Jokowi diminta pilih kepala BIN paham lapangan dan jago analisa
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih belum memutuskan untuk mengganti Kepala Badan Intelijen Negara Letjen (Pur) Marciano Norman. Posisi itu dinilai sangat stategis karena analisa dan prediksinya bisa menentukan kebijakan presiden.
"Tidak boleh tergesa-gesa dan memang harus cermat. Kepala BIN adalah jabatan strategis karena analisa dan prediksinya menentukan kebijakan presiden," ujar Analis Intelijen The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib dalam diskusi bertema 'Mencari Sosok Kepala BIN Ideal' di kafe Ladang Kopi, Jl Paso, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (28/4).
Lanjut Ridlwan, Kepala BIN yang baru bukan harus dilihat dari latar belakangnya, tapi lebih penting kompetensinya di dunia intelijen. Termasuk, kata dia, perdebatan soal apakah dari militer atau non militer, dari parpol atau non parpol itu kurang relevan.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Dimana Jokowi akan bekerja di IKN? 'Kalau kantor presiden, Istana Presiden insyaallah sudah siap pada bulan Juli itu,' kata Basuki di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/3).
-
Mengapa Sekretaris Kabinet harus membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan? Sebagai penghubung antara Presiden dengan kementerian dan lembaga pemerintah lainnya, Sekretaris Kabinet bertanggung jawab memastikan bahwa kebijakan pemerintah dapat dilaksanakan dengan efektif dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana cara Jokowi memastikan kesiapan IKN? Presiden Jokowi menyampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga diagendakan pindah kantor pada waktu serupa, yakni berkisar Juni hinga Juli.'Pak Basuki Juni, Juli,' kata Presiden Jokowi di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Kamis (29/2).
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
"Sosok seperti apa yang punya kapasitas untuk kepala BIN bukanlah soal dia lahir dari militer atau sipil. Yang jauh lebih penting adalah track record dan kemampuan di bidang intelijen," kata alumni S2 Kajian Stratejik Intelejen Universitas Indonesia itu.
Dia menjelaskan, seorang kepala BIN harus mempunyai kemampuan pengendalian agen lapangan. Sekaligus matang dalam analisa hasil laporan anak buahnya.
"Sebelum dilaporkan kepada pengguna BIN yakni presiden, semua laporan harus melewati Kepala BIN. Karena itu, seorang kepala harus paham lapangan sekaligus jago analisa," imbuhnya.
Selain itu, Kepala BIN ideal, menurutnya, harus mempunyai pemahaman terhadap teknologi intelijen modern. "Saat ini tidak hanya human intelligence, ada sinyal intelligence ada imager intelligence, ada open source intelligence. Seorang kepala harus menguasai itu," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Peneliti Intelijen Diyaddin, menambahkan, kekhawatiran BIN dimanfaatkan sebagai alat individu atau golongan tertentu sudah tidak relavan. Sebab, saat ini, selain parlemen, masyarakat juga punya fungsi kontrol. Loyalitas Kepala Bin harus kepada negara, bukan kepada pemerintah.
"Sekarang pers sudah bebas dan punya akses luar biasa. Juga elemen-elemen sipil. Kita mau jika nanti kepala BIN dilantik, dia harus punya loyalitas kepada negara bukan kepada pemerintah," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Herindra sendiri merupakan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaBesok, DPR akan menggelar uji kepatutan dan kelayakan pada Herindra sebagai calon kepala BIN.
Baca SelengkapnyaQodari mengungkapkan, setidaknya ada empat alasan mengapa penunjukkan Herindra merupakan langkah tepat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku data yang diterimanya terkait parpol sangat lengkap.
Baca SelengkapnyaBarantin merupakan peleburan 3 lembaga di bawah Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta fungsi Pengawasan KSDAE Kementerian LHK.
Baca SelengkapnyaMuhammad Herindra sebagai calon kepala BIN yang menggantikan Budi Gunawan.
Baca SelengkapnyaSetiap menteri juga memiliki data intelijen. Namun, laporan tersebut diterimanya setiap satu bulan sekali.
Baca SelengkapnyaJokowi mengusulkan nama wamenhan M Herindra sebagai calon kepala BIN.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan yang telah diberhentikan oleh Presiden Joko Widodo dan mengusulkan nama Herindra.
Baca SelengkapnyaJokowi mengusulkan M. Herindra yang saat ini menjabat Wakil Menteri Pertahanan 2019-2024 menggantikan Budi Gunawan.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan data yang dia terima setiap harinya tersebut lengkap.
Baca Selengkapnya"Beliau adalah Presiden dengan approval rating terbaik di dunia hingga saat ini, saya rasa tidak berlebihan," kata Budi Gunawan.
Baca Selengkapnya