Jokowi-Mega kompak hadapi Australia soal hukuman mati kasus narkoba
Merdeka.com - Hubungan antara Presiden Jokowi dan Ketua umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, dikabarkan sempat merenggang. Hal itu disebut-sebut sempat terjadi saat kisruh batalnya pelantikan calon Kapolri Budi Gunawan, yang telah ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi di lembaga kepolisian.
Namun, kabar mengenai gesekan antara kedua pihak itu agaknya tak terlalu lama bertahan, karena kini keduanya sudah seiya-sekata dalam merespons segala manuver Australia, terkait hukuman mati para gembong narkoba asal negara Kanguru tersebut.
Hal itu dapat terlihat dari pernyataan Megawati, yang mengaku sempat berbicara dengan Presiden Jokowi mengenai penolakan pemberian grasi bagi para tersangka narkoba.
-
Apa yang disampaikan Megawati kepada Prabowo? 'Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,' kata Muzani.
-
Apa yang Megawati minta ke Gubernur Bali terkait krisis air? Megawati meminta Provinsi Bali tidak hanya berfokus kepada urusan pariwisata saja. Sebab, pemerintah setempat juga harus memikirkan bagaimana keberlangsungan hidup rakyatnya sendiri.
-
Apa yang dihalangi dari Prabowo dan Megawati? Sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan atau hambatan. Dia menyebut, perbedaan politik antara Prabowo dan Megawati di Pilpres 2024 tidak menjadi permasalahan.
-
Apa keinginan Prabowo terkait Megawati? Begitu pula dengan Prabowo Subianto yang mengungkap ada rencana untuk melakukan pertemuan politik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hanya saja, Prabowo belum tahu kapan Megawati bersedia menerimanya.
-
Siapa Megawati Hangestri? Megawati tampaknya mengubah gaya kesehariannya dengan mengenakan blazer, meskipun biasanya ia lebih suka memadukan celana bahan dengan kaos.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
"Saya bicara dengan presiden masalah mereka yang terhukum mati akibat narkoba. Saya bilang, jangan diberikan grasi karena ini hak hukum Indonesia," kata Megawati saat berpidato pada Perayaan Hari Perempuan Internasional di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Minggu (8/3).
Hal itu senada dengan apa yang pernah ditegaskan Presiden Jokowi ketika dirinya memastikan akan menolak semua permohonan grasi, dari para terpidana mati kasus narkoba tersebut.
"Ada 64 yang sudah diputuskan (hukuman mati) dan mengajukan grasi. Saya pastikan semuanya saya tolak, tidak akan. Kalau ada pengampunan untuk narkoba dan makin lama dibiarkan, hancurlah kita," kata Jokowi dalam sambutannya pada Munas Partai Hanura di Solo, Jumat (13/2) silam.
Selain itu, upaya tak henti pihak Australia dalam meminta warga negaranya yang terhukum mati untuk dibarter dengan narapidana Indonesia yang dipenjara di sana, pun masih ditolak mentah-mentah oleh Jokowi.
Keputusan Jokowi yang senada dengan kehendak Megawati dalam keteguhan pelaksanaan hukuman mati ini pun ditunjukkannya, dengan memaklumi segala reaksi keras dari pemerintah Australia, tanpa sedikit pun bergeser dari keputusan awalnya.
"Tidak ada (barter tahanan). Kita ini menjaga hubungan baik dengan negara mana pun, ingin bersahabat dengan negara mana pun. Tapi kedaulatan hukum tetap kedaulatan hukum. Kedaulatan politik tetap kedaulatan politik," kata Jokowi.
"Ya nggak apa-apa (reaksi keras), kita sahabat baik kok. Ini wilayah lain, masalah hubungan baik, sahabat baik, dan tetangga baik, tetap sama. Tetapi hukuman mati adalah kedaulatan hukum kita," pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini kembali viral video ucapan Ketum PDIP Megawati tentang penghinaan terhadap Jokowi.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Megawati dalam acara penyerahan duplikat bendera pusaka kepada seluruh gubernur se-Indonesia di Balai Samudra, Jakarta
Baca SelengkapnyaJokowi buka suara soal Ketum PDIP Megawati sebut penguasa saat ini seperti orde baru
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri jengkel dengan putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) yang membatalkan hukuman mati Ferdy Sambo.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia cukup banyak narapidana WNA yang dijatuhi berbagai jenis hukuman, mulai dari hukuman penjara terbatas, hukuman penjara seumur hidup, hingga hukuman
Baca SelengkapnyaCalon Wakil Presiden nomor urut tiga, Mahfud MD mengungkap pesan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ketika memilihnya sebagai cawapres.
Baca SelengkapnyaSaat menyampaikan pidato, Mega curhat dirinya dibully soal pernyataannya soal petugas partai.
Baca SelengkapnyaMegawati mencontohkan, hukum dimanipulasi adalah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan pihak yang ingin mengambilalih PDIP adalah Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta relawannya tidak takut menghadapi intimidasi dari lawan politik maupun aparat penegak hukum.
Baca Selengkapnya