Jokowi: Kita Harus Mulai Menyiapkan Transisi dari Pandemi ke Endemi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo(Jokowi) meminta seluruh pihak mulai menyiapkan transisi dari pandemi ke endemi. Imbauan ini karena virus Covid-19 belum diketahui kapan benar-benar hilang.
"Karena kita tahu varian covid ini tidak akan hilang dan oleh sebab itu kita harus mulai menyiapkan transisi dari pandemi ke endemi dan juga mulai belajar hidup bersama dengan covid," ungkap Jokowi saat meninjau vaksinasi di di Sekolah Luar Biasa(SLB)Negeri 1 Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Jumat(10/9).
Jokowi meminta masyarakat tidak melakukan euforia yang berlebihan meski saat ini kasus sedang melandai.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
"Karena kita semuanya masyarakat harus sadar bahwa covid selalu mengintip kita. Sehingga protokol kesehatan harus terus dilakukan terutama memakai masker," pungkasnya.
Seperti diketahui, pemerintah sedang menyiapkan skenario untuk menuju tahap masa endemi. Hal tersebut seiring dengan tingkat kasus Covid-19 di Indonesia alami penurunan.
"Pemerintah sedang menyiapkan skenarionya secara lebih detail untuk menghadapi masa endemi ini. Memang kita melihat prediksi, tidak akan cepat hilang kecuali tidak ada obat yang manjur," kata Ma'ruf usai meninjau vaksinasi di Rumah sakit Khusus Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (RSKGM FKG UI), Jl. Salemba Raya 4 Nomor 2, Jakarta, Selasa (7/9).
Sebab itu, pemerintah terus mengingatkan masyarakat untuk menaati protokol kesehatan. Serta melakukan vaksinasi.
"Karena itu maka kita akan terus menerapkan prokes dan melakukan terus vaksinasi, sekarang dua kali bisa meningkatkan boosternya. Memang sekarang sementara adalah tenaga kesehatan, TNI-Polri berada digaris depan itu salah satu," bebernya.
"Tapi secara detailnya nantinya akan dibuatkan skenarionya seperti apa. Penerapan prokes tetap, vaksinasi sampai 3 kali. Ini sedang dibuatkan skenarionya," ungkapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca Selengkapnya