Jokowi Minta Tes PCR Corona 10.000 Spesimen Setiap Hari dan Data Terbuka
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar tes untuk mendeteksi virus corona (Covid-19) dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) diperbanyak. Jokowi tak mau ada penumpukan pemeriksaan sampel, khususnya di daerah episentrum penyebaran virus corona.
Hingga kini tes PCR di Indonesia sudah mencapai 26.500 spesimen. Namun, Jokowi meminta agar kedepannya tes PCR Covid-19 dapat dilakukan terhadap 10.000 spesimen setiap harinya.
"Tes PCR sampai hari ini juga sudah menjangkau 26.500 tes ini juga lompatan yang baik tapi saya ingin setiap hari paling tidak kita bisa mengetes lebih dari 10 ribu (spesimen)," kata Jokowi dalam rapat terbatas melalui video conference, Senin (13/4).
-
Apa yang menjadi fokus Jokowi dalam masalah kesehatan di Indonesia? Jokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada seperti, MRI, USG hingga mamogram tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Jokowi jaga kesehatan? Karena aktivitas sebagai Presiden yang terbilang sangat tinggi, Jokowi selalu menjaga kesehatan dan stamina tubuhnya dengan rutin mengonsumsi jamu. Tri selaku koki andalan Jokowi selalu membuat racikan jamu spesial yang terbuat dari temulawak, kunyit dan jahe. Pantas saja yaa Pak Jokowi selalu tampil prima disetiap kesempatan.
-
Bagaimana cara Jokowi memastikan kesiapan IKN? Presiden Jokowi menyampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga diagendakan pindah kantor pada waktu serupa, yakni berkisar Juni hinga Juli.'Pak Basuki Juni, Juli,' kata Presiden Jokowi di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Kamis (29/2).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana Jokowi meminta awak media untuk informasi lebih lanjut? 'Tanyakan langsung ke Kapolri. Kapolri ada. Kapolri? Kapolri ada. Tanyakan ke kapolri langsung,' ujar dia.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah mengadakan 18 buah alat tes PCR. Jokowi ingin setidaknya ada tiga alat yang dapat dipakai untuk tes PCR dalam pekan ini.
"Sehari satu alat bisa 500 PCR. Berarti kalau 18 (alat), berarti per hari bisa mengetes 9.000 PCR per harinya. Ini sangat baik," ucapnya.
Di sisi lain, Jokowi juga meminta agar data-data informasi terkait virus corona terintegrasi dan terbuka. Sehingga, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), jumlah pasien positif, jumlah pasien meninggal, dan sembuh terdata dengan baik.
"Harusnya ini setiap hari bisa diupdate dan lebih terpadu," ucapnya.
"Sekali lagi data terpadu ini menyangkut PDP, ODP, yang positif, kemudian yang sembuh, yang meninggal, jumlah yang sudah di-PCR berapa, ada semuanya dan terbuka hasilnya," sambung Jokowi.
Reporter: Lizsa EgehamSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaPengakuan Jokowi mendapatkan data dari intelijen soal partai politik menuai banyak kritikan.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan data yang dia terima setiap harinya tersebut lengkap.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus ISPA itu melonjak akibat polisi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya back up atau rekam cadang data nasional
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBudi Arie telah mengirimkan surat kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait kebocoran data 6 juta NPWP itu.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua data nasional memiliki cadangan atau backup.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap, meski ke rumah sakit sudah gratis karena BPJS, namum diharapkan warga tetap menjaga kesehatan.
Baca Selengkapnya