Jokowi: Kalau Undang-undang membolehkan dor pelaku narkoba
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) di Tamansari, Jakarta Barat. Jokowi mengatakan, kejahatan narkoba sudah menjadi kejahatan luar biasa di lapisan masyarakat mulai dari anak sekolah dasar sudah terkena narkoba.
Menurut Jokowi, tidak hanya di ibu kota, bahkan narkoba sudah menyebar meluas ke pelosok penjuru desa. "Narkoba musuh kita bersama. Kita sama-sama perangi kejahatan luar biasa ini. Semua elemen masyarakat harus ikut memerangi narkoba, baik lembaga hukum, LSM dan masyarakat," kata Jokowi saat memberikan sambutan Hari Anti Narkotika Internasional, di Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (26/6).
Jokowi mengaku prihatin terhadap penyebaran narkoba melalui kurir perempuan yang di jadikan tumbal narkoba. Sehingga kaum wanita sering kali menjadi korban oleh para bandar barang haram tersebut.
-
Bagaimana Hari Anti Narkotika Internasional dirayakan? Melalui kampanye dan kegiatan yang diadakan di berbagai negara, Hari Anti Narkotika Internasional bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkotika serta mempromosikan solusi dan langkah-langkah pencegahan.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Kenapa Hari Anti Narkotika Internasional penting? Hari Anti Narkotika Internasional adalah sebuah momentum global untuk meningkatkan kesadaran akan masalah narkotika dan dampak buruknya terhadap masyarakat.
-
Apa upaya Pemprov Jateng dalam memberantas narkoba? Pemberantasan kita juga diperkuat, tetapi yang lebih penting juga adalah upaya rehabilitasi.
"Para wanita di negara kita sering dimanfaatkan oleh bandar narkoba sebagai kurir barang haram tersebut. Sebab itu mari kita lawan narkoba bersama-sama," papar Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi mendorong lembaga swadaya masyarakat dan lembaga terkait dengan pemberantasan narkoba maupun masyarakat umum agar ikut memerangi narkoba. "Saya tegaskan perang melawan narkoba di semua lembaga kementerian, aparat hukum seluruh lembaga swadaya masyarakat yang konsen kepada pemberantasan narkoba dan semua masyarakat, mari kita kejar mereka (bandar narkoba), tangkap mereka, hajar mereka, hentak mereka," tegas Jokowi.
Lebih jauh Jokowi menegaskan kejahatan narkoba sudah merusak generasi penerus bangsa sehingga para pelaku narkoba harus ditindak tegas bahkan jika diperlukan harus ditembak di tempat kepada pengedar narkoba yang melawan petugas.
"Kalau Undang-undang membolehkan, dor (tembak) mereka. Ingat 40 sampai 50 persen atau sekitar 5,1 juta jiwa generasi muda kita mati karena narkoba," katanya.
Jokowi meninta kepada seluruh stake holder (lapisan masyarakat) bersama-sama perkuat barisan untuk mencegah dan berantas bahaya narkoba sehingga tidak ada ruang bagi para bandar barang haram tersebut.
"Semua harus bersinergi, mulai dari pesantren, pemerintah provinsi, kabupaten dan semua masyarakat Indonesia diharapkan kompak untuk perang terhadap bahaya narkoba," tandas Jokowi.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, kalau dibiarkan narkoba akan merusak sendi bangsa negara Indonesia dan anak-anak muda. "Perlu kita ingatkan betul betapa bahayanya narkoba. Kata-kata retorika tak diperlukan lagi, kita perlu tindakan yang kongkrit, tindakan nyata," tegas Jokowi.
Menurutnya, semua lembaga terkait harus ada langkah yang progresif dan semua lembaga agar menghilangkan ego sektoral. "Hilangkan ego sektoral. Kita bersama-sama tangkap pengedar narkoba, dari bandar kecil sampai bandar besar kita lawan. Di pelabuhan, di perbatasan, di kota dan desa, di Lapas dan di manapun ada narkoba kita berantas," pinta Jokowi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, dari data Badan Narkotika Nasional (BNN) ada 3,6 juta jiwa penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, saat ini korupsi semakin canggih dan kompleks, serta menggunakan teknologi mutakhir.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan arahan agar jajarannya bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menjalankan program penanggulangan narkotika secara terukur
Baca SelengkapnyaMartinus menyebutkan para bandar beroperasi di sejumlah kampung narkoba dengan memanfaatkan situasi kondisi ekonomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKampung Boncos beralamat di Jalan Ori RT 007 RW 03, Kota Bambu Selatan, Jakbar. Kampung Bahari di Tanjung Priok, Kampung Ambon di Jakbar.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni pun turut memberi apresiasi atas operasi masif yang dilakukan oleh Polri.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaUntuk permasalahan narkotika tidak memandang usia. Contoh sekarang sintetis cannabinoid yang beredar sekarang yaitu sabu, kokain, heroin dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaBNN Jakarta menyebut sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.
Baca SelengkapnyaKaryoto mengatakan TNI - Polri bersama dengan pemerintah daerah terkait tengah gencar-gencarnya melakukan pencegahan kasus narkoba
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum Sumatera Utara menggelar debat perdana Pilgub Sumut di Hotel Grand Mercure, Kota Medan, Rabu (30/10) malam ini
Baca Selengkapnya