Jokowi Dinilai Mampu Stabilkan Harga dan Wujudkan Kedaulatan Pangan
Merdeka.com - Jelang debat pilpres putaran dua yang akan ikut serta dibahas ketahanan pangan. Komite Pedagang Pasar (KPP) menyindir Cawapres Sandiaga Uno agar tidak menggunakan data sembarangan yang membuat pedagang dan masyarakat resah.
"Selama ini dia (Sandiaga) selalu mengatakan harga harga mahal dan selalu naik di pasar pasar tradisional, saat berkunjung di pasar tradisional. Padahal kenyataannya tak seperti itu," kata Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP) Abdul Rosyid Arsyad, Sabtu (16/2).
Ia membandingkan kenyataan yang terjadi di pasar tradisional, dimana yang terjadi justru sebaliknya yakni harga pangan kebutuhan pokok cenderung stabil bahkan ada beberapa yang mengalami penurunan.
-
Bagaimana Jokowi menjaga pasokan pangan jangka pendek? Kalau fokusnya menjaga inflasi di sisi konsumen, maka impor adalah solusinya.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa fokus kebijakan pangan Jokowi? Kebijakan pangan dan pertanian pada era Jokowi secara umum sudah relatif bagus. Dari sisi produksi juga sudah dilakukan diversifikasi sumber, termasuk food estate dan pemberdayaan lahan rawa.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana cara Pj Gubernur Sulsel menangani harga kebutuhan pokok? Setelah ini kami tindaklanjuti dengan operasi pasar segera supaya komoditi yang harganya ada kenaikan misalnya gula, jika tersedia stok dari pemerintah untuk segera diturunkan,' paparnya.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
"Kalau sekarang dicek di Pasar Tradisional tidak mahal harga-harga di pasar tradisional seperti yang disampaikan pak Sandiaga mahal dan selalu naik harga harga di pasar tradisional, yang lebih parahnya prabowo sandiaga tidak punya konsep yang jelas apalagi janji janji bisa stabilkan harga pangan dan kedaulatan pangan, jadi kami tidak yakin Prabowo Sandiaga mampu, lebih baik pak Jokowi lanjutkan lagi jadi presiden yang sudah nyata prestasi dan keberhasilannya," tuturnya.
Rosyid membandingkan keterangan sandiaga yang berbanding terbalik dengan fakta.
Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi saat ini untuk menuju ke kedaulatan pangan sudah jelas tinggal menyempurnakan waktu selesainya permasalahan petani dan logistik pengiriman pangan dari petani ke Bulog dan ke pedagang.
"Kami sarankan sistemnya harus bisa dibuat satu induk antara petani ke bulog dan ke pedagang langsung ke masyarakat. Caranya kami usulkan melalui sistem online dari petani ke bulog ke pedagang dan ke masyarakat dengan komoditas pangan kebutuhan pokok yang penjualannya di pasar tradisional," kata Rosyid.
Tidak hanya itu, Abdul Rosyid juga yakin Jokowi siap menjawab stabilitas harga pangan dan kedaulatan pangan yang akan mensejahterakan rakyat termasuk petani dan pedagang.
"Saya menilai pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mampu menjaga stabilitas harga pangan dan mewujudkan kedaulatan pangan," ungkap Rosyid.
Keyakinan Abdul Rosyid merujuk pada pemerintahan Jokowi saat ini, yang terus mengebut pembangunan infrastruktur dan akan disusul dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM).
"Kedaulatan pangan itu ditunjukan dengan meningkatnya produksi dari hasil pertanian itu sendiri, sudah bisa bertambahnya produksi di karenakan sudah berjalannya solusi penyelesaian permasalahan petani seperti revitalisasi waduk atau normalisasi pengairan irigasi pertanian, adanya pembukaan ditambahnya lahan baru, dibantunya permodalan petani, dilengkapi sarana prasarana modern, pembatasan izin pembangunan perumahan dan industri yang menggunakan lahan persawahan dan pelatihan generasi baru penerus petani."
Rosyid menambahkan, menyangkut regulasi dan hasil panen serta adanya infrastruktur pembangunan jalan untuk mempermudah dan cepatnya pengiriman dari hasil petani ke Bulog dan bisa langsung kepada pedagang tanpa perantara tengkulak atau cukong bahkan mafia pangan, dengan dukungan langsung dari Presiden Jokowi.
"Melalui sistem online untuk memotong jalur tengkulak atau cukong dan mafia pangan yang akan digagas Komite Pedagang Pasar (KPP), untuk pedagang se Indonesia agar satu pintu lewat aplikasi online terkait kebutuhan dan permintaan barang jualan pedagang, serta pedagang bisa jualan ke pelanggan atau masyarakat luas lewat aplikasi online yang akan dibuat Komite Pedagang Pasar (KPP) dan berharap adanya dukungan langsung dari bapak Jokowi, ini salah satu strategi bertambah meningkatnya kesejahteraan petani bersama pedagang dan masyarakat sekitar pasar tradisional," tuturnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam kunjungan tersebut, Jokowi mengecek stabilitas harga bahan pokok dan memberikan sejumlah bantuan kepada para pedagang.
Baca SelengkapnyaSalah satu bahan pokok yang mengalami penurunan adalah bawang merah yang biasa dijual di atas Rp40 ribu per kilogram, kini hanya Rp25 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan peninjauan, Jokowi menyebut harga-harga komoditas normal.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan sulitnya pemerintah menjaga keseimbangan harga beras. Sebab, masyarakat akan mengeluh apabila harga beras naik, sementara petani senang.
Baca SelengkapnyaKepala negara juga memberikan bantuan modal kepada sejumlah pedagang pasar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengaku senang karena harga bahan pokok, di pasar tersebut relatif terkendali.
Baca SelengkapnyaBLT El Nino merupakan bantuan dari pemerintah karena musim kemarau yang panjang yang diakibatkan oleh El Nino.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, harga sejumlah bahan pokok di pasar masih dalam keadaan baik
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi akui harga cabai masih mengalami kenaikan
Baca SelengkapnyaJokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan harga jagung turun dari Rp7.000 per kilogram menjadi Rp4.200 per kilogram.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak.
Baca Selengkapnya