Jokowi dapat laporan kasus di Papua, dari konflik sampai Freeport
Merdeka.com - Staf Khusus Presiden, Lenis Kogoya, melaporkan berbagai hal kepada Presiden Joko Widodo pada Senin (26/9). Mulai dari perkembangan perang suku di Mimika, kegiatan operasi PT Freeport Indonesia, hingga konflik di internal Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua.
"Masalah sekarang ini yang paling serius untuk saya tangani adalah masalah Freeport," ujar putera asal Papua ini di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Lenis mengungkapkan, konflik yang terjadi di areal Freeport disebabkan ulah pihak PT Freeport yang tidak memberikan hak kepada masyarakat setempat.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Parmusi? Dalam pertemuan itu, Jokowi membahas mengenai pemilu 2024 dan masalah Rempang.
-
Bagaimana solusi penyelesaian konflik Papua? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
"Contohnya, masyarakat sudah dipercayakan hak ulayatnya di daerah, dikasih yayasan namanya yayasan Tuarek pemilik Freeport tapi atas nama masyarakat. PT Freeport menjual besi, dari situ dijual di luar Papua. Masyarakat mengadu ke kita, kita tangani, kita cek ternyata hasil penjualan besi dikirim ke Freeport dari Freeport baru akan dikasih ke masyarakat tapi sebelumnya masyarakat harus kasih proposal dulu," jelas Lenis.
"Masyarakat tujuh suku (di Papua) hanya bisa jadi pendulang sampah saja kena bahan kimia, kebanyakan mati. Akhirnya perang suku terjadi. Jadi itu masalah besar," sambung dia.
Selain itu, Lenis juga mengungkapkan terjadinya konflik di Papua akibat rebutan kursi di DPR Papua. Rebutan kursi DPR itu terjadi setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan putusan dari gugatan Barisan Merah Putih (BMP).
"Keputusan MK hasil gugatan dari merah putih dikabulkan untuk 14 kursi itu, untuk kursinya adat. Tapi setelah perjalanan itu Papua Barat sudah dilantik, sudah ada DPR. Tapi untuk Papua 11 gagal, ini sekarang 14 gagal terus karena mereka sudah seleksi lima wilayah adat, sudah seleksi tapi setelah dibawa naik ke provinsi ada tim seleksi berdasarkan per kasus," jelasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi ungkap penyebab konflik di Pulau Rempang
Baca SelengkapnyaMahkamah Rakyat Luar Biasa menggelar sidang menggugat Pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan tindak nepotisme.
Baca SelengkapnyaData Perludem ada 21 PHPU di Papua Tengah yang didaftarkan ke MK
Baca SelengkapnyaDebat Capres: Ganjar Serukan Keadilan, Ungkap Kasus Ibu Anggota BEM Diperiksa Polisi
Baca SelengkapnyaNama Jokowi berulang kali disebut dalam sidang perdana sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaCapres Prabowo Subianto menyampaikan pandangannya soal penyelesaian kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung menetapkan tiga tersangka terkait kasus dugaan korupsi Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau Tol Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ)
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini hal ini dapat memberikan efek jera untuk para koruptor dan mengembalikan kerugian negara.
Baca SelengkapnyaPDIP juga menggugat agar MK menetapkan hasil perolehan suara Pemilu anggota DPRD Papua Tengah V berdasarkan D Hasil distrik.
Baca SelengkapnyaMahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang perdana 297 perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Legislatif 2024 hari ini, Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, permasalahan ini disebabkan komunikasi yang tidak terbangun dengan baik.
Baca Selengkapnya