Jokowi: Bukan zamannya lagi jual buah dari kampung ke kampung
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menghadiri acara 'Fruit Indonesia 2016' yang mengambil tema Cinta Buah Nusantara di Lapangan Parkir Timur, Senayan, Jakarta. Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan saat ini sudah tak lagi dalam era memperdagangkan buah nusantara dari satu kampung ke kampung lainnya. Jokowi menginginkan industri buah nusantara diperdagangkan dalam kancah internasional.
Untuk merealisasikan hal tersebut, Jokowi meminta UKM yang bergerak di sektor perdagangan buah untuk membenahi diri. Apabila mengalami kesulitan, pemerintah akan memberikan bantuan.
"Bukan zamannya lagi kita berjualan dari kampung ke kampung. Tapi sekarang dari negara ke negara," kata Jokowi.
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Bagaimana Jokowi melihat hasil panen jagung? “Ini adalah jagung yang kita tanam 3 bulan yang lalu, tepatnya 107 hari yang lalu kita ke sini, kita tanam, dan hasilnya ini. Memang ada yang sudah bagus-bagus, gede-gede, tapi juga ada yang masih (kecil) karena terlalu banyak air sehingga tadi dievaluasi dari Pak Mentan, dari Pak Bupati, dari petani memang paritnya harus lebih dikecilkan jaraknya dari 12 (meter) jadi 5 atau 6 meter,“ ujar Jokowi di kawasan food estate, Kamis (6/7).
-
Kapan Jokowi meninjau ladang jagung di Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
-
Kenapa Jokowi ingin lihat hasil panen jagung? Dia ingin melihat hasil panen jagung yang merata dan maksimal.
-
Apa fokus kebijakan pangan Jokowi? Kebijakan pangan dan pertanian pada era Jokowi secara umum sudah relatif bagus. Dari sisi produksi juga sudah dilakukan diversifikasi sumber, termasuk food estate dan pemberdayaan lahan rawa.
-
Kenapa Jokowi fokus pada food estate? Kendati begitu, dia menegaskan bahwa upaya merealisasikan lumbung pangan merupakan suatu keharusan bagi kebutuhan pangan jangka panjang Indonesia.
Jokowi mengatakan, telah memerintahkan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, untuk memperhatikan industri buah nusantara. Dia meminta, apabila lahan kelapa sawit bisa memiliki hektar yang sangat luas dalam hal produksi, sudah seharusnya buah memiliki lahan produksi yang besar pula.
"Kalau kelapa sawit bisa mencapai 14 juta hektar. Buah ingin bisa juga seperti sawit," ujarnya.
Selain itu, Jokowi mengatakan telah meminta Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menjadi penanggungjawab industri buah berkoordinasi dengan pemerintah daerah guna mewujudkan keinginannya tersebut.
"Sudah saya perintahkan Rektor IPB untuk memulai membangun daerah-daerah khusus yang mempunyai potensi untuk dikembangkan, luasnya antara 5 sampai 50 hektar," ujarnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mendorong Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman agar memberi perhatian pada komoditas kopi
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo melanjutkan kunjungan kerjanya di Kabupaten Bulukumba dan Bantaeng dengan mengunjungi pasar dan lahan pertanian.
Baca SelengkapnyaMentan dampingi Jokowi tinjau Food Estate Keerom Papua
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak.
Baca SelengkapnyaRakor Sawit se Kalsel telah disepakati bahwa replanting sawit di Kalsel tahun 2023 akan mencapai 10.000 ha.
Baca SelengkapnyaPersemaian Mentawir siap menghijaukan ibu kota nusantara.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta kalangan pengusaha membidik potensi dari hilirisasi produk perkebunan dan kelautan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau pelaksanaan pemberian bantuan 360 unit pompa untuk pengairan sawah dan pertanian di Desa Sijaling, Bone, Kamis (4/7).
Baca SelengkapnyaDirencanakan, lahan food estate seluas 45 hektare akan kembali panen pada September 2023.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) meminta daerah di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur mempersiapkan diri untuk menyokong kebutuhan pangan di IKN.
Baca SelengkapnyaPenjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik pun turut memberikan perhatian serius pada visi kedaulatan pangan.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah bersiap menghentikan ekspor bahan mentah tembaga dan timah. Ekspor baru dilakukan setelah dilakukan hilirisasi.
Baca Selengkapnya