Jokowi belum terpikirkan Antasari Azhar jadi Jaksa Agung
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar digadang-gadang menjadi Jaksa Agung. Menurut Jokowi, siapapun dapat memegang jabatan sebagai Jaksa Agung berdasarkan kriteria yang ditentukan.
"Siapapun bisa saja menjadi Jaksa Agung. Tapi sampai sekarang saya belum ada pikiran ke sana," kata Jokowi seperti melalui Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Sabtu (4/2) malam.
Jokowi mengatakan, tidak ada pertemuan dan pembicaraan dengan Antasari Azhar dalam kaitannya dengan wacana tersebut. Dia menegaskan, belum berpikir untuk mengganti Jaksa Agung yang kini dijabat Muhammad Prasetyo.
-
Siapa yang mengatakan tidak ada refleksi khusus karena Jokowi tidak diundang? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana tanggapan Jokowi soal Kabinet Prabowo? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian. 'Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
-
Siapa yang tidak disalami oleh Jokowi? Dalam video yang merekam momen tersebut, terlihat Try Sutrisno telah bersiap menyambut Presiden Jokowi yang menyalami tamu undangan satu pe rsatu. Saat itulah Jokowi melewati Try Sutrisno tanpa memberi salam sebagaimana Jokowi kepada para wakil presiden sebelumnya.
-
Kenapa Jokowi tidak diundang ke Rakernas PDIP? Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diundang dalam rapat kerja nasional (rakernas) ke-5 PDIP pada pekan ini. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, partainya tidak ada refleksi khusus dalam rakernas karena ketidakhadiran Jokowi.'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
"Sosoknya? Saya kira semua tahu siapa Pak Antasari ya," ucap Jokowi.
Sebelumnya, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar dikabarkan bakal segera merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam waktu dekat. Di tengah kabar itu, muncul rumor Antasari akan diplot PDIP menjadi Jaksa Agung menggantikan M Prasetyo.
Ketua Badan Hukum PDIP Junimart Girsang menilai Antasari layak menjadi Jaksa Agung. Junimart mengatakan tidak ada halangan dan larangan bagi Antasari untuk menjadi Jaksa Agung. Namun, pihaknya menyerahkan keputusan untuk menunjuk Antasari menjadi Jaksa Agung kepada Presiden Joko Widodo.
"Saya kira layak, tidak ada hambatan. Tidak ada larangan seseorang terpidana menjadi pembantu presiden, enggak ada larangan itu. Itu menjadi hak prerogatif presiden. Apalagi beliau sudah mendapatkan grasi," kata Junimart di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/2).
Menurut Junimart, secara kompetensi dan integritas, Antasari memiliki cukup modal untuk menjadi Jaksa Agung. Antasari dinilai cukup berpengalaman di Kejaksaan karena pernah menjabat sebagai Direktur Penuntutan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung.
"Secara profesi tentu beliau mampu untuk itu, secara profesi. Karena beliau dibesarkan di kejaksaan. Beliau terakhir menjadi Direktur Penyidikan Umum di Kejaksaan Agung, dan terakhir menjadi Ketua KPK. Beliau mampu untuk itu," terangnya.
Di struktur internal, PDIP belum memutuskan posisi yang akan diberikan kepada Antasari. Kendati demikian, PDIP tampaknya akan menempatkan Antasari di bidang-bidang terkait hukum. "Ya nanti. Kita belum tahu. Beliau masih kader yang baru. Kita akan melihat di posisi mana beliau yang cocok," jelas dia.
Junimart menuturkan, pertimbangan PDIP akan menerima Antasari yakni persamaan visi, misi dan ideologi. "Karena satu visi, satu misi, dan ideologi yang sama. Itu dulu. kami ini partai nasionalis. Partai yang punya ideologi pancasila," pungkas Junimart.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi hanya memberi tanggapan singkat saat disinggung mengenai Pilkada Jateng.
Baca SelengkapnyaSatu setengah jam Jokowi berbincang dengan Prabowo di rumahnya Solo.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyebut, Jokowi bakal punya peran di pemerintahan berikutnya
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana buka suara terkait kabar Jokowi akan reshuffle Bahlil di IKN.
Baca SelengkapnyaAzwar Anas menyerahkan keputusan nama menteri kepada Prabowo dan PDIP sebagai partai yang menaungi Azwar.
Baca SelengkapnyaSetiap tugas yang diberikan oleh negara harus dijaga dan dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyebut, soal wacana Jokowi menjadi penasihat belum pernah dibahas
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, Pilkada adalah urusan partai politik. Dirinya juga bukan pemilik atau ketua umum partai.
Baca SelengkapnyaTerkait penunjukannya, Andika mengaku siap memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. "Sudah. Siap, harus siap," tegas Andika.
Baca SelengkapnyaJokowi dikabarkan memberikan tim khusus untuk mengkaji kepengurusan PDIP.
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menegaskan Presiden Jokowi belum berencana merombak susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari, Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PBB, PSI, Partai Garuda, dan Gelora.
Baca Selengkapnya