-
Siapa yang akan bertemu Jokowi? 'Rencana nanti pak RT, pak RW dan sebagian warga mau sowan ke rumahnya. Mungkin satu minggu setelah ini, kalau hari-hari seperti ini masih ramai,' katanya.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Kenapa Jokowi hadir di acara? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang diajak Jokowi saat kunjungan kerja? Menariknya saat kunjungan kerja di Bone, Jokowi ditemani pengusaha sekaligus Wakil Ketua DPR dari Partai NasDem Rachmat Gobel.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Oleh karena itu harus ada aktivitas yang signifikan yang menandai mulainya tradisi tentang Hari Santri. Presiden belum menetapkan Hari Santri sekarang tapi nanti akan dimulai rangkaian kegiatan yang puncaknya adalah penetapan Hari Santri itu," imbuhnya.
Terlepas dari itu, Andi meminta agar masyarakat tak salah tafsir mengenai rencana penetapan Hari Santri yang jatuh bertepatan dengan 1 Muharram itu.
"Sesuai janji kampanye adalah akan ditetapkan sebagai Hari Santri pada 1 Muharram. Jadi tolong dicatat kata-katanya, bukan 1 Muharram ditetapkan sebagai Hari Santri, karena 1 Muharram adalah tahun baru yang maknanya jauh lebih luas dari Hari Santri. Tapi presiden dalam janji kampanyenya akan menetapkan Hari Santri di 1 Muharram," ujar dia. (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan tidak akan berencana dan biar mengalir biasa saja.
Baca SelengkapnyaIstana menjelaskan kunjungan Jokowi di Jateng dalam kapasitas sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengaku ingin memastikan bahwa saat Presiden RI terpilih Prabowo Subianto mulai resmi menjabat segala sesuatu sudah dalam kondisi siap.
Baca SelengkapnyaJokowi akan merayakan Idulfitri 2024 di Jakarta. Jokowi tidak mudik.
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana buka suara terkait kabar Jokowi akan reshuffle Bahlil di IKN.
Baca SelengkapnyaKetua KPU RI Hasyim Asy'ari membantah terkait kabar adanya pertemuan dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasto meminta awak media menanyakan langsung kepada Koordinator Staf Khusus Presiden RI Ari Dwipayana.
Baca SelengkapnyaPDIP bakal merayakan HUT pada 10 Januari mendatang.
Baca SelengkapnyaMeskipun jika Syahrul datang mendadak sore ini, Ari tak bisa memastikan apakah bakal diterima Jokowi.
Baca SelengkapnyaKampanye akbar terakhir Prabowo-Gibran akan digelar di GBK
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Ari menjawab pertanyaan wartawan tentang alasan Presiden Joko Widodo intensif melakukan kunjungan kerja di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAgenda lawatan Presiden sudah dirancang beberapa bulan lalu
Baca Selengkapnya