Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi didesak umumkan hasil penyelidikan TPF pembunuhan Munir

Jokowi didesak umumkan hasil penyelidikan TPF pembunuhan Munir Kontras dkk desak Jokowi cari dan umumkan dokumen TPF Munir. ©2018 Merdeka.com/Titin Supriatin

Merdeka.com - Perwakilan Komisi Untuk Orang Hilang (Kontras), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Imparsial, Amnesty International Indonesia, Omah Munir, Setara Institute menyambangi Gedung Kementerian Sekretariat Negara. Mereka mendesak Presiden Joko Widodo untuk mencari serta mengumumkan hasil penyelidikan Tim Pencari Fakta (TPF) pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib.

Selain itu, mereka juga meminta Jokowi dan bawahannya untuk kembali mengusut kasus pembunuhan Munir. Serta meminta Jokowi membentuk tim baru yang bersifat independen sebagai tindak lanjut upaya investigasi atas kematian Munir.

Koordinator kontras Yati Andriani mengatakan kasus pembunuhan Munir masih masih menyisakan misteri.

Orang lain juga bertanya?

"Negara bungkam dalam penyelesaian dan pengungkapan kebenaran terkait siapa dalang di balik pembunuhan Munir yang menggunakan racun arsenik pada 7 September 2004 lalu," kata Yati di Gedung Kementerian Sekretaris Negara, Kamis (23/8).

Yati menjelaskan, pada 22 Desember 2014 lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 111 Tahun 2004 tentang pembentukan Tim Pencari Fakta (TPF) Kasus Meninggalnya Munir serta mewajibkan pemerintah mengumumkan hasil penyelidikan tim kepada masyarakat. Namun, hingga saat ini mandat Keppres tersebut tidak pernah dijalankan oleh pemerintahan Joko Widodo.

"Bahkan keberadaan dokumen hasil penyelidikan TPF Munir dinyatakan hilang dan tidak berada di Kementerian Sekretariat Negara," tuturnya.

Padahal, lanjut Yati, pada 26 Oktober 2016 Sudi Silalahi yang menjabat sebagai Mensesneg telah mengirimkan salinan naskah dokumen hasil penyelidikan TPF Munir tersebut ke Istana Negara atas permintaan Susilo Bambang Yudhoyono. Kebenaran penyerahan salinan dokumen tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Johan Budi, Juru Bicara Kepresidenan RI.

"Ketiadaan dokumen TPF Munir di Kementerian Sekretariat Negara dalam pemerintahan Joko Widodo tidak menggugurkan kewajiban Pemerintahan Joko Widodo untuk mengumumkan hasil penyelidikan tersebut kepada masyarakat. Hal ini justru mengharuskan pemerintah untuk mencari tahu alasan kenapa dokumen tersebut dapat hilang," tegas Yati.

Yati mengatakan, ketidakjelasan terkait dengan keberadaan serta tidak diumumkannya hasil penyelidikan TPF Munir menunjukkan ketidakseriusan serta pembungkaman pemerintahan Jokowi. Dia juga berpandangan, kasus Munir hanya dijadikan alat komoditi belaka menjelang pemilihan presiden.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Kubu Ganjar Bongkar 5 Pelanggaran, Jokowi Bangun Dinasti & Pemilu Layak Diulang
VIDEO: Kubu Ganjar Bongkar 5 Pelanggaran, Jokowi Bangun Dinasti & Pemilu Layak Diulang

Tim Hukum pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD resmi menyerahkan kesimpulan Sengketa Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK)

Baca Selengkapnya
Dilaporkan ke KPK atas Dugaan Nepotisme, Begini Reaksi Jokowi
Dilaporkan ke KPK atas Dugaan Nepotisme, Begini Reaksi Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan tindak nepotisme.

Baca Selengkapnya
VIDEO: TPN Ganjar Minta Jokowi Dihadirkan di Sidang Sengketa Pemilu 2024: Itu Sangat Ideal
VIDEO: TPN Ganjar Minta Jokowi Dihadirkan di Sidang Sengketa Pemilu 2024: Itu Sangat Ideal

Menurut Todung, keempat menteri yang bakal hadir di MK untuk memberikan keterangan memang berkaitan dengan bansos.

Baca Selengkapnya
Laporkan ‘Tragedi Boyolali’ ke Komnas HAM, TPN Ganjar Mahfud Tuntut Bentuk Tim Independen
Laporkan ‘Tragedi Boyolali’ ke Komnas HAM, TPN Ganjar Mahfud Tuntut Bentuk Tim Independen

Laporkan ‘Tragedi Boyolali’ ke Komnas HAM, TPN Ganjar Mahfud Tuntut Bentuk Tim Independen

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Todung Mulya Lubis dan Henry Yosodiningrat Pimpin Timsus Hukum Ganjar-Mahfud Usut Dugaan Kecurangan Pemilu
Todung Mulya Lubis dan Henry Yosodiningrat Pimpin Timsus Hukum Ganjar-Mahfud Usut Dugaan Kecurangan Pemilu

Pembentukan timsus hukum itu berdasarkan keputusan partai politik pengusung Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya
Hotman Paris Minta Presiden Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Pembunuhan Vina Cirebon, Ini Alasannya
Hotman Paris Minta Presiden Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Pembunuhan Vina Cirebon, Ini Alasannya

Sejauh ini, penyidikan terbaru dari kasus ini adalah menetapkan Pegi Setiawan tersangka setelah 8 tahun DPO.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Tegas Ingatkan Kapolri Kasus Vina Cirebon
VIDEO: Jokowi Tegas Ingatkan Kapolri Kasus Vina Cirebon "Tak Perlu Ada yang Ditutupi!"

Jokowi mengingatkan Kapolri agar pengusutan kasus dilakukan secara terbuka.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Didesak Nonaktifkan Pimpinan KPK Diduga Peras Mentan: Saya Tak Mau Intervensi!
VIDEO: Jokowi Didesak Nonaktifkan Pimpinan KPK Diduga Peras Mentan: Saya Tak Mau Intervensi!

Presiden Joko Widodo menjawab usulan agar pimpinan KPK dinonaktifkan di tengah kasus dugaan pemerasan Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya
KPK Pertimbangkan Beri Bantuan Hukum ke Firli Bahuri Usai Diberhentikan Jokowi
KPK Pertimbangkan Beri Bantuan Hukum ke Firli Bahuri Usai Diberhentikan Jokowi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyatakan empat pimpinan KPK akan berembuk apakah memberi bantuan hukum.

Baca Selengkapnya
Jokowi Evaluasi Perwira TNI Duduki Jabatan Sipil Buntut Kasus Suap Kepala Basarnas
Jokowi Evaluasi Perwira TNI Duduki Jabatan Sipil Buntut Kasus Suap Kepala Basarnas

Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Menohok Jokowi Pusat Data Jebol Menkominfo Didesak Mundur Semua Dievaluasi!
VIDEO: Jawaban Menohok Jokowi Pusat Data Jebol Menkominfo Didesak Mundur Semua Dievaluasi!

Presiden Jokowi merespons gegernya kasus peretasan Pusat Data Nasional (PDN).

Baca Selengkapnya