Jokowi geram 70% birokrasi sibuk urus SPJ: Jangan bertele-tele!
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka rapat kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2016 di Istana Negara, Selasa (20/9). Dalam kesempatan ini, Presiden menekankan agar Surat Pertanggungjawaban (SPJ) tidak menghambat kinerja penyelenggara negara.
"Ibu Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dan Pak Menko Perekonomian (Darmin Nasution), kita ini jangan terlalu bertele-tele dalam akuntansi kita. Ini mohon maaf. Karena saya melihat, sekarang ini hampir 70 persen mungkin 67 persen birokrasi kita ini setiap hari ngurusnya SPJ. Kalau lembur sampai malam saya tanya ngurus apa ini, SPJ pak. Maaf, kalau orientasi kita ke situ menurut saya keliru," ungkap Presiden saat memberikan sambutan di hadapan peserta rapat kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2016.
Presiden mengambil contoh efek pengurusan SPJ terhadap kinerja guru. Guru, kata dia, terkadang lebih memprioritaskan mengurus SPJ ketimbang mentransformasi ilmu pengetahuan kepada siswa. Padahal tugas utama guru adalah mengajar siswa menjadi manusia berkualitas.
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Apa kegiatan Jokowi di UKM saat kuliah? Di sampingnya, Iriana tampak mendampinginya sejak dulu. Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Bagaimana Jokowi jaga kesehatan? Karena aktivitas sebagai Presiden yang terbilang sangat tinggi, Jokowi selalu menjaga kesehatan dan stamina tubuhnya dengan rutin mengonsumsi jamu. Tri selaku koki andalan Jokowi selalu membuat racikan jamu spesial yang terbuat dari temulawak, kunyit dan jahe. Pantas saja yaa Pak Jokowi selalu tampil prima disetiap kesempatan.
-
Bagaimana Jokowi membantu siswa SMK 1 Rangas? 'Tadi Pak kepala sekolah menyampaikan ke saya, 'Pak ini masih kurang. Anak-anak butuh asrama'. Karena banyak yang tinggal jauh dari sekolah sehingga harus banyak yang tersebar ngekos di sekitar sekolah,' jelasnya.'Ya nanti, entar lagi akan kita bangun asramanya. Atas permintaan kepala sekolah, ibu bupati, dan juga pak gubernur,' sambung Jokowi.
-
Apa sikap Jokowi terkait Jampidsus dikuntit? 'Sudah enggak ada masalah memang enggak ada masalah apa-apa,' imbuhnya.
"Saya lihat di sekolah-sekolah itu SPJ, saya lihat di ruangan guru, kuitansi-kuitansi SPJ itu pasti," ujarnya.
Selain itu, Presiden melihat ada fenomena yang berubah di Bidang Pertanian. Dulu, kata Presiden, petugas pertanian lapangan (PPL) tersebar ke berbagai daerah untuk memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada petani. Namun realita kini, banyak petugas lapangan yang lebih banyak menghabiskan waktunya mengurus SPJ.
"Coba di pertanian, dulu setiap pagi PPL berjalan di pematang sawah, bercengkrama dengan petani, memberikan bimbingan kepada petani. Sekarang lihat di dinas pertanian, Kementerian Pertanian semuanya duduk manis di meja di ruangan ber ac ngurusi SPJ," jelasnya.
"Coba kita lihat di PU, mohon maaf, PU (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik) itu harusnya konsentrasi 80 persen ngontrol jalan, ngontrol irigasi-irigasi yang rusak, jalan yang berlubang seperti apa. Tapi kalau kita lihat sekarang, karena semua orang takut dengan SPJ," sambung Presiden.
Melihat dampak pengurusan SPJ mempengaruhi perkembangan negara, Presiden menegaskan agar seluruh Kementerian dan pimpinan lembaga maupun kepala daerah untuk segera memikirkan solusinya. Presiden menyarankan agar laporan di setiap lembaga dibuat lebih mudah dan simpel.
"Mulai kita pikirkan bagaimana mau menyiapkan laporan yang simpel tetapi orientasinya hasil, gampang dicek, gampang dikontrol, gampang diperiksa. Bukan laporan yang tebal-tebal, energi kita jangan habis di SPJ," jelasnya.
Dari pantauan merdeka.com, rapat kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2016 ini dihadiri sejumlah menteri dan pimpinan lembaga. Mereka di antaranya, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yambise, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna Hamonangan Laoly, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong.
Hadir juga dalam acara ini, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo, Jaksa Agung HM Prasetyo, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin, Kepala Kepolisian RI Jenderal pol Tito Karnavian, Kepala Badan Inteligen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) 2023 di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (3/10).
Baca SelengkapnyaASN harusnya mengurus hal penting seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan masalah kemiskinan.
Baca SelengkapnyaRapat Kerja Nasional (Rakernas) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) 2023 di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (3/10).
Baca SelengkapnyaJokowi prihatin akan banyaknya aplikasi yang dimiliki oleh Kementerian Lembaga, yang menimbulkan ketidakefisienan.
Baca Selengkapnya"Saya kaget juga bahwa tingkat stres guru itu lebih tinggi dari pekerjaan yang lain," kata Jokowi
Baca Selengkapnya"Ada yang lebih dari 5.000 (aplikasi). Saya enggak nunjuk di kementerian mana. Saking kreatifnya," ujar Jokowi
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tiba di SMKN 1 Tanah Grogot sekitar pukul 08.30 WITA, kemudian langsung meninjau minimarket di sekolah tersebut.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar aplikasi kementerian/lembaga disederhanakan.
Baca SelengkapnyaJokowi melihat langsung berbagai fasilitas mulai dari teaching factory pemasaran yang meliputi minimarket, edubank, hingga ruang praktik perkantoran.
Baca Selengkapnya