Jokowi diminta segera bentuk tim pencari fakta buat Novel
Merdeka.com - Saya Perempuan Anti Koripsi (SPAK) Aceh mendesak Presiden Joko Widodo membentuk tim pencari fakta untuk pengungkapan kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan. Teror sudah sangat berbahaya karena menyasar fisik penyidik.
"Kami SPAK Aceh mendesak Presiden Joko Widodo untuk membentuk tim khusus untuk mencari fakta atas kejadian penyiraman yang menimpa Novel Baswedan. Karena ini penting dilakukan agar pelemahan KPK tidak kembali terulang seperti yang pernah terjadi sebelumnya," kata Koordinator SPAK Aceh, Cici Sumar Liningsi di Banda Aceh, Jumat (14/4).
Menurutnya, kondisinya sekarang bukan hanya lagi institusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mencoba dilemahkan oleh pihak-pihak tertentu. Tetapi kondisi ini semakin darurat sekarang sudah mulai menyerang individu dan bahkan menimpa penyidik.
-
Siapa yang dituduh melakukan kekerasan? Menurut Vanessa, Yudha Arfandi lah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Bila ini terus dibiarkan tanpa ada pengungkapan hingga kepada aktornya, sebut Cici, ditakutkan upaya pemberantasan korupsi bisa melemah. Sehingga mengakibatkan banyak uang rakyat yang dikorupsi berimbas turunnya tingkat kesejahteraan di tanah air.
"Sekarang mulai meneror individu. Ini sangat jelas terlihat pelaku sengaja menyiram Bang Novel tepat di matanya. Bila penglihatan rusak, tentunya seorang penyidik KPK sudah tidak bisa lagi maksimal dalam bekerja untuk memberantas korupsi di tanah air," tukasnya.
Oleh karena itu, Cici menilai Presiden Jokowi sudah saatnya turun tangan untuk membongkar mafia yang hendak melemahkan KPK. Dengan adanya tim khusus pencari fakta, semakin mempermudah pihak kepolisian mengusut tuntas kasus teror ini.
"Kapolri juga harus turun tangan langsung membongkar teror terhadap KPK ini," pintanya.
Selain itu juga, Cici meminta pihak kepolisian agar bisa menjamin keamanan dan keselamatan seluruh komisioner dan penyidik KPK. Sehingga bisa menjalankan tugasnya dengan baik untuk memberantas korupsi yang sudah titik akut di Indonesia.
"Kepada seluruh rakyat Indonesia agar bersatu untuk mendesak pemerintah membongkar kasus ini. Termasuk mengajak semua pihak memberikan dukungan moril agar KPK bisa terus memberantas korupsi di tanah air," tutupnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban saat ini sedang dalam penanganan medis di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaApabila benar korban ditembak ketika sedang menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum, kasus ini juga bisa dilihat sebagai obstruction of justice.
Baca SelengkapnyaIndikasi itu karena diduga kematian Sempurna terkait berita praktik judi diduga dibeking anggota TNI tapi yang bersangkutan belum pernah dipanggil.
Baca SelengkapnyaTerkait dugaan keterlibatan anggota TNI, KSP juga belum bisa berkomentar lebih jauh.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi menjelaskan, dari tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka salah satunya anak di bawah umur Inisial AA (15).
Baca SelengkapnyaListyo meminta agar kasus tersebut ditangani hingga tuntas dan ditangani secara profesional dan transparan.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, penyidikan terbaru dari kasus ini adalah menetapkan Pegi Setiawan tersangka setelah 8 tahun DPO.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita jadi perbincangan publik lantaran membuat keributan saat kunjungan Jokowi di Sumut.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaPensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer buntut kasus Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaLaporan dilayangkan usai putusan MK yang mengabulkan gugatan batas usia capres-cawapres.
Baca Selengkapnya