Jokowi minta setiap perbedaan yang terjadi diselesaikan secara bijak
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menegaskan setiap perbedaan yang terjadi di Tanah Air harus disikapi dengan cara yang bijak. Jika tak ada solusi, Jokowi mengingatkan agar kembali pada konstitusional.
Hal ini diungkapkan Jokowi usai makan siang bersama Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy di Istana Merdeka.
"Kita adalah bangsa yang majemuk, yang akan terus menghadapi perbedaan yang ada. Solusinya adalah kembali pada konsep negara hukum," ungkap Jokowi saat memberikan keterangan pers, Jakarta, Selasa (22/11).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana PKS usul Jokowi tunjukkan sikap bijak? “Saya sarankan Bapak Presiden yang terhormat, undanglah capres-capres yang Bapak anggap layak jadi presiden untuk makan siang sambil santai, ngobrol-ngobrol, curhat-curhat bersama, keren.“
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
Apa pun kondisinya, lanjut Jokowi, setiap orang harus berpegang pada aturan hukum. Setiap roda pemerintahan juga harus berjalan di atas ketentuan hukum.
"Pegangan kita adalah apa yang tercantum dalam konstitusi bahwa negara Indonesia negara hukum," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, hukum patut menjadi panglima di bumi pertiwi ini. "Hukum harus jadi panglima di negara kita," tuntasnya.
Untuk diketahui, Jokowi mengundang Romy ke Istana menyusul aksi unjuk rasa 4 November 2016. Aksi tersebut menuntut pemerintah memproses hukum Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atas dugaan penistaan Agama Islam.
Sejumlah pihak menduga, bergulirnya kasus itu tidak luput dari isu SARA (Suku Ras Agama dan Antar golongan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi tak ingin masyarakat masih ribut-ribut, di saat para calon presiden yang bersaing sudah adem.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.
Baca Selengkapnya"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi menyatakan, bahwa Indonesia adalah negara besar dan sukunya berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta seluruh relawan tidak melakukan provokasi dan fitnah.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada GAMKI untuk ikut mendinginkan situasi di lapangan jika melihat situasi politik yang memanas.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia tetap menjaga demokrasi dan moralitas jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan pemimpin Indonesia berikutnya harus berani berhadapan dengan siapapun serta negara manapun
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI memberikan pemahamam ke masyarakat bahwa beda pilihan politik dan menang kalah dalam Pemilu adalah hal yang wajar.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaSaling serang dalam debat tidak masalah, tetapi yang diserang adalah kebijakannya.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI dan Polri mendukung transisi pemerintahan ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming
Baca Selengkapnya