Jokowi Minta Penanganan Kasus di Papua Diselesaikan Tanpa Emosi
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan instruksi tegas pada aparat yang menangani kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Menurut dia, Jokowi menginstruksikan agar semua masalah diselesaikan dengan proporsional dan profesional.
"Sudah, tadi sudah disampaikan pada saat pertemuan pertama ya. Instruksi presiden jelas, supaya diselesaikan dengan cara-cara proporsional dan profesional," kata Moeldoko di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/9).
Moeldoko menjelaskan, Jokowi juga meminta agar semua masalah ditangani tanpa emosi. Serta tindakan yang represif.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana Jokowi meminta kepala daerah mengelola anggaran? 'Fokus. Jangan sampai anggaran diecer-ecer ke dinas-dinas semuanya diberi skala prioritas enggak jelas. Ada kenaikan 10% semua diberi 10 persen. Enggak jelas prioritasnya yang mana,' kata Jokowi.
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
-
Siapa yang Jokowi minta untuk segera selesaikan RUU Perampasan Aset? Jokowi menyebut, pemerintah telah mengajukan RUU perampasan aset kepada DPR. Kini tinggal DPR untuk menindaklanjuti RUU tersebut.
-
Bagaimana Jokowi menangani jalan rusak di Lampung? Perintah Jokowi Tegas! Perbaikan jalan rusak di Lampung, langsung diambil alih Kementerian Pekerjaan Umum.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
"Enggak ada perintah represif. Semuanya diminta untuk menahan diri, karena ini sangat berkaitan dengan apa yang terjadi di PBB. Jadi jangan kita memunculkan situasi yang tidak bagus," ungkapnya.
"Jadi semunya harus terkontrol dengan baik aparat keamanan, dan tidak ada langkah langkah yang eksesip, tetapi keamanan menjadi kebutuhan bersama," sambungnya.
Dia menambahkan, kerusuhan di Wamena sengaja dilakukan untuk memprovokasi Indonesia sehingga terjadi pelanggaran HAM berat. Karena itu, kata dia, Jokowi meminta semua pihak untuk lebih menahan diri.
"Begini ya, karena situasi ini sekali lagi situasi yang diprovokasi dalam rangka menciptakan situasi untuk konsumsi PBB. Jadi kita harus menyikapi itu dengan jangan sampai kita ikut terbawa emosi, terpancing dan seterusnya," ucapnya.
Sebelumnya diketahui, Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menjelaskan awal terjadinya kerusuhan di Wamena, Papua. Pagi hari sekitar pukul 07.25 WIT, ternyata sempat terjadi tawuran pelajar.
"Bertempat di Jalan Yos Sudarso, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, telah terjadi penyerangan ke Sekolah Yapis Wamena oleh anak sekolah SMA PGRI," tutur Kamal dalam keterangannya, Senin (23/9).
Menurut Kamal, pelajar SMA PGRI yang datang tergabung dengan masyarakat dengan jumlah massa sekitar 200 orang. Mereka berdemonstrasi di halaman sekolah sambil mengajak pihak sekolah Yayasan Yapis ikut serta.
"Namun sekolah Yapis tidak mau ikut demonstrasi sehingga anak sekolah yayasan Yapis melakukan perlawanan," ujarnya.
Aksi perkelahian tersebut, lanjut Kamal, langsung meluas dengan membuat terjadinya pembakaran beberapa fasilitas pemerintah, fasilitas umum dan pribadi di Jayawijaya. Aparat gabungan TNI dan Polri pun langsung berupaya menenangkan massa.
"Terkait dengan isu ucapan rasisme itu tidak benar. Kami juga sudah menanyakan kepada pihak sekolah dan guru dan kita pastikan tidak ada kata-kata rasis. Kami harap masyarakat di Wamena dan di tanah Papua tidak mudah untuk terprovokasi isu yang belum tentu kebenarannya," Kamal menandaskan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi meminta tak membesar-besarkan konflik dan permasalahan di Papua. Menurutnya, hal itu adalah masalah kecil.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyatakan, secara keseluruhan Papua dalam situasi aman.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi akan mengevaluasi Pj kepala daerah setiap hari dan akan mengganti yang bertindak menyimpang.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para petinggi TNI dan Polri di Istana IKN, 12 September 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi ungkap penyebab konflik di Pulau Rempang
Baca SelengkapnyaAgus mengatakan, perhatian presiden pada masalah Papua yang sudah 62 tahun tidak terselesaikan
Baca SelengkapnyaJokowi juga meminta, agar semua pihak tidak membesar-besarkan hal-hal negatif tentang Papua.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, bila semua pihak di Myanmar mau bersatu maka penyelesaian konflik bisa terwujud.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan sidang Kabinet Paripurna terakhir di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Jumat, 13 September 2024.
Baca Selengkapnya300 Daerah Otonomi Baru Diusulkan, Jokowi Tegaskan Tidak Ada Pemekaran
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan para relawan untuk tidak memilih pemimpin yang hanya ingin menikmati kenyamanan dan fasilitas negara.
Baca Selengkapnya