Jokowi optimis penyemaian garam berpeluang besar turunkan hujan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo meminta tim penanganan kebakaran hutan dan lahan memaksimalkan upaya hujan buatan. Menurutnya, usaha tim selama ini memunculkan awan comulus di langit Sumsel akan berhasil.
Jokowi optimis, penyemaian garam saat ini berpeluang besar terjadinya hujan. Dengan demikian, titik-titik api bisa dengan cepat dipadamkan.
"Sekarang awannya (comulus) cukup banyak. Tiap hari kita akan menabur garam. Saya kira akan segera menghasilkan hujan," ungkap Jokowi di Palembang, Jumat (30/10).
-
Dimana awan Cumulonimbus muncul? Fenomena cuaca tidak menentu dan cuaca ekstrem disebabkan oleh awan Cumulonimbus (Cb) yang kerap muncul di sepanjang tahun.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Di mana polusi udara tinggi? Laman IQAir yang diperbarui menunjukkan bahwa tingkat polusi udara di Jakarta berada dalam kategori sedang.
-
Apa yang menyebabkan polusi di Tangsel? Berdasarkan informasi, buruknya kualitas udara di wilayah Kota Tangerang Selatan dipincu oleh tingginya mobilitas transportasi di sana. Belum lagi, masih banyak masyarakat yang membakar sampah rumah tangga sehingga memperburuk kualitas udara.
-
Kenapa upil banyak saat polusi tinggi? Meningkatnya produksi upil karena polusi udara disebabkan meningkatnya jumlah benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan melalui udara yang tercemar.
-
Dimana saja polusi udara terjadi? Fenomena polusi udara telah menjadi ancaman serius bagi kualitas udara di berbagai belahan dunia.
Untuk cuaca pada awal November ini, tutur Jokowi, sangat berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya. Pada saat itu, lanjut dia, operasi hujan buatan terbilang gagal meski berkali-kali menabur garam di langit Sumsel.
"Sebelumnya, mau ditabur awannya tidak ada. Sekarang awan sudah mulai banyak," ujarnya.
Dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, terpantau awan hujan mulai terbentuk di langit Sumsel.
Diprediksi, hujan berpotensi turun, terutama di sejumlah daerah di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.
Baca SelengkapnyaProduksi pertanian sangat dipengaruhi oleh iklim, dan fenomena seperti El-Nino dan La Nina.
Baca SelengkapnyaTeknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumatera Selatan yang dilakukan sejak 8 Agustus 2023 berjalan tak optimal.
Baca SelengkapnyaSeperti yang diketahui El Nino memiliki dampak signifikan bagi sektor pertanian
Baca SelengkapnyaWilayah Kotawaringin Timur sendiri, pemerintah telah mendistribusikan 31 pompa yang saat ini baru bisa mengairi 435 hektare dari total 7.600 hektare
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku akan mengecek langsung pembangunan pompa-pompa di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaGuswanto tetap mengingatkan masyarakat jangan sampai mengindahkan bahaya kekeringan ketika musim kemarau.
Baca SelengkapnyaMomen haru dan suka cita datang dari tim Manggala Agni yang melakukan sujud syukur saat pemadaman kebakaran hutan.
Baca SelengkapnyaTeknologi modifikasi cuaca itu meniru China, Korea Selatan, Thailand, dan India.
Baca SelengkapnyaKarena itu, semua pihak diminta mewaspadai potensi yang dapat menyertainya.
Baca SelengkapnyaStasiun Pompa Ancol Sentiong, diklaim Jokowi bisa mengurangi banjir DKI Jakarta hingga 62 persen
Baca SelengkapnyaAmran mengatakan, saat ini Indonesia masih memasuki musim el nino dan harapannya bisa berakhir pada Juli atau Agustus.
Baca Selengkapnya