Jokowi minta media berikan informasi benar berdasarkan fakta
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), di The Sunan Hotel Solo, Jumat (28/9) sore. Di hadapan ratusan peserta kongres dan wartawan yang meliput, Jokowi meminta agar media memberikan informasi yang benar berdasarkan fakta yang ada.
"Dalam kondisi sekarang ini, saya melihat pentingnya media untuk memberikan informasi yang benar. Kita membutuhkan media yang menyajikan informasi yang jelas, kredibel dan berkualitas. Ini kesempatan, kesempatan buat media," ujarnya.
Dengan hadirnya media sosial, lanjut Jokowi, semua orang bisa saja menjadi wartawan, pimpinan redaksi atau mengadakan rapat redaksi yang tertabrak melalui media masing-masing. Namun yang tidak bisa dihindari adalah munculnya hoaks, kabar palsu serta berita bohong yang memanfaatkan ruang kebebasan dan demokrasi yang tersedia.
-
Bagaimana Jokowi meminta awak media untuk informasi lebih lanjut? 'Tanyakan langsung ke Kapolri. Kapolri ada. Kapolri? Kapolri ada. Tanyakan ke kapolri langsung,' ujar dia.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Kenapa Jokowi hadir di acara? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Solo? Kini Jokowi dan Iriana kembali menjadi warga biasa di RT 07 RW 08 Kelurahan Sumber, Kecamatan, Solo.Setelah kembali menetap di Solo, pria kelahiran 21 Juni 1961 dan istrinya akan dilibatkan dalam kegiatan warga seperti pertemuan RT dan lainnya.
-
Siapa yang menyambut Jokowi di Solo? Masyarakat Kota Solo tumpah ruah ke jalan untuk menyambut kepulangan Jokowi.
-
Di mana Jokowi disambut warga Solo? Masyarakat Kota Solo tumpah ruah ke jalan untuk menyambut kepulangan Jokowi.
Sering kali berita hoaks tersebut, lanjut Jokowi, kemudian disebarkan melalui media abal-abal yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Tetapi dengan pengemasan tertentu bisa mempengaruhi persepsi masyarakat, sehingga percaya dengan informasi tersebut.
"Tentu saja penyebar hoaks itu ada modus kepentingan-kepentingan tertentu, terutama kepentingan politik yang sangat kuat, untuk mempengaruhi persepsi pembaca. Sehingga sesuai dengan tujuan kepentingan politiknya itu," katanya.
Dengan maraknya media sosial itu, Jokowi menilai betapa pentingnya media untuk memberikan informasi yang benar. Di sinilah saatnya media hadir untuk menunjukkan diri sebagai penyaji informasi yang benar, berkualitas dan kredibel.
"Ini adalah kesempatan bagi media membuktikan kepada rakyat, bahwa media adalah sumber informasi yang kredibel dan berkualitas. Indonesia membutuhkan wartawan-wartawan berdedikasi tinggi yang bisa menjaga martabat dan etika profesinya," tandasnya.
Untuk itu, Jokowi mengingatkan para wartawan bahwa kekuatan besar yang dimiliki media, perlu disertai dengan tanggungjawab yang besar pula. Demi menjaga negara kesatuan Republik Indonesia yang tercinta.
Jokowi juga meminta media siap menghadapi tantangan yang semakin besar, agar nantinya bisa memberikan panduan yang kepada masyarakat dalam memilih dan memilah informasi yang benar dan yang tidak benar.
"Di sinilah tanggungjawab besar wartawan. Peran wartawan dibutuhkan untuk memberikan panduan kepada masyarakat untuk membedakan yang benar dan yang salah, yang asli dan yang palsu. Antara ujaran kebenaran dan ujaran kebencian, harus dipilah, harus dipisah," katanya lagi.
Jokowi juga mengakui jika media mempunyai peranan penting dalam membangun demokrasi, memperkuat partisipasi warga. Kebebasan pers, menurut mantan wali kota Solo itu, akan memunculkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Demikian juga kritik yang disampaikan, yang dianggapnya sebagai hal yang wajar akan bermanfaat untuk adanya perbaikan kemudian.
"Akan tetapi perlu saya tegaskan, kritik itu berbeda dengan provokasi, berbeda dengan nyinyiran. Mengingat peran penting media dalam kehidupan demokrasi di Indonesia, karena itu jangan ada yang menghalagi dan melakukan kekerasan apapun terhadap media. Saya mengjak wartawan untuk bersama-sama membangun demokrasi Indonesia agar lebih sehat, kuat. Jangan terpecah hanya karena perbedaan politik," pungkas Jokowi.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi kata sambutan pada pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia 2023.
Baca SelengkapnyaHal ini juga membuat media konvensional memiliki redaksi menjadi terdesak, sebab semua orang dapat melaporkan dan mendapatkan informasi melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaBahlil menegaskan, media center ini akan dipergunakan untuk menyampaikan data-data yang bersinggungan dengan pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengatakan secara rutin mendapat laporan berkaitan dengan politik, ekonomi, sosial, hingga keamanan
Baca SelengkapnyaPengakuan Jokowi mendapatkan data dari intelijen soal partai politik menuai banyak kritikan.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara terkait isu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menampar wamentan.
Baca SelengkapnyaPKS berharap, agar data-data yang dimiliki Presiden Jokowi tidak disalahgunakan.
Baca SelengkapnyaPKB yakin Jokowi akan berlaku adil dan menghormati domain partai politik.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menantang wartawan yang membuat berita tidak sesuai.
Baca Selengkapnya