Jokowi minta penerima dana abadi pendidikan diseleksi: Jangan asal kirim
Merdeka.com - Pemerintah telah mengalokasikan dana abadi pendidikan mencapai lebih dari Rp 31 triliun. Presiden Joko Widodo meminta agar anggaran ini digunakan tepat sasaran.
Imbauan tersebut disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan topik Tindak Lanjut Program Dana Abadi Pendidikan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/12).
"Dana abadi pendidikan ini harus dikelola secara tepat, dikelola lebih produktif, dikelola lebih terukur, jelas manfaatnya bagi peningkatan kualitas SDM bangsa kita," tegas Jokowi.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Kapan Jokowi meminta kajian tentang diaspora? Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis (7/3). Pertemuan itu membahas status diaspora Indonesia.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Bagaimana Jokowi berharap JAPINDA dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia? 'Agar lebih banyak lagi tenaga terampil Indonesia yang bisa masuk ke Jepang,' ungkap Jokowi.
-
Siapa yang diingatkan Jokowi soal pengelolaan anggaran? Jokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.
Dia berpesan, penerima beasiswa harus betul-betul diseleksi secara ketat. Misalnya, karakter calon penerima beasiswa harus mencerminkan keberagaman Bangsa Indonesia. Mereka yang dipilih adalah putra putri terbaik dari seluruh pelosok Tanah Air.
"Jangan asal mengirim (penerima beasiswa) ke luar negeri," kata Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi juga mengingatkan bidang studi yang akan ditekuni penerima beasiswa harus mencerminkan kebutuhan Indonesia di masa yang akan datang. Harus ada pemetaan di bidang-bidang strategis apa yang perlu diperkuat dan jadi tantangan ke depannya.
"Kita harus mampu mengejar ketertinggalan di bidang-bidang strategis yang ingin kita kembangkan di masa yang akan datang. Dari segi tempat belajar juga jangan monoton, mengelompok di satu negara tujuan saja. Kita lihat keunggulan dari negara-negara tersebut untuk dipelajari oleh anak-anak muda," sambungnya.
Lebih jauh, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menginginkan agar dana abadi pendidikan bisa dipergunakan untuk penelitian yang mendorong daya saing bangsa. Penelitian tersebut bisa fokus pada sektor pangan, energi, teknologi, pengembangan digital ekonomi, dan riset-riset produktif lainnya.
Dana abadi pendidikan, lanjut dia, juga harus menyentuh sektor ketenagakerjaan. Mengingat, saat ini pekerja di Indonesia mayoritas lulusan SD dan lulusan SMP, maka dana tersebut harus bisa memfasilitasi peningkatan mutu pendidikan pekerja.
"Saya minta dikalkulasi jika program beasiswa bisa diberikan kepada para pekerja untuk meningkatkan keterampilannya sehingga mereka menjadi lebih profesional yang memiliki keahlian-keahlian yang baik, juga bisa dalam bentuk program beasiswa pendidikan dan juga untuk pelatihan advokasi," ucapnya.
"Saya ingin menekankan bahwa investasi sumber daya manusia, SDM sangatlah penting untuk menyiapkan Indonesia menjadi negara yang kompetitif, negara yang maju," ucap dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemungutan suara pilkada akan digelar serentak pada 27 November 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengingatkan agar anggaran besar tidak dibagikan ke dinas-dinas terkait
Baca SelengkapnyaJokowi meminta pemerintah pusat dan daerah tidak membuat banyak program.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, uang yang ada malah dipakai untuk hibah-hibah politis.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memerintahkan Mendikbudristek Nadiem Makarim menambah anggaran untuk riset, khususnya di perguruan tinggi pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya"Tuntaskan agenda pembangunan yang belum selesai," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi menyinggung bahwa anggaran tersebut banyak digunakan untuk hibah-hibah yang arahnya ke politik.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan para relawan untuk tidak memilih pemimpin yang hanya ingin menikmati kenyamanan dan fasilitas negara.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan pemimpin Indonesia berikutnya harus berani berhadapan dengan siapapun serta negara manapun
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut rasio penduduk Indonesia yang berpendidikan strata 2 (S2) dan strata 3 (S3) masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengetahui praktik banting harga demi dapat proyek infrastruktur.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan, bahwa Indonesia memiliki kesempatan emas untuk melompat menjadi negara maju.
Baca Selengkapnya