Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi disebut tak suka Budi Gunawan pilih Tito Karnavian Kapolri

Jokowi disebut tak suka Budi Gunawan pilih Tito Karnavian Kapolri Tito Karnavian. ©Setpres RI/Laily

Merdeka.com - Komisioner Ombudsman, Adrianus Meliala mempertanyakan penunjukan Kepala BNPT, Komjen Tito Karnavian menjadi calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. Menurut Adrianus, ditunjuknya Tito karena stok bintang tiga Polri terbatas.

"Saya kira memang karena stok bintang tiga yang dimiliki Polri memang semua serba terbatas. Pertama dari Badrodin Haiti, kalau diperpanjang akan menimbulkan situasi politik. Kalau Pak Budi Gunawan kelihatannya beliau masih tetap memiliki posisi yang sama dengan tahun lalu, bahwa pak Jokowi tidak suka dengan pak Budi Gunawan," kata Adrianus kepada wartawan, Rabu (15/6).

Selain Badrodin Haiti dan Budi Gunawan, mantan anggota Kompolnas ini membandingkan dengan calon Kapolri lain yang sempat disebut-sebut seperti Budi Waseso. Menurutnya Jokowi tak akan pilih Budi Waseso, sebab tak suka gayanya.

Orang lain juga bertanya?

"Kalau Pak Buwas, mungkin beliau tidak suka karena gaya. Buwas terlalu out spoken dan tidak cocok dengan gaya Pak Jokowi yang tenang. Selanjutnya kalau Pak Nur Ali, dia hanya menghitung hari pensiun. Kalau Pak Putut karena legacy Susilo Bambang Yudhoyono, maka tidak mau dan juga Pak Putut sadar bahwa dia orang lalu, sehingga tidak mencalonkan diri dan ambisi menjadi kapolri," ucapnya.

"Lalu Pak Syafrudin, karena yang mungkin kalau bicara politik beliau lebih ke Jusuf Kalla. Sehingga dikhawatirkan tidak loyal, mungkin gitu. Kemudian Pak Suhardi, mungkin sama dengan Pak Budi Gunawan, Pak Suhardi dikotakan dulu di Lemhanas," tambahnya.

Sehingga memang tak bisa dipungkiri tinggal Tito yang dianggap bisa menggantikan Badrodin sebagai kapolri nantinya. Menurut Adrianus, pak Tito dianggap sebagai satu orang yang memang punya kebetulan sejarah karena dipotong satu generasi.

"Bayangkan dari angkatan 83-87, satu generasi dipotong, maka beliau dianggap sebagai yang harus menanggung beban sejarah itu. Walaupun disadari sebagai angkatan 87 dan melangkahi lima angkatan, dia akan menanggung beban mental namun dengan dukungan Presiden, Masyarakat dan DPR, Tito akan mampu menanggulanginya," tutupnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ungkapan Kekecewaan 2 Sahabat Dekat Jokowi, Usai Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Ungkapan Kekecewaan 2 Sahabat Dekat Jokowi, Usai Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Rudy dan Seno pulang pergi Solo-Jakarta selama bertahun-tahun untuk memberikan dukungan kepada Jokowi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Budiman Keras Balas Sindiran Hasto PDIP Prabowo Bukan Peniru, Tapi Penerus Jokowi
VIDEO: Budiman Keras Balas Sindiran Hasto PDIP Prabowo Bukan Peniru, Tapi Penerus Jokowi

Direktur TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, menanggapi pernyataan Hasto, yang menyebut Prabowo tidak bisa seperti Jokowi

Baca Selengkapnya
Jokowi Jadikan Relawannya Menteri, Pengamat: Ada Kekecewaan Terpendam dengan PDIP
Jokowi Jadikan Relawannya Menteri, Pengamat: Ada Kekecewaan Terpendam dengan PDIP

Jokowi telah menunjukkan bahwa ia solid bersama relawannya dengan memberikan jabatan di kabinet, ketimbang PDIP sebagai partainya.

Baca Selengkapnya
PDIP: Megawati Sangat Sayang dengan Jokowi dan Gibran
PDIP: Megawati Sangat Sayang dengan Jokowi dan Gibran

rasa sayang Megawati itu terlihat dengan pemberian berbagai penugasan kepada Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya
Budiman Sudjatmiko: Prabowo Penerus Jokowi, Bukan Peniru
Budiman Sudjatmiko: Prabowo Penerus Jokowi, Bukan Peniru

Budiman menolak anggapan jika Prabowo sebagai peniru Jokowi.

Baca Selengkapnya
Serang Jokowi, PDIP Dinilai sedang Marah dan Kecewa kepada Gibran
Serang Jokowi, PDIP Dinilai sedang Marah dan Kecewa kepada Gibran

Namun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.

Baca Selengkapnya
Projo Ungkap Sosok Orang Toxic yang Dipesankan Luhut ke Prabowo
Projo Ungkap Sosok Orang Toxic yang Dipesankan Luhut ke Prabowo

Projo Ungkap Sosok Orang Toxic yang Dipesankan Luhut ke Prabowo

Baca Selengkapnya
Terungkap Suasana Kebatinan Jokowi saat Pilih Cawapres di Periode Kedua, Alasan Tak Lagi Pilih JK
Terungkap Suasana Kebatinan Jokowi saat Pilih Cawapres di Periode Kedua, Alasan Tak Lagi Pilih JK

saat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Presiden pada pemerintahan 2004 hingga 2009, JK cenderung berselisih paham dengan SBY.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Jokowi, RK Pamer Didukung Effendi Simbolon PDIP & 7.000 Orang Batak
VIDEO: Respons Jokowi, RK Pamer Didukung Effendi Simbolon PDIP & 7.000 Orang Batak

Kehadiran Effendi pada pertemuan ini berbeda dari sikap PDIP yang telah mendukung pasangan Pramono-Rano Karno di Pilgub 2024

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP: Ada Toxic Relationship Sekitar Pak Jokowi Paksakan Duet Prabowo-Gibran
Politikus PDIP: Ada Toxic Relationship Sekitar Pak Jokowi Paksakan Duet Prabowo-Gibran

Dia menyebut, adanya hubungan tersebut membuat persepsi publik buruk terhadap Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Budi Arie Sebut Jokowi Layak Jadi Wantimpres Prabowo-Gibran: Beliau Terlalu Muda untuk Pensiun
Budi Arie Sebut Jokowi Layak Jadi Wantimpres Prabowo-Gibran: Beliau Terlalu Muda untuk Pensiun

Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun.

Baca Selengkapnya
Pengamat Sebut Jokowi Lebih Baik Titip Nama daripada Ikut Campur Penyusunan Kabinet Prabowo
Pengamat Sebut Jokowi Lebih Baik Titip Nama daripada Ikut Campur Penyusunan Kabinet Prabowo

Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai, Jokowi tidak perlu untuk cawe-cawe

Baca Selengkapnya