Jokowi minta kasus Novel, Samad dan BW segera diselesaikan
Merdeka.com - Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo memerintahkan Jaksa Agung HM Prasetyo dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti untuk menyelesaikan kasus yang sedang dihadapi penyidik nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Diketahui, berkas Novel Baswedan dalam kasus penembakan tersangka pencurian sarang burung walet pada 2004, ketika menjabat Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bengkulu telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Bengkulu.
Johan Budi menambahkan, Presiden Jokowi juga memerintahkan untuk segera menyelesaikan kasus dugaan pemalsuan dokumen yang menjerat mantan pimpinan KPK Abraham Samad dan kasus dugaan pengarahan kesaksian palsu dalam sengketa Pilkada Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah yang menjerat Bambang Widjojanto. Perintah Jokowi tersebut disampaikan saat mantan Gubernur DKI Jakarta itu memanggil Jaksa Agung dan Kapolri ke Istana Negara, pagi tadi.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi terkait penguntitan Jampidsus? 'Sudah saya panggil tadi,' kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Siapa menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Kapan Jokowi menandatangani berkas capim KPK? Untuk diketahui, Jokowi telah menandatangani berkas laporan hasil akhir daftar nama calon pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024—2029. Berkas capim dan dewas yang dilaporkan oleh panitia seleksi telah ditandatangani sejak Senin (14/10) sore.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
"Poin dari presiden itu kasus ini harus selesai jangan berlarut-larut," kata Johan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/2).
Meski memerintahkan Kapolri dan Jaksa Agung untuk menyelesaikan kasus Novel Baswedan, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, Johan enggan mengamini apakah maksud dari Jokowi itu merujuk untuk memerintahkan penerbitan Surat Ketetapan Pengesampingan Perkara Demi Kepentingan Umum (SKP2).
"Jaksa Agung tentu memerlukan koordinasi dengan pihak-pihak yang lain dalam kasus Novel Baswedan misalnya. Jadi tunggu, saya kira, mungkin dalam waktu sehari, dua hari, tiga hari, empat hari lima hari, tergantung," kata Johan.
Meski demikian, untuk kasus Novel Baswedan yang telah dilimpahkan ke pengadilan, Johan memberi sinyal adanya perintah penerbitan SKP2. Sebab, kata dia, Jokowi ingin agar kasus ini cepat selesai dan ingin fokus dalam upaya pembangunan di bidang ekonomi.
"Tapi masih ada peluang tentu alasan-alasan yang harus dibenarkan secara hukum. Itu tadi yang disampaikan oleh Presiden dan Jaksa Agung sudah mendengar dan dari informasi yang disampaikan tadi," ujarnya.
"Ini opsi, keputusan tentu ada di Jaksa Agung. Jadi presiden itu kasus ini harus selesai jangan berlarut-larut sehingga selalu menimbulkan pro dan kontra di publik. Ini yang presiden tidak mau, karena kita harus memikirkan persoalan-persoalan lain. Move on. Maju ke depan memikirkan soal ekonomi dan lain-lain menjadi fokus presiden," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Ketua KPK Abraham Samad mendesak agar sejumlah kasus yang berhubungan dengan keluarga mantan Jokowi agar dapat segera diusut.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan tindak nepotisme.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para petinggi TNI dan Polri di Istana IKN, 12 September 2024.
Baca SelengkapnyaPolemik Jampidsus Dikuntit Densus 88, Begini Sikap Jokowi ke Kapolri dan Jaksa Agung
Baca SelengkapnyaMenurut Koordinator Stafus Presiden Ari Dwipayana, Presiden Jokowi sudah menjelaskan kasus korupsi yang menyeret mantan Ketua DPR Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini hal ini dapat memberikan efek jera untuk para koruptor dan mengembalikan kerugian negara.
Baca SelengkapnyaHamdan mengatakan, DPR seharusnya gunakan hak konstitusional menanyakan ini kepada Presiden atau gunakan hak angket.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mempertanyakan Agus Rahardjo yang kembali mempersoalkan kasus yang sudah bergulir pada 2017.
Baca SelengkapnyaAlex yang merupakan pimpinan KPK dua periode ini menyebut saat itu tak bisa menghentikan kasus Setnov.
Baca SelengkapnyaNawawi menyebut mendapatkan arahan dari Jokowi meski secara tidak langsung.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo menjawab usulan agar pimpinan KPK dinonaktifkan di tengah kasus dugaan pemerasan Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Baca Selengkapnya4 Menteri yang hadir Airlangga Hartarto, Muhadjir Effendy, Sri Mulyani dan Tri Rismaharini
Baca Selengkapnya