Jokowi belum terpikir berikan jatah menteri buat Golkar
Merdeka.com - Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar secara resmi mengumumkan telah keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP). Keputusan tersebut diambil setelah Partai Golkar menyatakan berbelok mendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Saat ini, Partai Golkar juga telah memiliki Ketua Umum yang baru yaitu Setya Novanto. Namun Presiden Joko Widodo mengaku saat ini belum terpikirkan akan memberikan jatah menteri di Kabinet Kerja untuk Partai Beringin ini.
"Belum sampai ke sana, belum bicara," kata Jokowi di Korea Selatan, Selasa (17/5).
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa saja yang tidak hadir di bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Kenapa bukber Kabinet Jokowi tidak dihadiri semua menteri? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Kapan Golkar akan bergerak? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
Seperti diketahui, Partai Golkar memutuskan tak lagi berada di dalam Koalisi Merah Putih (KMP). Keputusan ini diambil sebagai hasil sidang komite di Munaslub Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Senin (16/5).
Sekretaris Steering Committe Siti Aisyah mengatakan, sesuai doktrin Partai Golkar, kader partai mengisi pembangunan dengan kerja demi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, Partai Golkar bergabung dan mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi keputusan Munas Partai Golkar Nomor 5/Munas 9/ 2014 tentang posisi Partai Golkar dalam Koalisi Merah Putih," kata Aisyah membacakan di rapat paripurna Munaslub Golkar.
Siti juga menegaskan, Partai Golkar akan mendukung penuh pemerintahan Jokowi-JK. Golkar harus memberikan langkah nyata dalam mendukung pemerintah.
"Keputusan Golkar untuk mendukung pemerintahan Jokowi-JK harus ditindaklanjuti dengan upaya nyata Partai Golkar, demi menyukseskan penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan," jelas Aisyah.
Selanjutnya hasil sidang komite Munaslub, DPP Golkar diberi kewenangan penuh untuk mengambil kebijakan dan segala langkah dalam rangka mengkonsolidasikan seluruh tindakan dengan tetap berteguh pada ideologi doktrin, paradigma baru dan platform perjuangan Golkar. "Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan 16 Mei 2016," tutup Aisyah.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahlil mengaku tidak mengikuti dinamika Golkar, sehingga akan melihat dinamika di Munas.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyebut, Jokowi bakal punya peran di pemerintahan berikutnya
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar menjelaskan awal mula pembahasan lima kursi menteri dari pertemuan dengan kader.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab isu bakal mengisi posisi Ketua Dewan Pembina Golkar.
Baca SelengkapnyaJK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.
Baca SelengkapnyaBahlil mengatakan, Partai Golkar memiliki banyak kader matang yang dapat membantu tugas Prabowo sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaPembahasan jatah kursi menteri kemungkinan bakal dilakukan usai sidang sengketa Pemilu di MK.
Baca SelengkapnyaJokowi dikabarkan bakal menjadi kader partai Golkar pada Kamis (7/11) sore ini.
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menegaskan Presiden Jokowi belum berencana merombak susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaSumber merdeka.com membenarkan datang tawaran dari Jokowi untuk Demokrat mendapatkan jatah menteri.
Baca SelengkapnyaJokowi menanggapi pertanyaan tersebut sambil bergurau.
Baca SelengkapnyaJokowi mempertanyakan dirinya yang katanya disebut akan menjadi ketua maupun dewan pembina Partai Golkar.
Baca Selengkapnya