Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi diminta pikir ulang soal larangan rapat di hotel

Jokowi diminta pikir ulang soal larangan rapat di hotel Jokowi pimpin upacara HUT Korpri. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang melarang pemerintah pusat dan daerah untuk menggelar rapat atau pertemuan di hotel menuai protes. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat meminta kepada presiden agar mengevaluasi kembali kebijakan larangan menggelar pertemuan dan rapat di hotel.

Sekretaris Daerah NTB, Muh Nur mengatakan, larangan pemerintah untuk tidak menggelar pertemuan dan rapat di hotel kepada seluruh instansi pemerintah maupun BUMN sangat bertolak belakang dengan keinginan daerah yang ingin mendatangkan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Terlebih lagi, NTB telah ditetapkan pemerintah pusat menjadi daerah penyangga pariwisata nasional.

"Masih ada ruang bagi kita untuk meminta agar kebijakan itu dievaluasi, karena kalau ini tidak ditindaklanjuti akan berdampak besar kepada pertumbuhan ekonomi dan pariwisata daerah," kata Muh Nur, di Mataram, seperti dilansir Antara, Rabu (3/12).

Menurut Muh Nur, sebagai daerah wisata, NTB tidak mungkin hanya berharap terhadap kunjungan wisatawan dari mancanegara, dan melupakan wisatawan nusantara. Dia melanjutkan, akibat pemberlakuan tersebut, pemasukan sektor riil di NTB menjadi turun sebesar 40 persen, jika ini terus diberlakukan dikhawatirkan akan membuat para pelaku pariwisata menjadi terpuruk.

"Sehingga kami melihat wajar jika Gubernur NTB tidak sependapat dengan kebijakan pemerintah tersebut, karena selain dari kunjungan wisatawan mancanegara, NTB sangat tergantung dari kunjungan wisatawan nusantara yang juga datang karena ada acara MICE (meeting, incentive, convention, exhibition)," jelasnya.

Seperti diketahui, Pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui berbagai kebijakannya mewajibkan seluruh pegawai negeri sipil semua lapisan untuk hidup sederhana dan tidak bermewah-mewah. Mulai dari larangan terhadap direksi di perusahaan BUMN menggunakan kelas bisnis sampai larangan terhadap aparatur negara menggelar rapat di hotel-hotel.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekonomi di Bali Terancam Kolaps Jika Pajak Hiburan Naik hingga 75 Persen
Ekonomi di Bali Terancam Kolaps Jika Pajak Hiburan Naik hingga 75 Persen

Ada pun lini bisnis yang terdampak kenaikan pajak hiburan antara lain karaoke, kelab malam hingga spa.

Baca Selengkapnya
Bali Turunkan Pajak Diskotek dan Kelab Malam, Jakarta Kapan?
Bali Turunkan Pajak Diskotek dan Kelab Malam, Jakarta Kapan?

Pemda Bali telah menggelar rapat bersama seluruh wali kota setempat untuk menyepakati besaran tarif pajak hiburan karaoke hingga spa di bawah 40 persen.

Baca Selengkapnya
Akhirnya Terjawab HUT ke-79 RI di IKN Tak Bisa Undang 8 Ribu Tamu, Ini Penyebabnya
Akhirnya Terjawab HUT ke-79 RI di IKN Tak Bisa Undang 8 Ribu Tamu, Ini Penyebabnya

Presiden Jokowi membagikan alasan HUT ke-79 RI di IKN belum bisa menerima 8 ribu tamu undangan hingga dipangkas besar-besaran.

Baca Selengkapnya
Pengusaha: Pajak Usaha SPA di Bali Idealnya 15 Persen, Bukan 40 Persen
Pengusaha: Pajak Usaha SPA di Bali Idealnya 15 Persen, Bukan 40 Persen

Upaya peninjauan kembali di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait besaran pajak spa dan klasifikasinya ke jasa hiburan, diharapkan merevisi besaran tarif pajak spa.

Baca Selengkapnya
Hotman Paris Bicara Lugas Sampai Bawa Nama Jokowi, Ini Penyebabnya
Hotman Paris Bicara Lugas Sampai Bawa Nama Jokowi, Ini Penyebabnya

Pengacara Hotman Paris Hutapea senggol Jokowi usai muncul kebijakan kenaikan pajak hiburan.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi

Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.

Baca Selengkapnya
PMI Manufaktur Anjlok, Jokowi Minta Anak Buah Belanja Produk Lokal
PMI Manufaktur Anjlok, Jokowi Minta Anak Buah Belanja Produk Lokal

PMI Manufaktur Indonesia pada Juli 2024 terkontraksi atau berada di zona negatif.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata Tutup: Mungkin Kalah Saing dengan Barang Baru
Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata Tutup: Mungkin Kalah Saing dengan Barang Baru

Jokowi juga menduga pabrik sepatu bata tutup karena kurang efisiensi.

Baca Selengkapnya
Tarif Hotel Mendadak Mahal Jelang Pertamina Moto-GP
Tarif Hotel Mendadak Mahal Jelang Pertamina Moto-GP

Kenaikan tarif hotel secara mendadak, justru bisa merugikan sektor pariwisata.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pangkas Tamu HUT RI di IKN dari 8.000 Jadi 1.300 karena Modal dan Akomodasi Tak Mencukupi
Jokowi Pangkas Tamu HUT RI di IKN dari 8.000 Jadi 1.300 karena Modal dan Akomodasi Tak Mencukupi

Rencana Jokowi mengundang 8.000 tamu akhirnya dipangkas menjadi 1.300 tamu karena modal dan akomodasi tak mencukupi serta penyediaan konsumsi yang masih sulit.

Baca Selengkapnya
Usaha Spa Masuk Kategori Kebugaran, Tidak Tepat Dikenakan Pajak Hiburan
Usaha Spa Masuk Kategori Kebugaran, Tidak Tepat Dikenakan Pajak Hiburan

Jasa hiburan pada diskotek, karaoke, kelab malam, bar, dan mandi uap/spa ditetapkan paling rendah 40 persen dan paling tinggi 75 persen.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Sudah 400 Tahun Kita Ekspor Bahan Mentah, Sejak Zaman VOC
Jokowi: Sudah 400 Tahun Kita Ekspor Bahan Mentah, Sejak Zaman VOC

Kejadian serupa juga terjadi pada tahun 1970 dan 1980, saat komoditas yang dimiliki banyak oleh Indonesia tidak memberikan nilai tambah bagi penerimaan negara.

Baca Selengkapnya