Jokowi Minta Aparat Jangan Keras dan Kasar Saat Penegakan PPKM Darurat
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para aparat yang bertugas dalam penyekatan dan pengendalian mobilitas masyarakat di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tidak bersikap keras dan kasar. Dia mengingatkan para aparat seharusnya bersikap tegas dan santun dalam mengatur masyarakat maupun para pedagang.
"Saya minta kepada Polri dan juga nanti Mendagri kepada (pemerintah) daerah, agar jangan keras dan kasar, (tetapi harus) tegas dan santun. Tapi sosialisasi memberikan ajakan-ajakan, sambil membagi beras, itu mungkin bisa sampai pesannya," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas secara virtual mengenai evaluasi PPKM Darurat dari Istana Merdeka, Jakarta dalam akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (17/7).
Jokowi pun mengetahui sejumlah peristiwa yang terjadi di daerah seperti pemukulan pemilik warung oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tidak perlu terjadi.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang dilakukan Paspampres saat mengawal Jokowi di Lampung? Menariknya, Paspampres bermotor yang biasa mengawal Jokowi dengan motor gede sampai ganti motor trail. Nampak empat anggota Paspampres pengawal Jokowi yang biasa berboncengan sepeda gede, mengendarai motor trail berpelat TNI.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
"Saya kira peristiwa-peristiwa yang ada di Sulawesi Selatan, misalnya Satpol PP memukul pemilik warung, apalagi ibu-ibu, ini untuk rakyat menjadi memanaskan suasana," ungkapnya.
Sebelumnya diketahui video aksi seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gowa memukul pasangan suami istri pemilik warung kopi (warkop) viral di media soial (medsos). Video tersebut disebar akun bernama Ivan van Houten di Facebook pada Rabu (14/7).
Dalam akunnya, pemilik akun mengunggah sebuah video aksi pemukulan saat razia Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di warkop miliknya di Panciro, Kabupate Gowa. Ia juga menuliskan istrinya bernama Riyana ditampar seorang anggota Satpol PP Gowa.
"Bantu share semua Aksi Anarkis Satpol PP saat razia PPKM. Padahal kami ikuti aturan pemerintah tutup jam 7 (malam) sampai menampar saya dan istri saya di Warkop Ivan Riyana, Panciro, Kabupaten Gowa," tulisnya.
Dalam video terlihat nama anggota Satpol PP Gowa, Dhani H masuk ke Warkop Ivan Riyani mempertanyakan izin usaha. Anggota Satpol PP tersebut mengaku mempunyai kewenangan untuk menanyakan izin usaha.
"Mana izinmu. Saya punya kewenangan. Tadi ko bilang saya tidak punya kewenangan, saya Satpol. Mana izinmu, saya tutup ini kalau tidak ada izinmu," ujar dalam video tersebut.
Usai kejadian tersebut, anggota Satpol PP tersebut menampar pemilik warkop karena membentak istrinya yang sedang hamil. Melihat suaminya ditampar, sang istri tak terima dan melempar anggota Satpol PP tersebut dengan kursi.
Terkena lemparan kursi, anggota Satpol PP tersebut juga balik menampar. "Lihat pak dia memukul istri saya. Saya laporkan," tuturnya.
Kejadian tersebut dilerai sejumlah anggota Satpol PP lainnya dan juga anggota polisi.
Kepala Satpol PP Gowa, Alimuddin Tiro mengaku belum mengetahui kronologi kejadian pastinya. Pasalnya, dirinya baru mendapatkan telepon terkait kejadian video viral tersebut.
"Saya ini baru dapat telepon, saya baru mau cek dulu. Kebetulan kejadiannya baru terjadi, saya juga lagi patroli," ujarnya saat dihubungi merdeka.com.
Alimuddin belum bisa memastikan apakah video pemukulan tersebut merupakan anggota Satpol PP Gowa atau bukan. Ia menegaskan baru akan mengecek kebenaran terkait kejadian tersebut.
"Saya belum cek kebenarannya, apakah anggota satpol PP atau tidak, karena saya lagi patroli di Parangloe," tuturnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi akan mengevaluasi Pj kepala daerah setiap hari dan akan mengganti yang bertindak menyimpang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi ingatkan tegas para jaksa, termasuk Polri dan KPK, agar tidak ada lagi anggotanya mempermainkan hukum.
Baca SelengkapnyaHasto sangat menyesalkan intimidasi yang dilakukan oknum aparat terhadap kader PDIP, pada tingkatan yang paling bawah.
Baca SelengkapnyaKomandan Paspampres mengatakan, banyak personel pengamanan dari pihak wilayah saat itu.
Baca SelengkapnyaJika ditemukan pasukan membandel maka pihaknya tidak akan segan memberikan sanksi
Baca SelengkapnyaEri mempersilakan menggelar demonstrasi setiap saat karena itu bagian dari demokrasi.
Baca SelengkapnyaPidato Megawati berapi-api di depan massa pendukung Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan
Baca SelengkapnyaNawawi Pomolango berharap pada kunjungannya ke Gorontalo tidak terjadi OTT KPK.
Baca SelengkapnyaMegawati mengambil contoh kasus pengeroyokan relawan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Boyolali.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Jokowi kepada Pejabat TNI-Polri di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Kamis (12/9).
Baca Selengkapnya