Jokowi Minta WNI Terbelit Kasus Diberi Pertimbangan Hukum saat Bertemu Raja Malaysia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatauddin Al Mustafa Billah Shah membahas soal WNI yang terbelit masalah hukum di negeri jiran. Jokowi meminta pertimbangan hukum untuk WNI yang tengah terbelit kasus.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi usai mendampingi Jokowi saat bertemu Raja Abdullah di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Selasa (27/8/2019).
"Di sana-sini, WNI mengalami masalah hukum. Tentunya kita menghormati sistem hukum setempat, tetapi juga minta dipertimbangkan pemberian treatment yang fair. Intinya itu," ujar Retno.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang dibahas Jokowi dan Raffi? Di tengah makan siang, Raffi melempar pertanyaan candaan kepada Jokowi.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Presiden Marcos? 'Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan),' jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain WNI, Jokowi dan Raja Abdullah juga membahas soal diskriminasi sawit oleh Uni Eropa. Indonesia dan Malaysia sepakat bahwa diskriminasi sawit ini perlu dilawan.
Retno mengatakan bahwa Jokowi menyampaikan pentingnya penyerapan dalam negeri kelapa sawit. Hal tersebut juga disampaikan Jokowi saat bertemu dengan PM Malaysia Mahathir Muhammad, beberapa waktu lalu.
"Kita akan lakukan terus (melawan diskriminasi sawit). Kondisinya sebenarnya lebih bagus dalam artian bahwa kalau masa lalu berjuang sendiri-sendiri, sekarang berjuang bersama. Sehingga lebih mantap berjuang," tutur Retno.
Selain itu, Indonesia dan Malaysia juga menyiapkan langkah-langkah lain untuk melawan diskriminasi sawit. Salah satunya dengan mencari pasar lain di luar Uni Eropa.
"Karena, toh, tujuan ekspor ke Uni Eropa tidak mayoritas. Masih banyak pasar yang dapat menyerap kelapa sawit kita, misalnya Tiongkok. Space yang ada masih sangat banyak, pada saat PM Xi Jinping bertemu Presiden Joko Widodo, mereka ingin meningkatkan," jelas Retno.
Kemudian, alternatif kedua adalah penyerapan penggunaan minyak kelapa sawit di dalam negeri. Menurut Retno, saat ini penyerapan sawit di dalam negeri juga sudah tampak signifikan.
"Sudah dalam tahap awal, penggunaan sawit untuk avtur. Jadi, kalau sawit dapat kita serap," ucapnya.
Sebelumnya, Jokowi mengajak Raja Abdullah meninjau Kebun Raya Bogor. Jokowi tampak menyupiri Raja Abdullah menggunakan mobil golf. Dibelakangnya, ada Iriana dan Permaisuri.
Mereka berkeliling Kebun Raya Bogor sekitar 10 menit. Usai berkeliling, Jokowi dan Raja Abdullah melanjutkan pertemuan bilateral.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia dan Malaysia akan terus berkomitmen untuk saling memperkuat hubungan kedua negara.
Baca SelengkapnyaPresiden memohon kepada Norwegia untuk memberi pemahaman dan persepsi yang tepat agar tidak terjadi diskriminasi terkait dengan sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia Andreas Bjelland Erikson bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (2/6).
Baca SelengkapnyaMendag meminta dukungan serta do'a masyarakat agar dilancarkan dan bisa menang dalam gugatan ini.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dan Presiden Wickremesinghe membahas peningkatan kerja sama kedua negara di pelbagai bidang.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan UU tersebut sangatlah diskriminatif dan merugikan bagi perdagangan komoditas di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menghadiri KTT G20 di New Delhi, India.
Baca Selengkapnya"Ini juga menyangkut UMKM, karena mereka juga minta tekstil, kelapa sawit dan macam-macam untuk diekspor ke mereka," kata Luhut.
Baca SelengkapnyaSegala tindak diskriminasi terhadap upaya kemajuan negara-negara berkembang harus dihilangkan.
Baca SelengkapnyaJokowi tak membantah dirinya meminta Sri Sultan HB X untuk menjembatani pertemuan dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaJokowi hanya menjawab bahwa silaturahmi dengan tokoh bangsa baik dilakukan.
Baca SelengkapnyaSupratman mengaku tidak ada pembahasan atau arahan dari Jokowi terkait munas partai politik.
Baca Selengkapnya