Jokowi Ingat Peran Kiai NU Sosialisasikan Vaksin AstraZeneca di Jawa Timur
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan terima kasih kepada Nahdlatul Ulama (NU) yang telah mengajak masyarakat untuk ikut program vaksinasi Covid-19. Menurutnya, ajakan para ulama membuat masyarakat berbondong-bondong ikut vaksinasi nasional.
"Ini saya rasakan betul betapa ajakan para kiai, ajakan para ulama, betul-betul berdampak pada meningkatnya keinginan masyarakat untuk ikut vaksinasi," katanya saat berpidato di Pembukaan Muktamar ke-34 NU sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (22/12).
Dia ingat betul saat awal-awal program vaksinasi, banyak daerah yang menolak penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca karena beberapa alasan. Padahal, kata Jokowi, saat itu stok vaksin AstraZeneca sangat banyak.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana cara Jokowi memastikan kesiapan IKN? Presiden Jokowi menyampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga diagendakan pindah kantor pada waktu serupa, yakni berkisar Juni hinga Juli.'Pak Basuki Juni, Juli,' kata Presiden Jokowi di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Kamis (29/2).
-
Di mana Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang menjadi fokus Jokowi dalam masalah kesehatan di Indonesia? Jokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada seperti, MRI, USG hingga mamogram tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
Di tengah kondisi itu, Jokowi menerima telepon dari para kiai di Jawa Timur yang meminta agar vaksin AstraZeneca dikirim ke daerahnya. Dia pun senang para kiai mau menerima vaksin AstraZeneca.
"Tetapi begitu saat itu ada telepon dari para Kiai dari Jawa Timur, 'Pak presiden silakan semuanya vaksin dikirim ke Jawa Timur, kami terima'. Besoknya saya ke Jawa Timur, betul para kiai berkumpul dan bener-bener semuanya mau menerima vaksin itu," jelasnya.
Setelah itu, dia menyampaikan satu per satu daerah yang menolak akhirnya mau menggunakan vaksin AstraZeneca. Jokowi sangat bersyukur atas peran para kyai dan ulama dalam program vaksinasi Covid-19.
"Inilah pengaruh para ulama para kyai dalam mengajak masyarakat untuk ikut vaksinasi," ucapnya.
Di sisi lain, Jokowi juga menyampaikan terima kasih kepada Nahdlatul Ulama yang telah mengajak masyarakat untuk menaati protokol kesehatan. Dia menuturkan NU berperan penting membantu pemerintah di masa pandemi.
"Atas nama pemerintah, atas nama masyarakat, atas nama negara, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Nahdlatul Ulama yang telah membantu pemerintah dalam menenangkan umat menenangkan masyarakat dalam masa pandemi ini," tutur Jokowi.
Reporter: Lisza Egeham/Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaPemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaJokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaTerlebih, kata Jokowi, distribusi dokter spesialis di daerah juga tak merata.
Baca Selengkapnya"Jadwal untuk kunjungan presiden itu sudah dirancang tiga bulan sebelumnya dan pasti ada tujuannya," kata Jokowi
Baca Selengkapnya