Jokowi Minta Rektor Perhatikan Mahasiswa Saat di Dalam dan Luar Kampus
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Perguruan tinggi dapat melahirkan mahasiswa yang unggul dan utuh sehingga memiliki jasmani dan rohani yang sehat, serta budi pekerti dan visi kebangsaan yang baik. Walaupun bukan hal yang ringan tetapi harus dapat dicapai.
"Karena kalau enggak (tercapai), kebawa ke mana-mana anak-anak kita nantinya. Sekali lagi, sehat jasmani, sehat rohani, budi pekertinya baik, kebangsaannya baik," katanya saat memberikan arahan dalam pertemuan majelis rektor perguruan tinggi Indonesia dalam siaran Youtube Sekretariat Presiden, Selasa(14/9).
Sebab itu, Jokowi meminta agar pihak kampus dan seluruh jajarannya bukan hanya mendidik di dalam kampus saja. Termasuk dosen tidak hanya mengajar di ruangan kelas.
-
Apa kegiatan Jokowi di UKM saat kuliah? Di sampingnya, Iriana tampak mendampinginya sejak dulu. Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Bagaimana Jokowi menyelesaikan kuliah? Masuk kuliah pada 1980, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya 5 tahun berselang.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Apa yang membuat kampus heboh? Udinus jadi heboh karena Azizah Salsha dan Pratama Arhan mampir.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
"Artinya, di luar kampus pun menjadi tugas rektor dan seluruh jajarannya, hati-hati. Di dalam kampus dididik mengenai budi pekerti, di luar kampus enggak ada yang mendidik, jadi pecandu narkoba. Nah, untuk apa kita kalau enggak bisa menjangkau ke sana? Di dalam kampus dididik mengenai Pancasila, kebangsaan, tapi di luar kampus ada yang mendidik mahasiswa kita jadi ekstremis garis keras, jadi radikalis garis keras, lha untuk apa?" bebernya.
Tidak hanya itu Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut meminta agar seluruh pihak mulai dari rektor, dosen dan mahasiswa bisa beradaptasi belajar terhadap disrupsi saat ini. Sehingga tidak terjadi pembelajaran yang monoton.
"Hati-hati mengenai ini, hal-hal yang monoton. Hati-hati mengenai ini dan tidak berani mencoba hal-hal yang baru karena kita bisa belajar sekarang ini di mana saja," bebernya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil BPIP Berpesan Pancasila tetap jadi pilar utama pendidikan di universitas.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, tindakan untuk mengajak sejumlah rektor menyatakan sikap seperti itu adalah perbuatan yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaJokowi khawatir dengan kasus bullying yang terjadi akhir-akhir ini
Baca SelengkapnyaAnies menilai sikap kritik dari civitas akademik sejalan dari apa yang selama ini disuarakan
Baca Selengkapnyanies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, setiap masyarakat Indonesia bebas berpendapat.
Baca SelengkapnyaMahasiswa dari 300 kampus menyampaikan sikapnya atas 10 tahun pemerintahan Jokowi yang dianggap bobrok dan melakukan pelanggaran konstitusi.
Baca SelengkapnyaBEM UGM mengkritik kinerja pemerintahan Presiden Jokowi melalui baliho dan sertifikat.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, Prabowo mengajak mahasiswa menjadi pemimpin yang cerdas, disiplin dan tidak suka menyontek.
Baca SelengkapnyaProses pembelajaran politik yang paling tepat adalah bergabung dengan partai politik langsung.
Baca SelengkapnyaAkademisi Ramai-Ramai Kritik Pemerintah, Puan Maharani: Mereka Suarakan Aspirasi Rakyat
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai suara Guru Besar yang berisi kritik merupakan hak berdemokrasi masyarakat.
Baca Selengkapnya