Jokowi kritik jurusan di SMK dan universitas ketinggalan zaman
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkritik sistem pendidikan di Indonesia. Jokowi menilai pendidikan Indonesia tidak mengikuti perkembangan zaman, baik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sampai di level universitas.
"Di SMK coba kita lihat, sudah beberapa puluhan tahun selalu jurusan pembangunan, jurusan mesin, selalu jurusan listrik. Padahal dunia sudah berubah sangat cepatnya," ucap Jokowi di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin, Kelurahan Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (8/8).
Dia mempertanyakan kenapa SMK tidak membuat jurusan baru seperti jurusan mekatronika, logistik, ritel, atau jurusan animasi. Padahal jurusan tersebut sangat dibutuhkan untuk mencetak generasi muda kreatif yang bisa menghadapi tantangan zaman.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa kegiatan Jokowi di UKM saat kuliah? Di sampingnya, Iriana tampak mendampinginya sejak dulu. Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Bagaimana Jokowi menyelesaikan kuliah? Masuk kuliah pada 1980, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya 5 tahun berselang.
-
Bagaimana Jokowi membantu siswa SMK 1 Rangas? 'Tadi Pak kepala sekolah menyampaikan ke saya, 'Pak ini masih kurang. Anak-anak butuh asrama'. Karena banyak yang tinggal jauh dari sekolah sehingga harus banyak yang tersebar ngekos di sekitar sekolah,' jelasnya.'Ya nanti, entar lagi akan kita bangun asramanya. Atas permintaan kepala sekolah, ibu bupati, dan juga pak gubernur,' sambung Jokowi.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
Demikian juga di tingkat universitas. Jokowi mengaku sering menyampaikan kepada Menristek Dikti agar tidak terpaku pada jurusan lama. Jurusan lama yang disebutnya adalah Jurusan Ekonomi, Hukum, Sospol.
"Kenapa tidak membangun jurusan yang dibutuhkan sekarang ini. Misalnya jurusan human development, Pengembangan SDM, ritel management, logistic management, grand building. Karena ke depan itu yang akan menjadi kekuatan kita untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain," imbuhnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, pemerintah tengah menggenjot pembangunan infrastruktur. Mulai dari pembangunan airport, pelabuhan, jalan tol, hingga pembangunan jalur kereta api. Pembangunan infrastruktur ini tidak bisa memajukan Indonesia tanpa pembangunan SDM yang kuat. Terobosan jurusan baru di jenjang pendidikan merupakan salah satu upaya menciptakan SDM berkualitas.
"Saya selalu sampaikan kepada menteri-menteri bahwa kekuatan besar kita adalah SDM. Oleh sebab itu misalnya seperti SMA, SMK kita jangan terlalu rutinintas, monoton," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi ingin SDM Indonesia tak hanya menguasai ilmu pengetahuan.
Baca Selengkapnya"Saya bandingkan dengan SMK yang ada di kota memang gap-nya sarana prasarana memang sangat jauh berbeda."
Baca SelengkapnyaJokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku akan menggelar rapat untuk membahas masalah ini. Ditegaskan juga bahwa anggaran menjadi masalah utama.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengunjungi SMK Negeri Jateng di Semarang
Baca SelengkapnyaJokowi menanggapi santai soal kritikan dari BEM UGM soal dirinya dinobatkan jadi alumni paling memalukan
Baca SelengkapnyaPISA skor Indonesia itu masih di bawah 500, ranking ke-72.
Baca SelengkapnyaSelama lebih dari 9 tahun menjabat, Presiden Jokowi mengaku kaget melihat angka lulusan S2 dan S3 Indonesia belum mencapai 1 persen.
Baca SelengkapnyaAda momen menarik saat Jokowi berkunjung ke SMKN 3 Sukawati, Bali
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meninjau SMK Negeri 2 Kabupaten Bengkulu Tengah, Kamis (20/7). Jokowi berharap keahlian siswa dipersiapkan agar sesuai kebutuhan industri.
Baca SelengkapnyaTercatat BEM UGM dua kali memberikan kritik dalam bentuk poster dan baliho kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaJK lantas membandingkan pendidikan zaman dulu dimana guru lebih tegas dalam menegakkan kedisiplinan
Baca Selengkapnya