Jokowi Minta Generasi Muda Tingkatkan Literasi Digital untuk Perangi Hoaks
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, Indonesia harus meningkatkan literasi digital. Terutama generasi muda. Tujuannya untuk memaksimalkan manfaat internet sekaligus memerangi berita bohong.
"Kita juga perlu terus meningkatkan literasi digital untuk menyiapkan masyarakat terutama generasi muda agar menggunakan internet dengan baik, aman, bertanggung jawab bebas dari Miss informasi dan disinformasi, memerangi hoaks berita bohong," kata Jokowi saat memberikan sambutan 'Google for Indonesia 2020' melalui siaran teleconference, Rabu (18/11).
Menurut Jokowi, dengan pengetahuan dan kecakapan dalam menggunakan media digital, akan mendorong pemanfaatan teknologi digital ke arah positif. Salah satunya meningkatkan produktivitas pembelajaran jarak jauh hingga mendorong gerakan kepedulian solidaritas.
-
Bagaimana cara Jokowi bantu internet? Program bantuan berupa penyediaan layanan akses internet fixed broadband merupakan upaya pemerintah sebagai stimulus untuk mewujudkan perluasan akses dan peningkatan penetrasi fixed broadband nasional.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
-
Bagaimana orang mengakses berita? Di Inggris, hampir tiga perempat orang (73%) mengatakan mereka mendapatkan berita secara daring, dibandingkan dengan 50% untuk TV dan hanya 14% untuk media cetak.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
"Literasi digital yang baik akan mendorong pemanfaatan teknologi digital ke arah yang positif."
Di sisi lain, literasi mengenai keamanan data pada teknologi dinilai belum maksimal atau masih minim. Akibatnya, masih banyak masyarakat Indonesia menjadi korban kejahatan siber akibat minimnya pemahaman privasi data.
Ketua Indonesian Cyber Security Forum, Ardi Sutedja mengakui, pemahaman masyarakat Indonesia sebagai pengguna internet masih rendah. Sehingga banyak yang terjebak dan berdampak buruk.
"Jadi potret masyarakat kita lebih mudah pencet tombol tanpa pikir panjang," kata Ardi dalam diskusi virtual, Senin (9/11).
"Masih banyak yang belum mengetahui risikonya," sambungnya.
Ardi menuturkan ada dua aspek yang harus dipahami oleh masyarakat Indonesia. Yakni keamanan dan ketahanan. Untuk keamanan, rata-rata masyarakat sudah mulai menyadari pentingnya keamanan gawai dengan cara selalu memperbarui sistem perangkat.
Namun untuk ketahanan, Ardi menilai aspek ini masih belum dikuasai betul oleh masyarakat. "Karena ketahanan ini tergantung dari SDM-nya itu sendiri," tuturnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi sebut hampir setengah penduduk Indonesia rentan jadi korban kejahatan dan penipuan digital.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaHal ini juga membuat media konvensional memiliki redaksi menjadi terdesak, sebab semua orang dapat melaporkan dan mendapatkan informasi melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaMengajak masyarakat khususnya para pemilih pemula untuk tidak mudah percaya dengan informasi hoaks
Baca SelengkapnyaGenerasi muda yang berkualitas akan menjadi ujung tombak dalam mendorong Indonesia yang berdaya saing secara global.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital.
Baca SelengkapnyaBahkan, banyak negara di dunia yang mengalami kekacauan karena tidak bisa menyaring konten hoaks di dunia digital.
Baca SelengkapnyaHoaks masih menjadi ancaman nyata jelang pemilu. Masyarakat pun masih banyak yang "terjangkit" hoaks.
Baca SelengkapnyaSeluruh pihak termasuk pemerintah perlu memperkuat sosialisasi beragam jenis informasi kepada kalangan anak muda
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, sebanyak 37 persen millenial dan generasi z berisiko tinggi terpapar kabar bohong atau hoaks di kehidupan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaData dari BNN, BRIN, NPS di 2021, membuktikan penggunaan narkoba relatif meningkat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBanyak perilaku kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga etika di ruang digital.
Baca Selengkapnya