Jokowi prihatin banyak komentar tak pantas di berita media online
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) prihatin dengan komentar-komentar di media sosial yang terkadang melupakan sopan santun dan nilai-nilai kemasyarakatan. Jokowi mencontohkan seperti komentar-komentar di berita media online.
"Seperti di media 'online' (daring), di berita biasa saja, tapi di komentar, kata-katanya dipertanyakan apakah ini orang Indonesia, kok bisa seperti ini? karena tidak sekolah di PR mungkin," kata Presiden Jokowi ketika membuka Konvensi Humas Nasional di Istana Negara Jakarta, Rabu (18/11).
Presiden mengaku terus mengikuti topik terkini yang muncul di media sosial. Termasuk informasi yang menyebutkan ujaran mama minta pulsa sudah berganti menjadi papa minta saham.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa 'Presiden' trending topik? Acara ini menarik perhatian banyak warganet, dan di platform X atau Twitter, kata kunci 'Presiden' menjadi trending topic dengan ribuan komentar mengenai program kerja Prabowo-Gibran serta ucapan selamat.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa yang sebenarnya diunggah Jokowi di Instagram? Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023. Sementara itu, bagian komentar juga dibanjiri dengan warganet yang meminta bantuan Jokowi untuk kembali mengangkat kasus Jessica-Mirna agar diusut tuntas.'Pak tolong angkat kasus jessica, ini kemauan rakyat,' tulis akun @scarlattinoj***.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Dalam kesempatan itu Presiden mengajak praktisi kehumasan di seluruh Indonesia tidak hanya mengelola informasi saja. Tetapi, bangun narasi memikat dan menarik serta berkarakter sehingga ada nilai-nilai positif yang disampaikan.
"Saya yakin perhumas punya kemampuan itu. Kita ingin narasi-narasi itu memberi kegembiraan, syukur-syukur bisa menggerakkan masyarakat untuk bersikap positif seperti optimis," ujarnya.
Sementara itu Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia Agung Laksamana mengatakan Konvensi Nasional Humas Nasional diikuti 300 peserta, baik dari pusat maupun daerah.
"Konvensi yang akan berlangsung hingga 20 November juga diikuti Perhumas Muda dari berbagai kampus," ucap Agung.
Ia menyebutkan praktisi humas dalam menjalankan tugasnya juga harus mengikuti perkembangan teknologi, termasuk kemajuan digital saat ini.
Baca juga:
Presiden Jokowi: Saya baca trending topicnya papa minta saham
Ini cara mengkritik di media sosial agar tak diciduk polisi
Emil sebut netizen tak beretika seperti nyetir mobil sembarangan
Fadli Zon tuding Menteri Sudirman Said jebak Setya Novanto
Jokowi di depan pelajar: Pemimpin muncul setelah ditempa tantangan (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara pribadi, Jokowi mengaku tak masalah dihina dan diejek.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan terima kasih kepada insan Pers yang selama ini memberi masukan dan mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, tantangan pers sekarang semakin banyak di era kemajuan digital termasuk adanya Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi kata sambutan pada pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, kebebasan dan demokrasi di negeri ini malah digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah.
Baca SelengkapnyaJokowi menganggap itu sebuah kritikan yang harus didengar
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca Selengkapnya