Jokowi: Indonesia Berupaya Agar G20 Bekerja untuk Kepentingan Semua
Merdeka.com - Indonesia pada tahun 2022 akan memegang Presidensi G20 dengan mengusung tema 'Recover Together, Recover Stronger'. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, bahwa Indonesia akan berupaya agar G20 dapat bekerja untuk kepentingan semua negara.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pidatonya pada sesi debat umum Sidang Majelis Umum ke-76 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis (23/9).
"Tahun 2022 Indonesia akan memegang presidensi G20 dengan tema besar recover together, recover stronger. Indonesia akan berupaya agar G20 bekerja untuk kepentingan semua," ucapnya.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi ke KTT G20? Selain ibu negara Iriana Jokowi, presiden juga didampingi sejumlah menteri termasuk Menko Perekonomian, AIrlangga Hartato.
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Dimana Jokowi akan bekerja di IKN? 'Kalau kantor presiden, Istana Presiden insyaallah sudah siap pada bulan Juli itu,' kata Basuki di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/3).
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Mengapa Jokowi mendorong investasi di IKN? 'Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan,' ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6). Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di Indonesia? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
Jokowi berkomitmen bahwa Indonesia akan bekerja untuk negara maju dan berkembang. Kemudian, untuk negara di Utara dan Selatan.
"Negara besar dan kecil, negara kecil di pasifik, serta kelompok rentan yang harus diprioritaskan," kata eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Kepala Negara menyebut, RI menjadikan inklusivitas sebagai prioritas utama kepemimpinan Indonesia. Ia tak ingin ada satu negara pun yang tertinggal.
"Inklusivitas adalah prioritas utama kepemimpinan indonsia. Ini komitmen indonesia untuk membuktikan no one left behind," tegas Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan hasil sidang majelis umum PBB ditunggu oleh masyarakat dunia untuk mejawab kegelisahan utama dunia. Yaitu kapan masyarakat akan terbebas dari pandemi dan kapan perekonomian segera pulih dan tumbuh inklusif.
"Bagaimana menjamin ketahanan planet ke depan serta kapan dunia akan terbebas dari konflik terorisme dan perang. Melihat perkembangan dunia sampai sekarang ini, banyak hal yang harus kita lakukan bersama sama," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di India, Presiden Jokowi diagendakan mengikuti rangkaian KTT G-20.
Baca SelengkapnyaRombongan Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri ini untuk menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Baca SelengkapnyaDi India, Presiden Jokowi diagendakan mengikuti rangkaian KTT G-20.
Baca SelengkapnyaSalah satu poinnya, soal pencapaian pembangunan berkelanjutan global.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan bahwa Indonesia berharap agar dunia menjadi sebuah keluarga besar yang saling membangun
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Indonesia dan Afrika memiliki hubungan sejarah yang panjang.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya menjaga kelestarian bumi.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, diplomasi yang dilakukan Indonesia sangat terampil dengan keteguhan pada prinsip termasuk pada piagam PBB.
Baca SelengkapnyaUpaya memitigasi dampak perubahan iklim yang dilakukan akan sia-sia tanpa adanya dukungan investasi maupun pendanaan murah dari negara-negara maju.
Baca SelengkapnyaIndonesia memperkokoh kerja sama negara-negara selatan global.
Baca SelengkapnyaIndonesia berkomitmen menyiapkan dana hibah untuk dimanfaatkan.
Baca Selengkapnya