Jokowi Diminta Perhatikan Loyalitas Partai Asal Calon Menteri
Merdeka.com - Pengamat politik dari Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk cermat memilih menteri yang akan membantunya pada periode 2019-2024. Kecermatan memilih menteri harus ditingkatkan saat Pak Jokowi menyeleksi figur calon menteri dari partai politik, khususnya Partai NasDem.
Menurutnya, Jokowi harus yakin dengan loyalitas dan integritas para pembantunya agar roda pemerintahan periode kedua bisa segera melaju cepat.
"Dua hal yang harus menjadi fokus, loyal menjalankan tugas dan terjaga integritasnya," katanya kepada wartawan, Selasa (22/10).
-
Siapa yang diprioritaskan NasDem untuk Pilgub Jakarta 2024? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Apa prioritas utama NasDem dalam Pilgub Jakarta 2024? 'Ya prioritas Mas Anies, top priority. Yang kedua ada Ahmad Sahroni, ada Wibi Andrino habis itu yang lain-lain kita lihat nanti. PKS juga punya nama, PKB juga punya nama. Nanti kita duduk bareng lah,' kata Willy kepada wartawan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (27/4).
-
Kenapa Pilpres 2024 akan ditentukan oleh mesin politik Jokowi dan mesin politik NU? Kerja dua mesin politik non-parpol inilah yang akan berperan besar menentukan siapa pemenang Pilpres 2024.
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Kenapa Nasdem belot dari Demokrat? Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Kenapa NasDem prioritaskan Anies di Pilgub Jakarta? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
Dari semua partai politik yang mendapat kursi menteri, dia mengungkapkan, Partai NasDem adalah partai yang dinilai paling rentan tergerus loyalitasnya pada Presiden Jokowi. Pasalnya, NasDem terbukti memiliki agenda politik menuju 2024 dengan memanfaatkan posisinya dalam kabinet Jokowi.
Igor menyampaikan hal itu merujuk manuver politik Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, yang menjalin komunikasi politik dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurutnya, manuver NasDem itu berkaitan dengan rencana menjadikan Anies sebagai calon presiden pada 2024.
"Hati-hati, kerja menteri NasDem ini enggak akan fokus. Ditambah lagi gertakan NasDem ingin jadi oposisi. Itu cuma gertakan, tapi sudah menunjukkan bahwa Nasdem bisa jadi anak nakal dalam kabinet Pak Jokowi," jelasnya.
Selain memiliki agenda politik terselubung, kata Igor, Partai Nasdem juga rentan mencoreng integritas Kabinet Kerja jilid II. Pasalnya, Nasdem memiliki kedekatan dengan Riza Chalid, pengusaha bidang energi, yang menghebohkan publik dalam kasus 'Papa Minta Saham' bersama mantan Ketua DPR RI Setya Novanto.
Riza Chalid yang sempat 'menghilang' beberapa waktu, ternyata muncul dalam acara Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem 2018.
"Kita sama-sama tahu kasus Riza Chalid dan kemunculannya di Partai Nasdem. Ini bahaya untuk citra pemerintahan Pak Jokowi," ungkap Igor.
"Saat ini penting bagi Pak Jokowi mengantongi dukungan masyarakat pada susunan kabinet yang bisa kerja dan bersih. Jangan salah memilih," tutupnya.
Pengumuman nama dan pelantikan menteri rencananya akan dilakukan Presiden Joko Widodo pada Rabu (23/20), di Istana Negara, Jakarta. Presiden Jokowi sudah menyeleksi calon menterinya yang berasal dari kalangan profesional serta partai politik dalam dua hari ini.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, hanya tersisa satu menteri NasDem di Kabinet Indonesia Maju (KIM), yakni Siti Nurbaya sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Jokowi yakin NasDem yang dipimpin Surya Paloh tidak akan meninggalkannya.
Baca SelengkapnyaNasDem merespons rencana Presiden Jokowi melakukan reshuffle.
Baca SelengkapnyaNasDem mengungkapkan, Pernyataan Jokowi soal pilpres menjadi urusan partai berbeda dengan kenyataan
Baca SelengkapnyaSebenarnya isu Demokrat bergabung ke koalisi pemerintah bisa dirunut dari peristiwa-peristiwa politik sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKemarin, Jokowi sempat menyinggung ada pihak yang meninggalkannya jelang purna tugas.
Baca SelengkapnyaPembahasan berbagai tema penting tersebut dilaksanakan dengan berbagai macam metode.
Baca SelengkapnyaNasDem tetap menjadi bagian dari koalisi di pemerintahan Prabowo meski kader NasDem tidak ada di kabinet.
Baca SelengkapnyaSikap politik Demokrat dalam beberapa tahun belakangan menjadi oposisi disoroti PDI Perjuangan apabila menerima tawaran kursi menteri dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem merelakan kursi menteri pertanian diserahkan ke pihak lain
Baca SelengkapnyaJokowi buka suara terkait sindiran terkait pengaruhnya pada pencalonan menantunya Bobby Nasution sebagai calon Gubernur Sumut.
Baca SelengkapnyaMundur demi memantapkan posisi sebagai oposisi dalam Pilpres 2024
Baca Selengkapnya