Jokowi Ingatkan Tolak Vaksin Covid-19 Bisa Rugikan Diri Sendiri dan Orang Lain
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali membagikan Bantuan Modal Kerja (BMK) di awal 2021. Dalam kesempatan kali ini Jokowi berharap seluruh masyarakat mau divaksinasi agar tidak merugikan banyak orang.
"Semuanya mau divaksin? Syukur kalau semuanya mau divaksin, kalau ada yang tidak mau divaksin tidak hanya merugikan diri sendiri tapi orang lain," kata Jokowi kepada para penerima bantuan modal kerja (BMK) di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/1).
Jokowi menyakini Indonesia akan kembali keadaan normal. Hal itu dengan ditunjukan dimulainya vaksinasi pada minggu depan.
-
Siapa yang Jokowi minta untuk segera mengisi kekosongan dokter? Jokowi meminta agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera mengisi kekosongan dokter umum dan dokter spesialis di rumah sakit daerah.
-
Siapa yang menentukan jadwal imunisasi? Jadwal imunisasi disusun berdasarkan hasil uji klinis serta anjuran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang menyuntikkan vaksin HIV ke dirinya sendiri? Ahli virologi asal India, Pradeep Seth, pernah melakukan eksperimen ekstrim terhadap dirinya sendiri di tahun 2003. Dia menyuntikkan vaksin HIV yang dikembangkannya pada dirinya sendiri. Untungnya, dia keluar dalam keadaan baik-baik saja.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
"Karena mulai minggu depan vaksinasi dimulai, saya yang dimulai disuntik pertama, dokter-dokter dan selanjutnya masyarakat," ungkap Jokowi.
"Januari disuntik 5,8 juta total nantinya yang disuntik 182 juta, 2x , disuntik 2x berarti vaksinya butuh 2x182 juta hampir 400 juta disuntik untuk kebutuhan vaksinya," tambah Jokowi.
Dia pun menjelaskan usai divaksin keadaan tidak langsung kembali normal. Sebab itu dia meminta agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Harus disiplin kalau memang itu bisa kita lakukan itu bisa sangat mengurangi jangan ke tempat berkerumun banyak, itu akan sangat mengurangi, kalau yang divaksin sudah 182 juta itu 70 persen dari penduduk indonesia terjadi kekebalan komunal, insya allah covidnya stop," ungkap Jokowi.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi siap jadi 'endorser' kepada masyarakat yang menderita TBC agar tidak lupa minum obat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menemui penerima BPJS Kesehatan di hari kedua kunjungan kerjanya di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca Selengkapnya