Jokowi: Intoleransi Muncul Banyak Didorong Peristiwa Politik
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan peran negatif politik terhadap kehidupan bangsa dan negara. Dia menyebut politik bisa memicu munculnya intoleransi.
"Lebih banyak sebetulnya yang berkaitan dengan intoleransi terutama ini di negara kita. Ini lebih banyak didorong oleh peristiwa-peristiwa politik," kata Jokowi saat bertemu peserta Kongres Indonesia Millenial Movement Tahun 2018 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (12/11).
Jokowi lalu mengaitkan fenomena intoleransi yang marak di media sosial dengan kontestasi Pilpres. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, bibit-bibit intoleransi tumbuh karena para politikus saling mengadu domba.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
"Coba lihat di medsos isinya seperti apa. Ini pengaruh politik yang sering mengadu-adu kita, muncul intoleransi karena di sini di bentur-benturkan. Ini yang sekarang saya sampaikan berbahaya sekali," kata dia.
Tak hanya di media sosial, kata Jokowi, perpecahan akibat kontestasi politik terjadi juga di dunia nyata. Di mana, warga antar kampung bertengkar dan tidak saling sapa. Bahkan, antar tetangga saling bertikai karena perbedaan pilihan politik.
"Ini pengaruh politikus kita yang pinter-pinter mempengaruhi. Masyarakat terpengaruh, termasuk Pilpres. Pilpres juga 4 tahu yang lalu sampai sekarang masih dibawa-bawa," pungkasnya.
Bertemu Jokowi, peserta Kongres Indonesia Millenial Movement Tahun 2018 membacakan Deklarasi Percaya Indonesia. Deklarasi tersebut dibacakan oleh Yokbet Merauje, perwakilan peserta dari Provinsi Maluku.
Berikut isi Deklarasi Percaya Indonesia:
Kami generasi milenial Indonesia dengan ini berkomitmen untuk:
1. Selalu berpikir kritis dan berpartisipasi dalam menangkal intoleransi dan ekstremisme kekerasan yang mengancam keutuhan bangsa
2. Menjadi penggerak perdamaian dengan menghubungkan gagasan dan inisiatif generasi milenial yang menjunjung tinggi nilai kebhinekaan dalam bingkai pancasila
3. Memimpin dan mempromosikan perdamaian untuk mencegah ekstremisme kekerasan di lingkungan keluarga dan masyarakat
4. Membangun dan memperluas kerja sama dengan pemangku kepentingan baik pemerintah maupun nonpemerintah untuk mencegah ekstremisme kekerasan
5. Memberdayakan anak muda Indonesia sebagai pelopor perdamaian dan mencegah ekstremisme kekerasan berdasarkan jenis kelamin, suku, agama, ras, etnis serta segala bentuk intoleransi
6. Membangun interaksi, relasi, dan kolaborasi antargenerasi milenial dalam mempromosikan perdamaian melalui literasi dan semua media komunikasi demi visi Indonesia emas 2045.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia tetap menjaga demokrasi dan moralitas jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, setiap lima tahun sekali dipastikan Pemilu akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada GAMKI untuk ikut mendinginkan situasi di lapangan jika melihat situasi politik yang memanas.
Baca SelengkapnyaSecara pribadi, Jokowi mengaku tak masalah dihina dan diejek.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.
Baca SelengkapnyaSeharusnya, kata Jokowi, yang disajikan dalam tahun politik adalah pertarungan gagasan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Pimpinan Pusat (PP) Jaringan Nasional (Jarnas) 98, Sangap Surbakti merasa heran dengan sindiran Politikus PDIP Deddy Sitorus
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaJokowi kecewa, kondisi politik terlihat lebih banyak drama dibanding adu gagasan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai banyak drama di tahun politik.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menilai banyak drama di tahun politik jelang pemilihan presiden 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.
Baca Selengkapnya