Jokowi dan PM Belanda komitmen kerja sama informasi data artefak
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berkomitmen meminimalisir peristiwa hilangnya artefak kedua negara. Ada pun caranya dengan berbagi informasi terkait data-data artefak.
Komitmen ini menyusul hilangnya bangkai kapal perang yang tenggelam saat berlangsungnya Perang Dunia Kedua di Laut Jawa.
"Jadi kerja sama dari sharing data mengenai apa sih data yang mereka miliki mengenai hal-hal yang ada di bawah laut," kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/11).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Presiden Marcos? 'Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan),' jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
Retno menambahkan, sebetulnya Indonesia termasuk negara yang kerap kehilangan artefak. Sama seperti yang dialami Belanda saat ini.
Oleh sebab itu, otoritas Belanda berinisiatif mengembalikan 1.500 artefak milik Indonesia yang selama ini ditampung di Museum Prinsenhof Delft, Belanda. Inisiatif itu juga muncul ketika beredar wacana penutupan Museum Prinsenhof Delft.
"Jadi kan ada museum nusantara di Delft yang tutup. Oleh karena itu Belanda berniat untuk menyumbangkan beberapa item, tadi disebutkan 1.500 item kepada pemerintah Indonesia, dan keris tadi hanya merupakan simbol pemberian barang-barang budaya," kata Retno mengakhiri.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menghadiri KTT G20 di New Delhi, India.
Baca SelengkapnyaKepada PM Kishida, Jokowi menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mengupayakan genjatan senjata permanen di jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, saat ini sudah saatnya suara dan juga kepentingan dari negara-negara berkembang harus didengarkan oleh dunia.
Baca SelengkapnyaMarape yakin kerja sama yang telah dilakukan olehnya dengan Jokowi bakal terus berlanjut di pemerintahan Prabowo nanti.
Baca SelengkapnyaKerja sama yang dibahas meliputi penguatan perdagangan, investasi, kerja sama kesehatan, kerja sama pembangunan IKN, hingga kerja sama riset serta teknologi.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan PNG telah sepakat menyusun peta jalan kerja sama pembangunan untuk 5 tahun mendatang.
Baca SelengkapnyaAri menyebut pertemuan tersebut juga merupakan permintaan dari para menteri PKB.
Baca SelengkapnyaKedua pemimpin membahas penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Kamboja.
Baca SelengkapnyaAda tiga hal yang didorong Jokowi dalam KTT AIS 2023
Baca SelengkapnyaIndonesia dan Malaysia akan terus berkomitmen untuk saling memperkuat hubungan kedua negara.
Baca SelengkapnyaIndonesia tengah menanti pencairan dana JETP senilai USD 20 miliar untuk mendorong program transisi energi.
Baca Selengkapnya