Jokowi: Perguruan Tinggi Perlu Relaksasi Kurikulum Jadi Fleksibel
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan pentingnya perguruan tinggi merelaksasi kurikulum agar menjadi lebih fleksibel. Menurutnya, pandemi Covid-19 adalah momentum tepat untuk memperbaiki ekosistem pendidikan nasional.
"Perguruan tinggi perlu merelaksasi kurikulum dari yang kaku menjadi fleksibel, membuka diri terhadap paradigma-paradigma baru, terhadap cara-cara yang lebih responsif dari mono menjadi multi, dari mono menjadi inter, bahkan transdisipliner," kata Jokowi saat peluncuran Kebijakan Merdeka Belajar, Selasa (3/11).
Dia meminta perguruan tinggi mengubah orientasi menyelesaikan masalah atau problem solving dan memiliki kemampuan memberi dampak ke masyarakat (impact making). Para dosen diharapkan tidak hanya memberi pelajaran melalui teks saja, namun juga memfasilitasi mahasiswa turun ke lapangan.
-
Siapa yang berperan dalam meningkatkan kualitas Pendidikan? Pertama adalah menyiapkan muridnya, sehingga dia bisa siap belajar dari institusinya dan sebagainya. Yang kedua adalah gurunya. Kita juga perlu menyiapkan gurunya,' ujar Irsyad.
-
Bagaimana cara memperbaiki kualitas pendidikan? Masdar menyerukan perlunya reformasi mendalam dalam struktur pendidikan dan regulasi etika sosial untuk memperbaiki kualitas Pendidikan.
-
Apa yang dilakukan guru bagi generasi penerus bangsa? Tanpa guru, generasi penerus bangsa tak akan terbentuk.
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Bagaimana guru bisa menginspirasi murid? Guru adalah pembuka pintu kesuksesan murid-muridnya. Guru adalah penentu arah perjalanan generasi muda. Guru adalah penyemai benih-benih harapan.
"Perguruan tinggi yang baik adalah perguruan tinggi yang membangun ekosistem merdeka belajar dan materi dan media belajar yang terbuka luas," ujarnya.
Jokowi mengatakan standar normalitas baru tersebut harus dirumuskan dalam berbagai kebijakan. Misalnya, kebijakan mengenai Key Performance Indicators (KPI) dosen, kebijakan program prioritas perguruan tinggi, alokasi anggaran, hingga kebijakan infrastrukturnya.
"Termasuk berbagai SOP baru yang harus dirumuskan," ucapnya.
Di awal abad digital ini, kata Jokowi, berbagai riset dan pengembangan teknologi di bidang digital seharusnya mendapat prioritas. Beragam teknologi digital, big data analytic, dan artificial intelligence dapat dimanfaatkan di berbagai aspek kehidupan.
"Perguruan tinggi harus berlomba-lomba agar inovasi digital bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa," jelasnya.
"Misal dimanfaatkan untuk pengembangan kemandirian pangan, kemandirian energi, dan pengembangan kewirausahaan UMKM di berbagai sektor," sambung Jokowi.
Selain itu, dia meminta agar perguruan tinggi menciptakan terobosan baru dan membangun iklim kompetitif untuk meningkatkan daya saing. Jokowi mendorong perguruan tinggi berani melakukan perubahan dan tak terjebak pada rutinitas.
"Perguruan tinggi harus punya waktu, harus punya energi, harus punya keberanian untuk melakukan perubahan, harus terus menerus mengembangkan inovasi dengan memanfaatkan IPTEK, menciptakan generasi unggul untuk menciptakan Indonesia maju," tutur Jokowi.
Reporter: Lisza EgehamSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi memerintahkan Mendikbudristek Nadiem Makarim menambah anggaran untuk riset, khususnya di perguruan tinggi pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya"Saya bandingkan dengan SMK yang ada di kota memang gap-nya sarana prasarana memang sangat jauh berbeda."
Baca SelengkapnyaPerguruan tinggi dinilai mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan dari penelitian untuk memberikan manfaat langsung.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin SDM Indonesia tak hanya menguasai ilmu pengetahuan.
Baca SelengkapnyaKurikulum Merdeka berfokus pada pembelajaran sesuai kebutuhan minat dan bakat anak.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek mengungkapkan, Perguruan tinggi mempunyai kewenangan untuk menentukan bentuk tugas akhir.
Baca SelengkapnyaMerdeka Belajar episode ke-26 yang bertajuk Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi diluncurkan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim
Baca SelengkapnyaMendiktisaintek menyatakan berkomitmen mempercepat penyelesaian beragam tantangan dalam pemajuan pendidikan tinggi tanah air.
Baca SelengkapnyaPKM membantu meningkatkan mutu mahasiswa agar optimal saat terjun ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan, disrupsi teknologi sudah melanda semua negara.
Baca SelengkapnyaLangkah tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel.
Baca SelengkapnyaKurikulum merdeka diterapkan untuk menangangi krisis pendidikan Indonesia.
Baca Selengkapnya