Jokowi Persilakan Mahasiswa Unjuk Rasa Tetapi Jangan Rusuh dan Anarkis
Merdeka.com - Mahasiswa menggelar unjuk rasa lanjutan di Gedung DPR serta depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (30/9). Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mempersilakan mereka untuk berunjuk rasa tetapi dengan tertib.
"Enggak apa-apa, konstitusi kita kan mmberikan kebebasan untuk menyampaikan pendapat. Yang paling penting jangan rusuh, jangan anarkis. Sehingga menimbulkan kerugian, jangan sampai ada yang merusak fasilitas-fasilitas umum. Yang paling penting itu," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Senin (30/9).
Dia mengklaim mendengarkan aspirasi mahasiswa yang menuntut untuk menolak Undang-undang KPK dan RUU KUHP.
-
Siapa yang mengajak mahasiswa untuk menjaga kondusivitas pemilu? Bupati Ipuk mengajak mahasiswa agar berkontribusi positif dalam menyosialisasikan informasi yang benar dan bermanfaat.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Apa sikap Jokowi terkait Jampidsus dikuntit? 'Sudah enggak ada masalah memang enggak ada masalah apa-apa,' imbuhnya.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
"Kita mendengar koK. Sangat mendengar, bukan mendengar tetapi sangat mendengar," ungkap Jokowi.
Sebelumnya, hari ini mahasiswa kembali menggelar unjuk rasa untuk menuntut pemerintah membatalkan UU KPK dan tidak mengesahkan RUU KUHP. Tidak hanya di Jakarta, beberapa daerah pun sudah mulai menggelar aksi unjuk rasa.
Mulai dari Yogyakarta, Sulawesi Selatan, hingga NTB. Sementara itu, 20.500 Personel gabungan TNI, Polri dan pemerintah Provinsi DKI Jakarta dikerahkan mengamankan rencana demonstrasi dilakukan mahasiswa di gedung DPR/MPR. Puluhan ribu personel gabungan itu disebar dipelbagai titik.
"20.500 personel gabungan disiagakan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Jakarta, Senin (30/9).
Polisi juga menyiagakan sejumlah kendaraan taktis seperti baracuda dan water canon dalam pengamanan demonstrasi tersebut. Dengan begitu, aksi yang akan dilakukan bisa berjalan dengan lancar tanpa adanya kerusuhan.
Sementara itu, Dandim 0501/JP BS Letkol (Inf) Wahyu Yudhayana menyebut, untuk anggota diturunkan untuk mengamankan aksi ada ribuan. Anggota diturunkan nantinya hanya bertugas mem-backup personel Polri.
Pengamanan bukan hanya dilakukan di Gedung DPR/MPR RI saja, melainkan juga di kawasan Monumen Nasional (Monas). "Untuk pengamanan di Monas-DPR maupun sekitarnya kami terjunkan 2.500 orang. Kami intinya mendukung Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban," kata Wahyu.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perintah Jokowi mendapat apresiasi banyak pihak, tak terkecuali aktivis.
Baca SelengkapnyaTerlihat Jokowi mengenakan kemeja berwarna biru langit khas Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, tindakan untuk mengajak sejumlah rektor menyatakan sikap seperti itu adalah perbuatan yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaAksi bertajuk "Jogja Memanggil" ini membawa sejumlah tuntutan di antaranya penolakan pada revisi RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, setiap masyarakat Indonesia bebas berpendapat.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, mahasiswa menentang Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang disampaikan Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR.
Baca SelengkapnyaAkademisi Ramai-Ramai Kritik Pemerintah, Puan Maharani: Mereka Suarakan Aspirasi Rakyat
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Selengkapnya